Bab 5

218 36 2
                                    


Alohaaa, aku up lagi nichhh. Vote and commentnya janlup biar aku tetap semangat up 💗💗💗



      Perkuliahan sudah dimulai sejak dua jam yang lalu, semua orang tampak sibuk dengan kegiatan mereka masing-masing. Ada yang membuka ponsel dan memesan sesuatu, ada yang tertidur seolah suara sang dosen adalah pengantar tidur; ada juga yang gelisah dalam duduknya, pikirannya berkecamuk memikirkan kejadian 'tak sengaja' itu, Leng tidak bisa konsentrasi selama perkuliahan berlangsung, sesekali ia mengigit bibirnya karna gelisah.

"Sekarang, silakan untuk bergabung dengan kelompok yang telah kalian pilih, saya beri waktu 15 menit untuk kalian diskusi. Saya akan keluar dulu sebentar," Dosen tersebut memberikan perintah pada mahasiswa untuk berdiskusi dan kemudian melangkahkan kakinya. Dosen pada mata kuliah ini cenderung strict dan sangat memerhatikan hal detail, termasuk ia jarang memberikan izin untuk mahasiswanya absen di kelas tersebut.

"Leng, are you okay?" Tanya Nam dan kemudian diangguki oleh Min." Apa kau masih memikirkan kejadian 'itu'?"

Leng menganggukkan kepalanya cepat, "Y-ya! Aku tidak bisa konsentrasi dari tadi," ada jeda sejenak sebelum Leng melanjutkan perkataannya, "Nam, Min, kalian harus membantuku hari ini," ucap Leng.

Nam dan Min menatap Leng berbarengan, Min kemudian bertanya dengan suara cukup tinggi, "Membantu masalahmu dengan Ohm?!"

Leng mendengus kesal, wajahnya semakin memerah. "Ssst, pelankan suaramu!" katanya sambil melirik sekeliling, dimana beberapa tim menatap ke arah mereka membuat Leng senyum meringis.

Nam tersenyum jahil, menyikut Leng. "Jangan bilang kalau kau naksir pada dia... Ah! atau jangan bilang kau ingin menciumnya lagi?!"

"Gila! " Leng hampir berteriak, membuat beberapa mahasiswa di meja sebelah melirik ke arah mereka untuk kedua kalinya. "Aku justru mau menghindarinya! Setelah apa yang terjadi kemarin, aku tak bisa jika harus bertemu dengannya."

Leng menghela napas panjang, "Ya... Aku tidak mau bertemu dengannya hari ini. Jadi, bisakah kalian mengalihkan perhatiannya untukku?"

Nam dan Min saling bertukar pandang, kemudian Min tersenyum licik. "Tentu saja, tapi ada syaratnya. Kau harus mentraktir kami makan siang selama satu minggu penuh."

Leng mengerutkan kening, tetapi kemudian mengangguk pasrah. "Baiklah, apa pun asal kalian bisa menjauhkan dia dariku."

Nam bertepuk tangan kecil, terlihat sangat puas. "Serahkan semua sama kita, jadi rencananya akan seperti apa?"

Mereka bertiga kemudian duduk saling berdekatan untuk mendiskusikan rencana untuk bisa menjauh dari si target utama, Ohm Pawat.

💗💗💗

        Sementara itu, Ohm duduk sendirian di taman kampus, tepat di bangku yang tidak jauh dari ruang kelas Leng. Ohm berusaha menjaga jarak tetapi tetap berada dalam jangkauan pandang agar ia bisa memastikan keamanan Leng.

Nam dan Min berjalan dengan santai ke arah Ohm, mereka kemudian duduk di kursi kosong yang ada didepan Ohm, membuat ohm sedikit heran tiba-tiba ada yang duduk didepannya.

"Ohm, ya?" Nam menyapa dengan senyum termanis yang ia punya, membuat Ohm menoleh dengan senyum ramah. "Hai, kita berdua teman Leng, kita boleh ngobrol-ngobrol bentar kah?"

Ohm mengangguk dengan kaku. "Tentu, ada yang bisa saya bantu?"

Sebelum Nam bertanya, Min lebih dulu bertanya pada Ohm dengan memajukan badannya. Jujur saja, walaupun ia juga laki-laki tapi melihat pesona dari Bodyguard milik temannya, tentu tidak boleh ia lewatkan."Uhmm, Phi Ohm.. Aku Min, kita belum sempat untuk berkenalan tadi," ujarnya sambil mengulurkan tangan pada Ohm dan disambut oleh Ohm.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 07 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

My Bodyguard - OHMLENGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang