Suara mesin dari sebuah kendaraan terdengar, Kinn segera membalikkan tubuhnya.
Benar saja, itu adalah mobilnya. Disusul dengan mobil milik pengawalnya.
"Tuan, maafkan kami," kata Big sembari turun dari mobil dan memberi hormat. Disusul dengan pengawal lainnya.
"Hm, ya tak apa. Saya maafkan kalian untuk kali ini," ucap Kinn.
Kinn segera menarik nafas panjang dan memutuskan mulai mengambil langkah mendekati Big.
"Setelah sampai dirumah, segera obati lenganmu. Lalu laporkan padaku semua kejadian tadi," ucap Kinn sembari menekan pelan luka yang ada dilengan kiri Big menggunakan jari telunjuk dan jari tengahnya.
Big mengangguk pelan. Kinn segera masuk ke mobil. Disusul oleh pengawal lain yang ikut masuk ke kendaraan mereka.
"Sial! Apa tadi? Tuan Kinn ingin membunuhku?!," gumam Big yang masih berdiri kaku. Ia sama sekali tak bergerak setelah menganggukkan kepalanya.
Wajah Big memerah, semerah darahnya. Untung saja ia cepat tersadar ketika sebuah klakson dibunyikan. Ia segera ikut masuk ke dalam mobil.
Mereka pun segera menuju kediaman Kinn. Diperjalanan, Kinn tampak sibuk sekali dengan macbook-nya. Bahkan sesekali, ia harus menghela nafas panjang karena situs yang tidak dapat ia jangkau.
"Bajingan! Macbook gak guna. Kapan sih sampai rumah?," gumamnya dalam hati.
Tak lama setelahnya, mereka sampai ke kediaman Kinn. Kinn tanpa basa-basi segera keluar mobil dan masuk menuju rumahnya yang seperti istana itu.
"Kinn!," sama Tankhun.
Namun, saat itu, Tankhun seperti sebuah angin. Hanya lalu-lalang didepannya. Tankhun heran. Ia pun terpaksa menggaruk kepalanya walaupun rambutnya sebenarnya tak gatal.
"Kenapa dia?," tanya Tankhun pada Big.
Big memberi hormat pada Tankhun. Dibalas dengan senyuman judes ngeselin ala Tankhun.
"Tidak tau, Tuan. Sejak pulang dari pertemuannya dengan Vegas, tuan Kinn menjadi seperti itu," jawab Big.
"Hadeuhhh! Bocah itu! Yaudah, makasih ya!," jawab Tankhun.
"Baik Tuan, saya permisi ya," ucap Big mengakhiri percakapan. Tak lupa, ia memberikan hormat kepada Tankhun.
Namun, ia bukan hormat seperti menundukkan badan. Ia hanya harus tersenyum pada Tankhun dan memandangnya hingga ia tersenyum kembali.
- KINN -
Kinn telah sampai di ruang kerjanya, tepatnya disebuah ruangan di sebelah kamar tidurnya. Yang sebenarnya, dua ruangan tersebut dapat diakses secara bersama melalui sebuah pintu di sisi tembok pembatas.
"Ah! Aku menemukannya," ucap Kinn.
Matanya berbinar terang. Senyumannya sangat lebar, bahkan ia bisa merasakan gigi-nya mulai kering karena itu.
Setelah sekitar satu jam ia menyari, ia dapat menemukan informasi tentang pria misterius itu. Yang ia herankan adalah, mengapa pria asing tersebut bernama 'Porsche?' Bukankah ia memperkenalkan dirinya sebagai 'Jom?'
"Huft pria aneh! Lalu jika namanya bukan Jom, siapa Jom? Astaga, yang benar saja? Saya harus mencari tahu tentang pria bernama 'Jom' itu?," celetuknya dengan pelan.
Kinn menghembuskan nafas panjang, ia meregangkan tubuhnya sebentar. Otot-ototnya terasa sangat kaku. Bagaimana tidak, ia hanya duduk dikursi tanpa gerak selama satu jam penuh. Matanya pun selalu terfokus pada macbook kesayangannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
MILEAPO || MY BAD BODYGUARD 18+ [ COMPLETED ]
Roman d'amourKinn adalah seorang mafia kelas atas diseluruh dunia. Ia menjadi klan mafia pertama di Thailand. Sudah banyak orang rendahan yang dapat ia beli dengan uang dan kuasanya. Bahkan sudah banyak juga orang yang ia beli mati ditangannya, bukan ditangan mu...