19. ABOUT LIFE

185 38 6
                                    

HAPPY READING

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

HAPPY READING

***

Atlanta melangkahkan kaki masuk kesebuah kafe yang cukup terbilang ramai.

"Kau datang lebih awal Atlanta." Ucap salah satu pegawai kafe yang berpapasan dengannya setelah mengantar pesanan pelanggan.

"Kebetulan gak ada jadwal tambahan dari sekolah kak."Jawab Atlanta.

"Kak Ana ada diruangannya kan kak?" Tanya Atlanta.

"Ada, dia lagi sibuk menghitung keuangan kafe bulan ini"

"Ah, begitu ya, kalau gitu aku samperin kak Ana dulu." Ucap Atlanta yang setelahnya melenggang pergi.

"Kak Ana." Atlanta menyembulkan sedikit kepalanya kedalam ruangan yang pintunya sedikit terbuka.

"Tumben sudah sampai kafe aja jam segini, sini masuk."

" Lagi gak ada kegiatan tambahan di sekolah."

"Kamu sudah makan?"

" Sudah, tapi aku lagi kepingin es krim kak"

" Ya udah ambil sana, kenapa gak makan es krim dulu baru kesini tadi?"

"Gak papa, mau ketemu kak Ana dulu aja tadi. Nanti uang eskrimnya potong aja dari gajiku hari ini ya kak" Ucap Atlanta.

"Iya nanti kakak potong."

" Okay, bye bye kak Ana" Ana hanya bisa menggeleng dengan segala tingkah Atlanta.

***

waktu berlalu begitu cepat, deti berganti menit, menit berganti jam, jam berganti hari, dan sudah terlalu banyak hari berat yang telah Atlanta lewati belakangan ini. Atlanta bekerja di sebuah kafe sebagai pengisi live music di kafe tersebut. Belum cukup lama memang, baru berjalan  satu minggu belakangan semenjak dirinya memutuskan untuk keluar dari rumahnya. gajinya memang tak seberapa tapi bisa untuk membiayai kehidupan sehari harinya. lebih beruntungnya lagi pemilik kafe mau membayarnya harian. 

Setelah mendapatkan satu cup es krim rasa coklat vanila Atlanta pergi menuju rooftop. Menghabiskan waktunya menikmati senja dengan di temani es krim favoritnya.

Otaknya kembali berputar, mengingat kembali kejadian-kejadian yang telah terjadi belakangan ini. Tentang pertengkarannya dengan sang bunda hingga sampai mengapa ia bisa keluar dari rumah yang dianggapnya bak neraka.

Atlanta merenungi kehidupannya. Merenungi bagaimana rasanya menjadi seorang anak yang selalu dituntut untuk menjadi sempurna, selalu dipaksa untuk bisa, hingga mereka lupa bahkan manusia juga mememiliki batasannya dalam setiap usaha. Sedari kecil dikenalkan oleh pahit & kerasnya dunia oleh orang yang dianggapnya keluarga. Mereka tak perduli akan kah dirinya lelah atau terluka. 

SPUTNIKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang