03: ruangan bawah tanah

16 12 0
                                    

Keesokan harinya, Keira, Rully, Cindy, Marchel, dan Adhit berkumpul di taman sekolah, siap untuk memulai pencarian jawaban mereka. Mereka mendiskusikan rencana untuk menjelajahi ruang bawah tanah sekolah, tempat yang selama ini terkesan misterius dan penuh rahasia

“Jadi, ruang bawah tanah. Kita harus nyari tau apa yang ada di sana. Siapa tau ada petunjuk tentang ingatan kita yang ilang itu,” Kata Keira, matanya bersinar dengan semangat

“Gue setuju! Selama ini kita nggak pernah tau ada apa di situ. Mungkin bisa jadi clue,” Sambung Marchel, wajahnya penuh rasa penasaran

“Gue denger denger ruang bawah tanah itu serem, loh. Jangan sampai kita malah jadi hantu,” Kata Rully sambil tertawa, berusaha menghilangkan ketegangan

“Ya elah, Rul. Lu jangan bercanda mulu! Ini serius, anjing!” Jawab Cindy dengan nada sedikit kesal, tapi ada senyuman di wajahnya

Adhit hanya mengangguk, “Kita harus hati hati. Mungkin aja ada yang lebih besar di balik semua ini.”

Setelah menyusun rencana, mereka bergegas menuju ruang bawah tanah. Saat sampai di pintu masuk, mereka merasakan suasana yang berbeda. Suasana sejuk dan sedikit lembab menyelimuti mereka, menambah rasa misterius

“Bangsat, ini tempat kayak di film horor. Ngeri!” Celetuk Marchel, yang berusaha membuat suasana lebih ringan

“Udah, jangan takut. Kita kan bareng bareng,” Rully meyakinkan, sambil memberi Keira pelukan lembut agar dia merasa lebih aman

Keira merasa nyaman dengan kehadiran Rully di sampingnya, “Iya, kita pasti bisa. Ayo kita masuk!”

Mereka mulai menjelajahi ruang bawah tanah, meneliti setiap sudut yang gelap dan berdebu. Namun, saat mereka hampir mencapai pintu misterius yang terletak di ujung ruangan, tiba tiba penjaga sekolah muncul dari kegelapan

“Hey! Kalian semua! Apa yang kalian lakukan di sini?” Suara penjaga terdengar tegas, membuat mereka terkejut

“Wah, bangsat! Kita lagi mau... eh, kita cuma mau liat liat,” Jawab Marchel dengan gugup

“Lihat lihat? Kalian tau ini area terlarang? Segera keluar dari sini, atau saya panggil polisi!” Teriak Penjaga itu sambil mendekat dengan langkah cepat

“Anjing, kita harus kabur!” Bisik Rully kepada yang lain, menggerakkan mereka menjauh dari pintu

Mereka semua segera berlari keluar dari ruang bawah tanah dengan cepat, napas mereka terengah engah. Setelah berhasil keluar, mereka berhenti sejenak, berusaha menenangkan diri

“Wah, ini gila banget! Gimana bisa kita dilarang masuk?” Marchel mengeluh, kesal dengan situasi itu

“Cok, itu kan ruang bawah tanah sekolah. Nggak mungkin kita bisa gampang gampang masuk,” Jawab Rully sambil mengatur napas

“Tapi kita nggak bisa stop di sini. Kita harus cari cara lain buat bisa masuk!” Kata Keira dengan penuh semangat, merasa ada sesuatu yang sangat penting di balik pintu itu

Adhit mengangguk, “Kita bisa coba cari info dari guru atau staff lain. Mungkin ada yang tau lebih banyak tentang ruang bawah tanah.”

“Gue setuju! Kita harus cari tau lebih dalem,” Sambung Cindy yang terlihat bersemangat meski masih sedikit ketakutan

Rully merangkul Keira lagi, membuatnya merasa aman di tengah situasi yang menegangkan, “Tenang, Ra. Kita pasti bisa. Kita hadapin ini bareng bareng.”

Keesokan harinya, mereka kembali berkumpul di kantin untuk mendiskusikan langkah selanjutnya. Rully mengeluarkan ponselnya dan menunjukkan pesan dari grup yang mereka buat sebelumnya

Misteri di Balik Sekolah Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang