chapter 05

18 3 1
                                    

.
.
.
.

"Awww..."ringis Naisya ketika tubuhnya di tubruk oleh seseorang yang tak ia kenal.

Naisya pun tersungkur ke lantai akibat tubuhnya yang tidak sanggup menahan tubrukan dari sosok lelaki berbadan kekar di hadapannya.

"Awww... Ishhh sakitt.."ringis Naisya.

Selesai kelas, Naisya langsung bergegas untuk menjemput Alya karena Alya juga telah selesai dengan kelasnya. Akibat terlalu buru-buru, Naisya sampai tidak sempat memasukkan seluruh barang-barang nya ke tas dan akhirnya dirinya sibuk untuk memasukkan barangnya di perjalanan sampai akhirnya dirinya menabrak dada seseorang.

Naisya pun bangkit dan menatap sosok yang berdiri di hadapannya dengan raut wajah datar yang menurut Naisya persis seperti Randi.

"Loooo!!! Bukannya bantuin malah diam aja."kesal Naisya ketika melihat lelaki di hadapannya merasa tidak bersalah sama sekali.

Lelaki itu menatap datar Naisya kemudian melenggang pergi melewati Naisya begitu saja.

"Lo cantik."bisik lelaki tersebut ketika melewati Naisya.

Naisya yang mendapat bisikan seperti itu langsung mematung. Dirinya sampai lupa apa tujuan dia buru-buru tadi.

"G-gue g-guee.. di bilang cantik? Eohh gak salah tuh laki?."gumam Naisya merasa gugup.

Naisya terus berdiri mematung sambil mengigit jarinya menahan salting.

"AAAAAAA GUE DI BILANG CANTIKKK."Teriak Naisya kemudian dirinya berlari menuju parkiran dengan raut wajah yang ceria.

****

Di sisi lain, Halda telah sampai di kost-an. Dirinya telah memberitahu Aldo untuk menjemput hani karena dirinya hendak memasak untuk makan siang nanti.

"Huh! Apa-apaan nih. Kenapa pada habis semua? Perasaan gue baru belanja kemaren."ujar Halda ketika melihat isi kulkas yang hanya tersisa tomat dan cabai.

Halda menghembuskan nafas kasar kemudian mengambil kunci motor nya dan bergegas untuk pergi ke pasar membeli bahan-bahan masakan.

Ketika Halda mengeluarkan motornya, Randi terlihat baru saja datang sambil membonceng zevan.

"Lo mau kemana?."tanya zevan melihat Halda yang hendak pergi dengan penampilan rumahannya.

"Kenapa stok pada habis semua?."tanya Halda sambil memasang helmnya dan sarung tangannya.

Zevan pun turun dari motor Randi dan menghampiri Halda yang tak jauh dari mereka.

"Si Roni sama si Aldo tiap tengah malam masak Indomie terus."jawab Zevan.

"Bukannya lo bedua ya yang sering di dapur tengah malam?."tanya Halda curiga.

"Dihh.. kita mah ke dapur cuman mau bikin kopi doang sambil ngerjain skripsi."jawab Zevan.

Halda menatap zevan dengan tatapan intimidasi nya."beneran bukan kalian yang ngehabisin?."tanya Halda sekali lagi.

"Demi tuhan Yesus, bukan kita."jawab Zevan mantap sambil mengacungkan jari nya membentuk huruf v.

Randi yang mendengar obrolan dua temannya itu hanya acuh. Dirinya merasa dua makhluk ini sangat menggangu moodnya.

"Hmm...baiklah gue percaya deh sama lo."ujar Halda.

"Btw, Ran jemput si Leony sana."perintah Halda.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Oct 09 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Kosan Prikk  II Enhypen ✓ Le SeerafimWhere stories live. Discover now