ACT.1 - Episode 2

6.6K 186 26
                                    


Untuk mengusir firasat buruk yang keduanya rasakan, Zaki memutar Playlist musik favorit nya di mobil , sedangkan Nia mencoba untuk beristirahat saja dengan meminum obat anti mabuk perjalanan yang ia bawa

Tak perlu waktu lama Nia yang sedari terus merasa anxiety setelah kejadian tabrakan tadi, kini akhirnya bisa memejamkan matanya dan pergi ke alam mimpi yang begitu dalam.

Meski kesal karena kini dirinya hanya seorang diri terjaga karena menyetir mobil, tapi Zaki mencoba untuk tetap tenang saat melihat kekasih yang sudah 3 tahun bersamanya itu

Zaki merasa begitu bahagia dan bersyukur memiliki seorang kekasih seperti Nia, meskipun sering bersikap manja tapi Nia adalah seorang kekasih yang selalu bisa memberikan suport pada Zaki dalam kondisi apapun

" Bener kata Nia, itu cuma firasat aja!! Ngga perlu over thinking!" Melihat kekasihnya itu membuat Zaki bisa sedikit melupakan firasat buruknya dan kembali bisa lebih rileks dalam

Sambi mengemudikan mobilnya Zaki melihat kembali ke arah jam yang ada di dashboard mobilnya, jam kini sudah menujukan tepat pukul 7 malam atau yang berarti ia sudah menempuh 7 jam perjalanan dari kampus nya tadi

" Udah mau jam 7 malem. Harus buruan ini biar ngga makin kemaleman sampe di sana! "

" Bener juga kata Nia, Kalau dilihat lihat emang beneran serem sih ini jalan, sepi gelap!" Zaki pun melanjutkan perjalanan

Melihat jalanan yang begitu lurus dan mulus, Zaki akhirnya berani memacu kendaraannya dengan kecepatan hampir 100 km/jam untuk mengejar waktu sampai di desa yang ia tuju

Hal itu Zaki lalukan agar juga tak terlalu lama berada di hutan yang terasa begitu aneh ini Meski disatu sisi Zaki masih takut jika kejadian tabrakan tadi bisa saja terulang

...

Tak terasa sudah 1 jam Zaki menyusuri jalanan tengah hutan ini sambil berharap segara sampai ke lokasi tujuan

" Jauh juga ya?! Mana udah mau jam 9 malem lagi?!"

" Bukannya harusnya jam segini udah nyampe ya?!"

" Apa Jangan jangan aku tadi salah belok?!" Zaki khawatir karena tadi ada beberapa belokan yang tak ia lihat karena Zaki terlalu fokus memacu mobilnya dengan kecepatan tinggi

" Tapi bener kan jalannya lurus ngikutin jalan ini doang?! "

" Ini udah sesuai sama arah di Maps kan?! Apa jangan-jangan aku disasarin sama nih Google Maps?! " Zaki mulai khawatir saat menyadari bahwa waktu sudah menujukan pukul 7 malam sedangkan mereka belum sampai di desa yang akan dituju

Padahal seharusnya seusai dengan petunjuk dari warga yang sempat Zaki telpon, mengatakan jika seharusnya perjalanan dari kampus menuju desa ini memakan waktu hampir 9 jam

Jalanan yang sepi, ditambah lagi minimnya pencahayaan yang kini hanya mengandalkan lampu di mobilnya, membuat Zaki makin bisa merasakan hawa tak enak di sepanjang gelapnya jalanan tengah hutan yang sedang ia tempuh dengan SUV nya ini

" Huft, Huft, kok belum ada tanda-tanda bakal nyampe sih?!" Kini seketika rasa firasat buruk Zaki itu kembali lagi saat melihat betapa gelap kondisi di luar mobil dan hanya lampu mobilnya ini yang jadi satu-satunya penerangan di jalanan ini

Apalagi saat Zaki menyadari jika suhu udara di daerah ini sudah turun begitu drastis dan menyebabkan kabut tebal mulai menyelimuti kawasan hutan menuju daerah Randujaya ini

" Aduh mana kabut gini lagi, semoga bentar lagi nyampe deh!" Dengan penuh rasa was was Zaki menginjak gas lebih dalam

Zaki pun memacu kendaraannya dengan kecepatan lebih tinggi, berharap jika dirinya bisa segera sampai di desa yang sedang ia tuju

KKN Di Desa Zombie - Rose Gold Evil OriginsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang