V

167 26 0
                                    

☆Happy Reading ☆



Lio menyeritkan dahinya "Ada apa, pa ma..?" Tanya Lio kebingungan.

Flashback on

3 tahun silam...

"Nyawa dibalas nyawa" Ucap seorang pria paruh baya.

"Saya yakin bahwa anda hanya salah paham, Keenan" ucap pria satunya lagi.

"Sean... Sean... sudah jelas bahwa itu anak anda yang mendorong anak saya, Kenzie" ucap Keenan.

"Apa saya perlu kasih tau CCTV di balkon itu" ucap orang yang Keenan sebut Sean.

"Alaahh ngeles..!" Ujar Keenan meninggalkan Sean sendiri di sebuah caffe.

1 minggu kemudian, Keenan beserta anak dan istrinya memutuskan untuk pindah ke Australia. Dengan alasan Keenan bekerja disana dan anak serta istrinya ikut Keenan atas perintahnya.

Di sisi lain, Sean terus mencarinya ia ingin menunjukkan bukti bahwa bukan anaknya yang mendorong anak Keenan hingga terjatuh dari balkon lantai 13 dan menyebabkan meninggal dunia di usia yang masih sangat muda, 18 tahun.

3 tahun kemudian...

Sean sudah menyerah untuk mencari keberadaan Keenan beserta keluarganya. Ia hanya bisa pasrah dan jika Keenan kembali ke Indonesia, ia akan menemuinya dan memberikan bukti pernyataan tersebut.

Finally! Kemarin ia bertemu dengan anak dari Keenan yang sangat mirip dengan sang ayah.

Flashback off

"Jadi gitu..." ucap Sean setelah menjelaskan.

"Terus kok Kenzie bisa meninggal, kalo bukan Lio yang menjadi penyebab?" Tanya Lio.

"Di CCTV terlihat jelas itu ada kopi yang tumpah dan ia tergelincir terus nabrak pagar kaca yang akhirnya pagarnya pecah dianya jatuh ke dasar" ucap Sean.

"Kalo bisa, kamu besok ke rumah Marsha terus ajak ortunya kesini" ucap Gracia.

"Kenapa harus besok? Tadi kan Lio izin ke papa mama buat ngajak jalan Marsha" ucap Lio.

"Yaudah kalo bisa kamu ajak ketemuan ayah Marsha sama papa hari ini. Kalo bisa!" Balas Sean.

"Okk... kalo gitu Lio berangkat dulu" ucap Lio menyalimi tangan Sean dan Gracia.

"Jam 11 harus udah stay dirumah" ucal Gracia sedikit berteriak karena Lio sudah berada di depan pintu utama.

:---------------:

Tok
Tokk
Tokk...

"Ada apa ya, mas?" Tanya art rumah Marsha.

"Saya temennya Marsha, bik..." balas Lio.

"Ouhh sebentar... saya panggil non Marsha dulu..," ucap art tersebut.

"Non! ada temen non nyariin, dia laki-laki mana ganteng banget lagi" ucap art dari luar kamar Marsha.

"Iyaa suruh tunggu sebentar" balas Marsha.

"Cantik banget, neng..." puji Lio saat melihat Marsha keluar rumah.

Bohong kalau Marsha tak salah tingkah "Dari dulu" jawab Marsha ketus.

"Dihh dipuji bukannya bersyukur malah..."
"Buru masuk, lo udah izin ortu lo belum?" Sambung Lio bertanya.

"Mereka di luar kota" balas Marsha.

"Setidaknya izin dulu"

"Ck" Marsha berdecak kesal.

Me, You, and Twilight (Delsha)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang