Enam

25 5 0
                                    

A fanfiction

.

Bianglala.

.

Na_Ren

.

Dont expect too much
.
.
JANGAN BAWA CERITA INI KE RL KALIAN
.
.
BIJAK DALAM MEMBACA.
.
.
Read it, enjoy, comen, jan lup kasih bintang >_<
.
.

B

intik-bintik merah masih terlihat ketika Jaemin datang ke rumah sakit menemui Renjun yang hari ini sudah diperbolehkan pulang, wajahnya yang masih merah itu lumayan menarik perhatian Wendy dan Renjun, tapi Jaemin merasa sudah baik-baik saja sih.

"aku masih nggak bisa bayangin gimana kondisi muka kamu waktu itu Jaem" Renjun kembali terkekeh, cowok ini lagi-lagi membayangkan wajah bengkak Jaemin, pasti pipinya lebih cubby dan itu pasti lucu banget.

Jaemin di sela-sela merapikan pakaian milik Renjun menoleh "jangan dibayangin"

Renjun malah menahan tawa "aku yakin kamu lucu banget, pengen liat huhu"

"pas wajah ku bengkak, aku nggak bisa buka mata loh, kamu mau biarin aku gelap-gelapan" pout Jaemin.

Sekali lagi Renjun tertawa "kan ada aku, aku bisa nuntun kamu kalau mau jalan"

"aku bukan tunanetra ya Ren"

Akhirnya Renjun menyerah, ia tidak bisa menahan tawanya "sorry deh" cowok ini ikut merapikan nakas di sebelahnya masih dengan sisa-sisa tawa "jadi udah fix kalau anak itu masuk PMR?" tanya Renjun lebih serius.

Jaemin mengangguk "udah, anaknya aktif tapi berisik bikin polusi suara, terus juga kritis sampai kak Doy susah mau ngejawab, sampe ku pikir anaknya salah masuk jurusan"

"aigoo Na Jaemin" mendapat respon seperti itu membuat Jaemin menoleh heran "kamu nggak biasanya merhatiin orang lain sampai detail banget, tapi karna Haechan kamu jadi cerita hal-hal kecil lagi"

"emangnya aku nggak pernah cerita apa-apa lagi?" cowok itu malah bertanya.

Renjun menggeleng "terakhir banget pas Jeno masuk Rs karna kejungkel masuk got, setelah itu nggak pernah lagi"

Jaemin terdiam sesaat "aku nggak sadar"

"lain kali, kamu juga harus cerita apapun lagi tentang apapun juga, kaya aku pas lagi cerita soal Guanlin, aku yakin polusi suaranya ngalahin si anak PMR itu"

"kamu baru sadar"

"Na Jaemin"

Jaemin terkekeh pelan diikuti Renjun, senangnya bisa bikin Renjun ketawa.

-

Akhirnya setelah 5 hari tak terlihat, mobil apik yang mengantar Renjun dan Jaemin kembali terlihat, mobil itu berhenti di bahu jalan sebentar sampai Renjun dan Jaemin turun kemudian melaju pergi, siangnya mobil itu datang lagi untuk menjemput dua anak itu.

Selama 5 hari kemarin seolah mempertegas jika selama ini Jaemin Cuma nebeng dan Cuma manfaatin Renjun doang. Gossip itu menyebar begitu cepat tak bisa dicegah. Jaemin sih biasa aja ia tidak terpengaruh dengar rumor murahan seperti itu. Membuat Jeno menyesal sudah mengkhawatirkan sahabatnya.

Karna yang Jaemin khawatirkan saat ini bukan tentang rumor yang merusak citranya tapi tentang Renjun!

Jaemin tidak pernah menyadari jika olahraga kelas Renjun dan Guanlin bersamaan.

Bianglala (Jaemren)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang