2

977 58 18
                                    

Lorong serba putih itu jadi saksi hentakan teratur langkah kaki Mave sama Leo yang dengan percaya dirinya jalan ke arah satu ruang rahasia khusus di gedung perusahaan Mave.

"Perkembangannya gimana?" Tanya Mave ke asistennya itu sambil ngeliat beberapa hybrid punyanya. Mave dengan mata cantiknya ngeliat satu persatu penemuan manusia yang luar biasa itu, mereka ini nih yang bikin dia jadi salah satu manusia kaya raya di negaranya.

"Three of them can be sell. Gibrets asked to get one. Should I call him?" Kata Leo ngejelasin sambil ngasih beberapa berkas hybrid yang udah siap di jual.

"Which Gibrets?" Tanya Mave.

"The singer one" jawab Leo lagi.

"Ah okay. Tonight at 11 pm" kata Mave. Leo ngangguk paham.

"You dont wanna get one?" Tanya Mave ke Leo tanpa ngeliat sama sekali ke arah manusia cakep yang udah jadi asistennya bertahun tahun itu.

Leo ngegeleng.

"No one catch my feelings, Mave" kata Leo jujur.

"It's always about that fucking feelings. I can't with your nonsense super power" kata Mave sambil ngeliat males ke arah Leo. Leo cuma bisa ketawa maklum. Ini udah bertahun tahun semenjak mereka ngembangin hybrid dan Leo beneran gak ada ngelirik satu hybrid pun.

"Your hybrid come" kata Leo yang gak sengaja ngeliat penampakan satu hybrid yang jalan ke arah mereka.

Male hybrid dengan ekor hitam pekat di campur perak merah bata kontras sama telinga yang ada di kepalanya. Mave senyum cerah ngeliat hybrid kesayangannya nyamperin dia.

"Babe.." kata hybrid itu nyapa Mave. Tangannya dengan gampang ngeraih badan kecil Mave buat di peluk. Kebiasaan mereka kalo ketemu, padahal mereka udah samaan selama bertahun tahun.

"This smartass, dont you see me here? Stop being clingy while im on your guys radar" kata Leo ngeluh. Kelakuan lovely dovely dua jenis makhluk beda itu selalu bikin Leo muak.

"Jealousy acts" Jawab hybrid itu tanpa takut.

"YA!!" Kata Leo marah gak terima.

"You two! Stop fight!" kata Mave nengahin.

"Your assistant first"

"Your hybrid first"

"Guys come on!" Kata Mave jengah. Selama bertahun tahun gak pernah ada kata debat di antara dia sama Leo, tapi semenjak hybrid pertamanya berhasil dan jadi hybrid kesayangan Mave, mereka sekarang penuh sama perdebatan gak jelas.

"Zel, check them out, are they ready soon to be sell or no" kata Mave merintah male hybrid itu.

Zel di latih khusus selama bertahun tahun buat ngebantu Mave sama Leo buat meriksa semua hal tentang hybrid ciptaan mereka. Ada beberapa aspek yang manusia gak bisa tau tapi hybrid itu sendiri tau. Jadi jangan heran kalo hybrid ini kelakuannya udah mirip setan.

"Which one?" Tanya Zel sambil merhatiin satu persatu kaumnya.

"The black-grey" jawab Leo.

Mave sama Zel langsung ngeliat ke arah hybrid yang Leo maksud.

"The male hybrid?" Tanya Zel gak percaya.

"How could you choose the male hybrid for the Gibrets?" Tanya Mave.

"By seing that hybrid's eyes, it's remained me of that singer" kata Leo yakin.

"I thought that singer was a dominant, no?" Tanya Mave. Leo ngegeleng.

"I dunno tho" jawab Leo.

"This dumbass!" Kata Zel nyeletuk ke arah Leo karna jawaban gak masuk akal itu. Bisa bisanya milih hybrid buat pelanggan tanpa nanya the status of their sexuality.

"100 million. Me said it! He'll choose that hybrid" kata Leo ngajak taruhan pasangan beda jenis itu.

"Deal" kata Mave sama Zel serempak.

"We're say no" kata Zel lagi negesin.

Dasar orang kaya gabut. Taruhannya emang gak main main.

//
Another cast:
Zel; Mave's male hybrid (Jihoon)

The Hyper (hybrid) Treasure shipTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang