2. Rumah Tanpa Kehangatan
"Aku akan bangkit dari keterpurukan ini, dan menjadi pribadi yang lebih kuat." -Fares Atharizz Calief.~~
Fares Atharizz Calief adalah seorang anak dari keluarga yang terbilang cukup kaya. Ayahnya Rengga Krisan Calief. adalah seorang Jaksa yang sangat terkenal karena memiliki sifat yang ramah kepada semua orang namun tidak dengan putranya, sementara ibunya Shafira Thea. adalah seorang dokter bedah di rumah sakit terbesar milik keluarga Samudra.
Karena itu fares di didik dengan sangat keras, fares harus bisa mendapatkan nilai yang bagus agar bisa di akui oleh kedua orang tuanya. Fares bercita-cita sebagai tentara, namun ayahnya bersikeras untuk menjadikan ia penerusnya, alhasil Fares harus mengubur dalam-dalam keinginannya untuk menjadi seorang abdi negara.
"Gimana sekolah kamu?" Tanya Rengga kepada putranya dengan nada yang tidak ramah.
"Gak gimana-gimana pa," jawab Fares dengan nada pelan.
"Papa gak mau tau, pokoknya kamu harus bisa dapat peringkat pertama. Ingat itu Fares!" Tuntut Rengga dengan mata yang menatap tajam putranya. "Jangan malu-maluin keluarga ini!" Sambungnya, kemudian pergi.
Fares mengepalkan tangannya erat, lalu dia kembali menaiki anak tangga menuju kamarnya, "Setiap sudutnya dipenuhi oleh aturan dan larangan, seperti penjara yang tak kasat mata." Batinnya. Kemudian mulai membaringkan tubuhnya merasa sangat lelah.
Asik dengan pikirannya tiba-tiba terdengar dering ponsel dari dalam sakunya.
Drett... Drett...
"Hallo."
"....."
"Gue ke sana sekarang!"
Dengan segera dia mengambil segala perlengkapan belajarnya kemudian keluar tanpa berpamitan kepada orang tuanya. Fares sudah malas melihat wajah yang penuh dengan manipulatif itu.
Sampainya di depan mansion megah milik keluarga samudra. Fares di buat kagum dengan bangunan besar yang penuh dengan ketenangan di dalamnya, Fares segera berlari agar cepat-cepat masuk ke dalam dan merasakan ketenangan yang setiap kali ia rasakan setiap datang ke tempat ini. Rasanya Fares ingin tinggal lebih lama di sini bersama dengan sahabatnya.
Di keluarga ini Fares merasa sangat di hargai dan di akui keberadaannya, Fares selalu merasa bahagia berada di rumah yang penuh dengan kehangatan ini. Andai saja suasana rumahnya seperti ini, mungkin Fares tidak perlu repot-repot keluar untuk belajar di rumah sahabatnya. Mungkin Fares akan merasa betah jika harus menetap di rumah.
"Assalamu'alaikum."
"Wa'alaikumussalam wr, wb. Cepat banget lo, udah kangen ya sama gue?" Raefan menyambut kedatangan Fares dengan sedikit mengoda cowok itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
SEVEN WOUNDS
Teen FictionSebuah kisah tentang persahabatan tujuh cowok yang penuh dengan luka pribadi. Setiap cowok memiliki cerita dan luka pribadi yang berbeda, namun persahabatan mereka menjadi tempat di mana mereka dapat saling berbagi, memahami, dan menyembuhkan satu...