Wanita parubaya sedang berjalan di Koridor kantor sambil membawa tas bekal yang berisi makanan untuk makan siang, ya wanita itu adalah (Name) yang sedang berjalan menuju ruangannya suaminya "Hali". Ia membuka pintu bukannya (Name) melihat Hali dengan wanita lain, wanita tersebut adalah Alifa. Teman SMA Hali yang suka dengan Hali.
Alifa menyambut (Name) dengan senyuman ia tidak tahu bahwa (Name) adalah istri sah dari cinta pertamanya.
(Name) hanya diam berjalan dengan wajah datarnya menuju Hali, ia menyerahkan tas bekal untuk hali kepadanya. Hali segera menerimanya dan menarik lengan (Name) supaya berada didekatnya.
Alifa yang melihat itu cemburu, tetapi ia tetap diam dengan senyumannya. Ia bertanya kepada Hali siapa wanita yang ia pegang lengannya.
"Hali siapa wanita ini" tanyanya dengan sopan.
"Dia adalah istriku, cinta pertamaku" jawab Hali
Mendengar jawaban dari Hali membuat Alifa terdiam seperti ada petir yang menyambar tubuhnya kaku tak bergeming.
Dengan sopan Alifa pamit dengan wajahnya yang sedih menangis tangisnya. Dengan langkah pelan ia berjalan menuju pintu untuk keluar ruangan.
"Kenapa?...." ucap (Name) pelan
Hali menengok ke (Name) dengan wajah penasaran ia bertanya.
"Apa yang kenapa (Name)? Bicara jangan setengah-setengah sayang" ujar Hali
"KENAPA.... Sudah berapa lama kalian bicara di ruangan ini? Sudah berapa lama kalian bernostalgia BERSAMA HAH!! JAWAB HALILINTAR" ucap (Name) dengan nada dingin diakhiri dengan amarah yang membara.
(Name) mudah cemburu, mudah kesal, mudah marah, tetapi ia tidak mudah untuk menahan tangisan. Ia marah, cemburu semua tercampur aduk. Hali merasa bersalah melihat (Name) menangis karena dirinya, ia menarik (Name) kedalam dekapannya mengusap surat hitam halus dan mengecup dahinya.
(Name) hanya bisa menangis dalam dekapannya, ia terisak-isak sampai ia batuk karena kehabisan suara akibat terlalu lama menangis. Setelah tenang Hali mendudukan (Name) di kursinya ia berjongkok didepan (Name) memohon kepadanya untuk memaafkan dirinya.
"Sayang (Name) istriku yang cantik."
"Maafin aku ya, iya aku tau aku salah maafin" mata Hali berkaca-kaca menahan tangisannya.
"M-maafin aku plase maafin aku" Lirih Hali dengan segera (Name) memaafkannya supaya ia tidak jadi menangis.
.......
Setelah perdebatan itu (Name) ingin pulang kembali ke rumahnya tetapi ditahan oleh Hali dengan memegang tangan kirinya, (Name) menaikan satu alisnya memberi isyarat bahwa dirinya bingung dengan perlakuan Hali. Dengan segera Hali menjawab rasa kebingungan istrinya itu.
"Aku anter pulang" ucapnya
"Tidak perlu aku naik taksi saja" jawab (Name)
Hali menggeleng ia bangkit dari duduknya mengambil kunci mobil yang ada di rak meja kerjanya, lalu menggandeng tangan (Name) supaya berjalan bersebelahan dengannya.
(Name) hanya tersenyum melihat perlakuan suaminya yang sangat romantis dan penyayang ini, berjalan bergandengan tangan para karyawan Hali yang melihat mereka tersenyum. Dan merasa iri dengan keharmonisan keluarga mereka.
.......
Segini dulu maaf ya telat banget updatenya maaf juga kalo ga nyambung makasih yg uda mau baca dan vote nyaa
KAMU SEDANG MEMBACA
Halilintar × reader || Sweet Home
Short Story- Hasil karangan ku - Bahasa non Baku - Jangan anggap serius - Vote komen share - klo g suka skip aja sih