9. Believe

143 30 7
                                    

Happy Reading
Jangan lupa vote coment 🤗


Jev yang terduduk di kursi belajar nya itu  sedari tadi melamunkan diri di kamar apartemennya dan tidak sadar bahwa ternyata ada Zavella yang sudah sedari tadi di apartemennya bahkan sudah menata meja makan dengan berbagai makanan yang tadi ia masak dirumah bersama dengan Zaen

Dengan pelan terdengar ketukan pintu kamar, membuatnya sedikit terkejut namun juga sudah tahu pasti salah satu sahabatnya yang datang

"Masuk." Ucap Jev dan pintu itu langsung dibuka menampilkan Zavell yang mengenakan baju kaos putih serta celana pendek sepaha dengan membiarkan surainya terurai  panjang

" Ucap Jev dan pintu itu langsung dibuka menampilkan Zavell yang mengenakan baju kaos putih serta celana pendek sepaha dengan membiarkan surainya terurai  panjang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Oh ternyata yang datang lebih dari sahabat

"Ayo makan." Ucap Zavell sambil berjalan kearah ranjang pemuda itu

"Lo sejak kapan disini?"

"Udah agak lama, lo nya aja yang nggak sadar." ucapnya yang sudah duduk di kasur king size Jev

Jev mengulum senyumnya dan ikut bergabung duduk dengan Zavell di kasur, bahkan ia sekarang sudah merebahkan diri membuat Zavell mengerutkan alis, "kenapa malah tiduran?"

Jev menutup mata menggunakan lengan tangannya, "Gue tidur bentar ya, satu jam habis itu bangunin gue."

Zavell hanya mengangguk, ia masih duduk di ranjang dengan kaki yang ditekuk meletakan dagunya pada lutut yang ditekuk. Kegiatannya hanya memperhatikan Jev yang tidur dengan tenang

Baru juga 40 menit Jev tertidur dan ketenangan Zavell yang memandangi Jev itu mendadak panik lantaran Jev yang tiba² terbangun dan memegang dadanya dengan gerakan tergesa-gesa

"Akh!" ucap Jev dengan meremat dada kirinya membuat kaosnya terlihat kusut

"Jev kenapa? Lo nggak bisa nafas?" tanya Zavell dengan panik, yang diberi anggukan

"Tarik nafas pelan, terus buang pelan-pelan. Bentar gue ambil inhaler."  Zavell segera mencari ditempat yang biasanya pemuda itu menyimpan inhaler dan obat-obatannya

"Ini, pelan-pelan jangan panik Jev." ucap Zavell berusaha tenang dan memberikan usapan halus di lengan pemuda itu hingga nafas nya sedikit kembali normal namun masih berat

"Udah." ucap Jev dengan menyandarkan tubuhnya pada kepala ranjang,  begitupun dengan Zavell yang sekarang sudah duduk di tepi ranjang

"Masih sesek nggak?" tanya Zavell yang diberi gelengan oleh Jev

"Sini." ucap Jev dengan menepuk tempat disebelahnya mengintruksikan gadis itu untuk semakin mendekat yang dituruti Zavell, gadis itu ikut menyandarkan diri di kepala ranjang dan bergantian dengan Jev yang menyandarkan kepalanya di pundak Zavell

"Udah berpa kali lo kambuh akhir-akhir ini?"

"Nggak sering, cuman waktu sakit itu sama ini tadi. Makanya gue kaget banget."

Eirene Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang