3463words
Kita akan kelelahan, saat semua batu-batu nya menampilkan kerutan, lalu kita menghela nafas, bagaimana lagi ya caranya?
[\]
Di jam istirahat itu, tertangkap ada dua orang remaja yang mengambil tangga milik satpam, kelihatan dari si satpam yang kini tengah bingung mencari-cari dimana keberadaan tangga itu?
Kalian bisa menebak apa aktifitas yang dilakukan Lian siang itu?
Yap, dia yang mencuri tangganya untuk memata-matai seseorang, Lian bersama Joa rupanya, mereka berdua kini sedang mengintip dua orang yang sedang bermesraan di taman, soal tangga ya mereka gunakan untuk memanjat tembok.
"Lo kok tumben gini kepo sama mereka? " tanya Joa, yang diajak sebenarnya sedaritadi penasaran dengan alasan itu
"Sutth! " jari telunjuk Lian membungkam Joa seketika.
"Bin, kamu ga ada yang disembunyiin dari aku kan? " tanya Tian, dengan tangannya yang sedang merapikan rambut Sabina yang sedikit berantakan itu. Seperti foto sebelumnya, Sabina memiliki rambut yang panjang nan keriting kecil.
"Nggaa! " bantah nya tentang itu sembari menggelengkan kepalanya kecil.
"Bagus kalau gitu.. "
Keduanya hanya saling melemparkan senyuman, Tian ini sebenarnya tidak bisa dibilang romantis karena orang itu kenyataan nya lebih sibuk dengan teman-temannya, tapi terlepas dari itu Tian benar mencintai Sabina..
"Kamu kenal Lian, kan? "
"Lah kok gue terpanggil jir? "
"Kenal.. " jawab Sabina
Tiang mengangguk, merasa ada yang aneh Sabina kembali bertanya, "kamu kenapa nanyain dia? "
Pandangan Tian beralih memandang langit cerah berawan, ia menyelonjorkan kakinya, "dia sama Hesa itu temen atau ada hubungan keluarga? "
Sabina tidak terlalu memperdulikan dua sejoli itu, ia hanya tau mereka dekat dan sekarang malah bertambah orang yaitu Brana. "Akuuu.. Taunya mereka temen deket" jawab Sabina seadanya
Sisi lain, kaki Joa merasa gatal sekali, ia menggaruki kaki kanannya dengan kaki kirinya pelan, pelan kok.. Tapi tetap saja ia terpeleset dari anak tangganya..
"EHH EHH!.. " Tangan nya memukuli bahu Lian, sontak pria itu kaget dan hendak menolongnya dengan memegang tangan Joa, namun malah terbawa
Ya walaupun gagal, dan terjatuh dari tangga itu, tapi Lian sudah berusaha menolongnya tadi..
brukkk!
Atensi Sabina dan Tian adalah pada tembok besar didepan mereka itu, sedikit jauh.. Tapi suara itu ya jelas mampu terdengar.
Berpikir bahwa itu tidak aman Tian memilih untuk mengajak pacarnya itu pergi, "kayanya ada yang ngintip?.. " terka nya, memilih jalan yang benar daripada harus tetap berdiam disana, atau.. Mencari tahu siapa dibelakang sana?
![](https://img.wattpad.com/cover/378436767-288-k496524.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
3 RED WIRES | [REVISI]
Ficção AdolescenteSaat masih bahagia, jiwamu setia menerima setiap lantunan hujan. Pada dasarnya, bangunan yang kamu kira baik-baik saja itu malah berpotensi keruntuhan.. Pondasi yang kamu kira akan menjadi kaki dan tangan kekokohannya malah berakhir patah yang keha...