Episode 24

6.7K 214 9
                                    

Chapter 24 (Kebenaran dan dendam)

🍓Happy Reading🍓

"Nathan" panggil Nadia dengan suara lesu.

"Yes sayang, kamu tunggu bentar ya. Biar doktor periksa kamu dulu" balas Nathan memujuk.

Nadia mengangguk. Menatap heran sekeliling nya. 'Sejak kapan gue di rumah sakit. Bukan nya gue tidur di mansion?' batin nya.

Ceklek

Seorang doktor wanita masuk bersama papa alex dan mama lucia. Setelah melakukan rutin check up, doktor wanita itu pun keluar.

"Semua nya baik baik saja. Keadaan nya terlihat bagus dan tidak ada kejanggalan di laporan kesihatan nya" ujar doktor itu sebelum berlalu pergi.

"Nat, aku kenapa bisa ada di sini. Bukannya aku tidur di mansion?" tanya Nadia yang kini posisi nya duduk.

"Sayang malam itu kamu sempat demam, dan kamu tidak sadarkan diri selama dua hari" balas Nathan membuat Nadia tersentak kaget.

"Apa? tidak sadar dua hari? Kok bisa" tanya Nadia kaget.

"Kamu sempat meracau tidak jelas dan menangis dalam tidur, kamu mimpiin apa sayang?" tanya mama lucia lembut.

"A-aku mimpi ketemu sama Nadine, mama dan papa" balas Nadia dengan wajah sendu.

"Ma, apa benar aku anak mama sama papa. Nadine bilang aku di culik waktu masih kecil. Apa itu benar?" tanya Nadia

Papa Alex dan Mama lucia saling bertatapan. Nathan mengerutkan kening nya.

"Papa akan nyuruh orang buat siasat semua nya nanti. Kamu tenang aja" balas Papa alex menyakin kan.

"Nat, nadine bilang aku kakak kandung nya." lirih Nadia.

Nathan menggenggam erat tangan gadis itu. Mencoba memberikan kekuatan.

"Dan lagi, hiks.. aku sudah mati, aku gak bisa balik lagi. Maksud aku, tubuh ku suda mati. Nadine bilang aku mati karna letupan saat kebakaran di kostan aku" isak Nadia.

Nathan naik ke atas brankar lalu memeluk gadis itu.

"Shushh, gapapa selama kamu masih ada di sini semua nya akan baik baik saja. Kamu masih hidup kok, buktinya kamu masih di sini kan." balas Nathan memujuk.

Papa alex dan mama lucia menatap iba pada Nadia, apa sebenarnya yang sudah di lalui gadis itu.

"Tapi ini tubuh milik Nadine, apa kamu bisa terima aku di tubuh Nadine?" tanya Nadia dalam pelukan Nathan.

"Aku cinta sama kamu Nad, i don't care who you are. I fall in love with the new version of you" balas Nathan.

"Makanya kita harus nikah pake nama kamu. Mau kan nikah lagi sama aku" tanya Nathan. Nadia mengangguk membuat Nathan tersenyum.

"Papa sama mama bisa terima aku? Aku  tua dua tahun lho dari Nathan" tanya Nadia malu.

"Justru mama senang bisa dapat mantu yang matang. Umur bukan penghalang. Lagian kan itu umur kamu di tubuh yang lama. Sekarang umur kamu masih 17 lho Nad" celetuk mama lucia tertawa kecil.

"Owh iya juga ya" balas Nadia menyengir menggaru kepala nya.

"Terus kapan kami nikah lagi pa?" tanya Nathan tidak sabar. Nadia sudah merah muka nya menahan malu.

"Ya ampun pa, anak kamu gak kesabaran banget. Heh, gak bole gelojoh ya anak nakal" celetuk mama lucia menggelengkan kepala nya.

"Stay halal mom" balas Nathan selamba.

"Yasudah, balik dari rumah sakit. Kalian langsung nikah. Tapi gak boleh lagi tinggal di rumah kamu itu. Rumah itu kecil Nathan, kalian harus tinggal di mansion" ucap Papa Alex dengan tegas.

"Iya, mama juga gak mau lagi berjauhan sama mantu mama. Cukup 1 bulan ini kamu bawa dia jauh dari mama" balas mama lucia cemburut.

"Okay fine. Yang penting nikah dulu" balas Nathan.

"Nathan. Ihh kamu apa apaan sih. Bikin malu aja" ucap Nadia bersemu malu.

"Pa, ma. Aku mau ganti nama. Papa bisa tolong aku gak? Aku mau pake nama aku sendiri. Nadia Celeste" ujar Nadia.

"Bisa dong, apa sih yang ngga buat mantu papa" balas papa Alex tersenyum.

"Kenapa ngga Nadia Alejandro aja sayang" usik Nathan dengan wajah tengil nya.

"Ngga ya, ini permintaan Nadine" balas Nadia gelabah dengan muka memerah.

"Pa, kayak kita jadi lalat deh disini. Apakata kita keluar beli makan siang. Papa juga pasti uda lapar kan?" tanya mama lucia sok polos.

Papa alex tersenyum mengerti maksud isterinya.

"Iya ni, papa uda lapar banget. Gimana kalau kita ke resto favourite mama?" tanya papa alex ikut berdrama.

"Ide bagus tuh pa, ya udah ayok. Nadia sayang, papa sama mama keluar bentar beli makanan ya. Kamu mau makan apa sayang, ntar mama beliin buat kamu" tanya mama lucia lembut.

"Apa aja ma, aku gak pilih pilih soal makanan." balas Nadia.

"Yasudah, kami pergi dulu ya" balas Mama lucia.

"Nathan gak di tanyain nie" tanya Nathan menaikkan satu alisnya.

"Pa, yang disitu siapa ya" tanya mama lucia menahan senyum.

"Gak kenal, ayoh sayang kita pergi" ucap papa alex menarik tangan isterinya.

Nathan tercengo melihat drama kedua orang tuanya. Nadia sudah menahan tawa nya melihat muka Nathan.

"Sayangg" rengek Nathan dengan suara manja nya.

Nadia melongo menatap Nathan, kemudia dia bergedik.

"Nathan, ihh kamu gak cocok manja manja kek gitu. Tetap aja sama gaya kamu yang cool. Lagian aku heran deh sama kamu, kalau sama orang lain kamu jadi kulkas es kutub. Sama mama papa bisa jadi manja gini" celetuk Nadia.

"Iya kan beda lagi sayang" balas Nathan tersenyum.
"Tapi sejak kapan kamu pake aku-kamu" tanya Nathan.

Nadine tersentak kemudian  dia tersengih. "Kebawa suasana aja" balas nya.

"Nat, kamu mau bantu aku gak?" Tanya nadia.

"Anything for you babe" balas Nathan

"Cari pembunuh papa sama mama" balas Nadia serius.

"Mau apa sama mereka" tanya Nathan dengan mode serius juga.

"Balas dendam"

"Kamu yakin?"

"Iya, ini permintaan Nadine yang terakhir"

"Okay aku akan bantu kamu. But promise me, jangan sampe kamu kenapa napa" putus Nathan memeluk Nadia.

"Aku janji" balas Nadia membalas pelukan.


Hari ini double up 🤗

Antagonis Secret Wife (transmigration)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang