BAB 4

0 0 0
                                    

HALLOO GUYSS KITA UP LAGI NIEHHH

Soo, HAPPY READING GUYSSS!!!
___________________________________________

Disisi lain

Ada seorang pemuda yang sangat tampan bak kesatria berkuda, dengan tubuh tegap dan berotot, memiliki mata yang teduh namun juga mengintimidasi, tatapan setajam elang namun menenangkan. Pemuda itu berjalan menuju ke sebuah paviliun yang megah, tak begitu jauh dari paviliun utama di istana. Pemuda itu berjalan kesana untuk menemui sang ibu, yang tak lain adalah selir Aridne, yaaah, pemuda itu adalah Alastair Demetrius, anak  dari Aridne dan Calypso

Seperti kata pepatah " Buah jatuh tak jauh dari pohonnya"

Namun lain lagi kalau ibu dan anak satu ini mereka adalah "Buah jatuh sepohon-pohonnya " wkwkwkwk.

Sifat mereka tak jauh berbeda bahkan sangat mirip yaitu gila harta dan tahta, setelah pergi belajar memanah dan berkuda ia ingin menghabiskan waktu bersama ibunya.

TAAAP
TAAAP
TAAAAP

Suara langkah kaki menggema disetiap sisi lorong istina yang besar ini, para pelayan yang melihat Demetrius langsung membungkukkan badannya 90°, mereka tidak ingin dihukum penggal jika tidak menghormati selir dan anaknya.

" Dimana ibuku? " tanya Demetrius kepada prajurit yang berjaga disana dengan nada yang angkuh

" emmmm, it-ittu, Selir agung tengah bersantai di danau dekat paviliunnya pangeran " jawab salah seorang prajurit yang sedang berjaga disana dengan gemetar

Tanpa Mengucapkan sepatah kata pun Demetrius langsung pergi menuju tempat yang disinggahi oleh ibunya

TAAAK
TAAK
TAAAK

" Salam kepada Yang mulia selir agung kekaisaran Alastair, semoga dewa cahaya dan Dewi kehidupan selalu memberkati mu " ucap Demetrius ketika sampai didanau dan melihat sang ibu yang duduk membelakanginya sambil berbincang ringan dengan dayang pribadinya

" ooooh anakku kau sudah kembali " ucap Ariadne dengan senyum lembutnya

" ayo deme, duduklah terlebih dahulu kau pasti lelah " ujar Ariadne kepada putranya agar duduk di tepi danau itu bersama nya dan menyuapi Demetrius sepotong cookies coklat kesukaan anaknya itu.

Sedangkan disisi lain, Saat Lysandra hendak pergi keruang kerja sang suami, dimana ketika akan menuju kesana pasti melewati sebuah danau yang memang sengaja dibuat karna Lysandra ingin ia bisa bermain bersama Kallioz di tempat itu, saat melewati danau tersebut, matanya tak sengaja melihat sebuah pemandangan yang sangat ingin ia rasakan sebagai seorang ibu, Lysandra melihat pemandangan yang sangat manis dimana sang selir yang sedang bermanja dengan anaknya disana, saling mengobrol dan bercanda tanpa harus terpisah satu sama lain, berbeda dengan dirinya yang hanya bisa bermanja dengan sang anak satu Minggu sekali itu pun jika ia tidak sibuk sebagai seorang permaisuri, Lysandra berhenti sejenak dan menatap kosong kerah danau.

" Haaaahh, apa kau belum puas melihat ku terus memohon padamu Call, lihatlah mereka, mereka begitu bahagia bersama, saling berbagi cerita, bisa menghabiskan waktu berdua kapan saja, sedang kan aku, aku harus pergi begitu jauh dari istana agar bisa bertemu dan mengobati rinduku kepada darah daging mu sendiri call " gumam Lysandra dalam hati, karna tak kuat melihat hal itu ia pun segera bergegas pergi dari sana untuk menenangkan diri, ia tak jadi pergi menemui Calypso, karna jika Lysandra menemui nya maka bisa saja ia langsung murka, jadi Lysandra memutuskan pergi ke sebuah taman bunga yang berada di samping paviliun Kallioz. Walaupun Kallioz diasingkan namun tetap ia dibuatkan paviliun sendiri yang bersebelahan dengan paviliun sang kakak.

Rupanya, kejadian saat Lysandra menatap kosong kerah danau dilihat oleh Ariadne dan tangan kanan Kaisar yang berada tak jauh dari Lysandra berdiri tadi. Setelah Lysandra pergi ke paviliun Kallioz, tangan kanan Kaisar pun langsung melaporkan hal tersebut kepada Calypso.

verstoten prinsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang