3

125 16 7
                                    

"U-unnie, a-apa yang harus kita lakukan?" Suara Lisa yang bergetar memecahkan keterdiaman diantara mereka.

Siapa yang tidak akan terkejut, sekaligus takut saat ada seseorang atau bahkan mungkin mayat? Tergeletak diatas mobilmu dengan darah berceceran.

"T-telepon polisi, ambulan juga. Kita tidak mungkin hanya diam saja atau bahkan kabur begitu saja." Jisoo menyeruakan pendapatnya, ia disini yang paling tua, jadi sebisa mungkin harus bisa menjadi penenang diantara ketiga sepupunya

"B-benar apa yang dikatakan Jisoo Unnie. Aku akan telepon polisi sekarang." Rosé segera merogoh ponselnya dengan tangan yang bergetar.

"U-unnie, kau yakin?" Jennie bertanya dengan ragu.

"Bagaimana jika ada berita 4 anak konglomerat menemukan jasad diatas mobil milik mereka. I-ini pasti berpengaruh pada saham perusahaan kita." Jennie ikut berpendapat, masih memikirkan cara yang lebih baik agar semua yang terjadi tidak terendus media, ia ataupun keluarganya mungkin bisa membungkam mulut-mulut orang diluar sana.

Tapi, siapa yang akan percaya tiba-tiba ada jasad diatas mobil disaat tempat yang sedang mereka kunjungi adalah tempat pribadi dan harus memiliki akses untuk masuk.

Iya, bukit itu milik keluarganya dan ada akses seperti identitas diri untuk memasukinya, ada petugas yang berjaga, tapi karena jarak dari gerbang dan mobil Lisa yang terparkir agak jauh sepertinya penjaga itu tidak mendengar teriakkan Lisa dan Rosé.

Belum lagi kerusakan yang terdapat pada mobil milik Lisa, terlihat dengan jelas jika seseorang yang tergeletak diatas mobil milik Lisa itu terjatuh dari ketinggian.

"J-jadi bagaimana, aku hubungi polisi atau jangan?" Rosé hanya menggigiti kuku tangannya yang masih bergetar.

Lisa tiba-tiba saja bergerak untuk bersembunyi dibalik tubuh mungil Jennie membuat yang lain ikut panik.

"I-itu be-bergerak.." tunjuknya pada seseorang yang tergeletak diatas mobil miliknya.

Naas sekali mobil Rolls Royce Phantom barunya harus memiliki kejadian seperti ini.

"Dia masih hidup?"

Jisoo ikut menyadarinya juga.

Keempatnya kompak bergerak menjauh saat pergerakan itu lebih terlihat jelas menandakan jika orang yang tergeletak diatas mobil milik Lisa masih hidup?

Sampai keempatnya kompak terdiam kaku saat seseorang yang entah kenapa jadi ditakuti perlahan bangkit dan terduduk setelah itu terdiam dengan pandangan lurus kedepan. Beruntungnya mereka saat ini sedang diarah samping mobil Lisa

"Krekk.."

Nafas mereka berempat terasa tercekat saat orang itu dengan cepat mengarahkan pandangannya terhadap mereka. Rosé yang tidak sengaja menginjak ranting kecil itu rasanya tidak bisa membendung air matanya untuk meluruh saat semua pasang mata yang ada disana memperhatikannya, termasuk orang yang tadi tergeletak diatas mobil milik Lisa.

"I-I'm sorry.." Suaranya terdengar seperti bisikan dipendengaran ketiga sepupunya.

🪶

"U-unnie, a-apa yang harus kita lakukan?"

Rungunya tidak salah mendengar, ia mengerti dengan kalimat-kalimat yang diucapkan seperti itu. Tapi, siapa mereka? Ia tidak mengenali semua suara-suara yang terdengar itu. Pendengarannya dengan jelas bisa bekerja, hanya saja matanya seolah masih enggan untuk terbuka.

Sampai ia sedikit melenguh karena rasa sakit dipunggungnya yang semakin terasa, jarinya masih bisa digerakkan ternyata, kini kedua matanya juga ikut bekerja dan perlahan terbuka.

wings Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang