BB8 - Satu Bulan

321 42 4
                                    

Tak terasa sudah satu bulan marsha menjadi sekretaris dari zevan. Terhitung sudah satu minggu ini zee pindah rumah dan seperti biasa marsha akan menjemput zee.

Lelaki itu kadang membuat marsha dan doni menunggu lama karna harus menyiapkan semuanya sendirian, tidak ada asisten rumah tangga dirumah zee yang baru, tidak seperti dirumah sean yang apa-apa sudah disiapkan.

"Ah sorry telat lagi ya" ucap zee, marsha menatap malas padanya.

"Kebiasaan" ucap marsha.

"Hari ini jadwal kita kemana?" tanya zee.

"Ada pembukaan toserba, ga lupa kan pak?" tanya marsha.

Zee mengangguk kecil.

"Oke baiklah, baju saya sudah rapih kan bu marsha?" marsha melihat detail baju zee.

Tangannya terulur merapihkan dasi dan kerah kemeja.

Ini bukan pertama kali bagi marsha, setelah zee pindah rumah lelaki itu seperti kehilangan banyak perhatian di badan tegapnya.

"Bapak ga pake parfum?" zee menepuk jidatnya pelan.

"Saya lupa" marsha memberikan parfum cadangan yang ada di tasnya pada zee.

Untung saja setiap bepergian, marsha selalu membeli dua parfum untuk zee, satu untuk disimpan oleh zee dan satu lagi untuk pegangan marsha bilamana zee tidak memakai parfum.

"Terimakasih bu marsha" marsha mengangguk kecil.

Kalian jangan berpikir keduanya sudah akur ya, terlebih marsha. Gadis cantik itu masih menyimpan kesal pada zee, ntah apa alasannya ia selalu kesal pada zee.

"Makan dulu pak" marsha memberikan sandwich pada zee.

"Ah terimakasih" Zee menerima sepotong sandwich yang diberikan marsha.

Banyak yang zee pikirkan, apakah mungkin setelah ini ia harus menambah pekerjaan marsha atau tidak. Terlebih ia terlalu takut jika meminta bantuan marsha, padahal marsha sekretarisnya yang sudah seharusnya menjalankan perintah dari zee.

"Setelah dari toserba kita kemana lagi?" tanya zee.

"Langsung ke kantor pak, siang ini bapak ada jadwal makan siang lagi dengan bu veronica" ucap marsha.

Ingat veronica? wanita cantik itu selalu menjadwalkan makan siang dengan zee tapi zee selalu mengajak marsha.

"Kamu ikut lagi" ucap zee.

"Tapi pak-"

"Tidak ada penolakan" marsha mendengus kecil.

Keduanya sudah sampai di toserba yang akan diresmikan.

Pihak management toserba menyambut kedatangan keduanya.

"Terimakasih pak zevan sudah hadir" zee tersenyum kecil.

Marsha sibuk dengan ponselnya karna mengabadikan momen ini, ia harus memotret zee yang candid, zee yang sengaja bergaya, dan masih banyak lagi foto zee di ponselnya.

"Kenapa kita ga foto berdua juga?" marsha mengerutkan keningnya.

"Harus banget?" zee mengangguk.

Zee memberikan ponselnya pada satpam disana dan meminta tolong untuk memotret keduanya.

Satu tangan zee dimasukkan ke saku celana, satu lagi melingkar di pinggang marsha.

"Terimakasih banyak ya pak" satpam itu mengangguk.

"Bagus nih sha, mau ga fotonya?" tanya zee.

"Ga ah, tangan lo cabul masa ke sekretaris begitu" zee terkekeh pelan.

Bad BossTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang