3

618 54 36
                                    

"Huloz!!"

Pengusaha muda itu ngeliat ke belakang. Disana ada kakaknya dengan senyum cerah yang bikin merinding.

"What?" Jawab Huloz singkat.

"Are you busy?" Tanya Horyz sambil nyamperin adiknya yang kebetulan baru keluar dari mobil sportnya.

"Of course not. I'm just arrive. Why?" Tanya Huloz lagi.

"Great! Drives me to 'HUMAN FREE'" kata Horyz masuk ke dalam mobil adiknya itu tanpa denger persetujuannya dulu.

"At this fucking 10 pm?" Tanya Huloz gak percaya. Horyz cuma ngangguk dan masang safe beltnya.

"Oh gosh!" Kata Huloz ngeluh. Tapi dia gak bisa nolak. Kakak kesayangannya merintah. Mereka dua orang yang tinggal serumah, tapi kayak orang asing karna jarang banget ketemu.

Horyz Gibrets sibuk sama jadwal di dunia entertaiment, sedangkan adiknya si Huloz Gibrets sibuk sama bisnis hotel dan restaurannya yang ada di mana mana. Sekalinya ketemu, mereka cuma saling sapa bentar, setelah itu ilang.

"Where at that you called 'HUMAN FREE'?" Tanya Huloz, Horyz nyebutin alamatnya dan Huloz langsung mencet alamat yang kakaknya
sebut.

Huloz melajuiin mobilnya ngebelah jalan. Sepanjang jalan mereka manfaatin buat nanya kabar satu sama lain dan ngomongin hal random yang terus ngalir tanpa putus.

"Mr. Gibrets, welcome. I'm Leo Jazz" kata Leo nyambut coustemernya. Mereka ngejabat tangan satu sama lain.

"I'm Horyz Gibrets"

"—ah, this's my brother. Huloz. Can he join us?" Tanya Horyz.

Waktu mata Leo natap Huloz, 'the pinky one' kata Leo ngebatin. Senyumnya kepampang jelas dan makin lebar. 'For god sake, i'll get much money today' kata Leo ngebatin lagi.

Awalnya Leo bingung kenapa dua Gibrets ini malah datang. Padahal yang janjian sama dia cuma sebiji doang. Tapi gak papa, dia bakal panen uang hari ini. Mave pasti seneng.

"Of course Mr, this way" kata Leo ngarahin dua pelanggannya buat ngikutin dia.

"What do we do here, kak?" Tanya Huloz yang penasaran. Mereka bukannya ke arah atas gedung, tapi malah ke bawah. Huloz bisa ngerasaiin pergerakan lift itu turun.

"To pick up my love of course" kata Horyz senyum cerah. Huloz nyerngitin dahinya bingung. Apa maksud dari kakaknya itu?

Mereka sampai di depan ruangan serba putih yang di pisah dengan kaca tebal. Mata Huloz ngelebar gak percaya ngeliat apa yang mata coklatnya liat.

"They really exist?" Kata Huloz kaget.

Matanya merhatiin beberapa ekor hybrid yang ada di balik kaca tebal itu. Selama ini dia kira hybrid itu cuma dongeng buat muasin hasrat orang orang gila yang punya teori kalo manusia bisa nyiptaiin hybrid. Huloz gak nyangka kalo dia ngeliat langsung manusia setengah kucing itu.

"Mr. Gibrets, you can choose one of three, there.." kata Leo nunjuk tiga hybrid yang di pisah dari beberapa hybrid yang ada di dalam ruangan kaca itu.

"The black-grey" —Horyz

"The pinky one" —Huloz

Suara itu tumpang tindih.

Leo senyum cerah ngedenger jawaban the Gibrets itu. Gocha!! I told you guys hahaha. Kata Leo ngebatin.

Horyz ngeliat adeknya, kaget.

Kok?

"You sure?" Tanya Horyz. Huloz ngangguk.

"I take the pinky one" kata Huloz mantap. Matanya gak lepas dari non-male hybrid yang punya telinga sama ekor warna merah muda itu. Hybrid yang di tatap itu gak sengaja ngeliat mata coklat Huloz yang ngeliat dia intens.

Hybrid itu sembunyi. Tatapan lekat Huloz bikin dia takut.

"Sure Mr." Kata Leo semangat.

Leo masuk ke dalam kaca bening di mana para hybrid di taruh. Dia dengan telaten ngelus pelan dua hybrid yang di pilih the Gibrets bersaudara.

Gak lama, mereka bertiga keluar dari ruang kaca besar yang misahin calon tuan dan mahluk ciptaan genetika manusia itu.

"Halo tuan, aku hybrid mu mulai detik ini. Tolong beri aku nama dan sayangi aku" kata dua hybrid itu serempak tapi ke dua arah yang beda.

Hybrid yang punya ekor dan telinga warna black-grey itu ke arah Horyz, sedangkan hybrid cantik manis gembul dengan warna merah muda itu jelas ke arah manusia mata coklat yang tadi bikin dia takut.

"Mereka udah di latih ngomong, di latih cara dasar hidup kayak manusia, dan yang paling penting.. dasar buat menuhin nafsu duniawi kalian. Para hybrid ini sekarang punya anda Mr. Gibrets. I hope you guys give them a warm love tho" kata Leo sambil nyodorin beberapa berkas untuk di tanda tangan.

"Don't ever publish them to the world. The hybrid still the illegal species. Just use them at your safety places. Got it?" Kata Leo.

Gibrets bersaudara langsung ngangguk dan nandatanganin berkas berkas itu tanpa kata. Mereka setuju sama semua yang Leo minta.

"Can we move to the new place, kak? Mama papa ain't accept this crazy thing" kata Huloz. Horyz ngangguk.

"Let me help you with the safe apartemen ever. Will you?" Tanya Leo ke dua orang itu. Mereka ngangguk setuju.

"Great Mr. Gibrets, nice to help you!" Kata Leo dengan senyum cerahnya.

Ini mah triple kill! I really got a lot of money today. Kata Leo ngebatin bahagia.

The Hyper (hybrid) Treasure shipTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang