Bab 1

9 2 0
                                    

HALO HALO GUYSSS

KITA UP LAGII NIHHH

KALIAN PENASARAN KANN GIMANA CERITANYAA

OK KITA MULAIIII!!!!

sooo, HAPPY READING GUYSSS😘!!!

___________________________________________

Alastair Kallioz, pangeran bayangan dari kekaisaran Alastair, seperti julukannya ia adalah seorang pangeran yang tidak di tunjukkan ke publik.

Kallioz sedari kecil tinggal di kastil yang jauh dari istana utama, ia di asingkan oleh ayahnya karna dihasut oleh selirnya.

Meskipun Kallioz diasingkan, ia tak merasa sedih karna ada ibunya yang sangat menyayanginyaa.

Alastair Lysandra, permaisuri dari kekaisaran Alastair, ia menjadi panutan bagi para wanita di kaisaran Alastair. Lysandra adalah wanita yang sangat sempurna, mempunyai kepribadian lembut, penyayang dan bijaksana, Lysandra sangat menyayangi Kallioz

Lysandra sering sekali mengunjungi Kallioz meskipun jarak yang ditempuh sangat jauh dari istana utama , tetapi Lysandra tak mempermasalahkannya. Setiap minggu Lysandra mengusahakan untuk menemui sang anak tercinta dengan membawa bibit bunga baruu. Lysandra tau bahwa Kallioz menanam bunga demi dirinya, dan itu membuat Lysandra merasa tersentuh.

" Ibu sudah datang, apa ibu juga membawa bibit bunga baru ? " ucap kallioz dengan tersenyum, ia menoleh kebelakang untuk melihat sang ibu, meskipun matanya tertutup oleh sehelai kain namun ia tetap bisa melihat keadaan sekitar dengan kekuatannya

"iya Lioz, iya ibu juga sudah membawa bibit yang kamu minta Minggu lalu " ucap Lysandra dengan suara lembut nya, dan menghampiri anaknya

" Waah, terima kasih ibunda, aku menyayangimu, nanti akan ku tanam dimana yah bibit bibit ini" karna terlalu senang kallioz langsung memeluk sang ibu, tetapi ia bingung karna sudah terlalu banyak bunga yang sudah ia tanam di sekitar kastilnya

"pikirkan saja nanti Lioz, apa kau sudah makan " tanya Lysandra dengan mengusap lembut kepala kallioz

" hmmmm belum, aku sedang menunggu ibu, aku ingin makan bersama ibu" ucap Kallioz, Sungguh sedari tadi ia sangat lapar namun ia tahan karna ia ingin makan dengan sang ibu

"kenapa kau menunggu ibu?? Makanlah jika kau lapar, tak perlu menunggu ibu, berjanjilah kau tak akan melakukan itu lagi?, sekarang kita makan bersama" sungguh Lysandra sangat jengkel dengan sifat keras kepala Kallioz, sifat keras kepalanya itu sangat mirip dengan ayahnya

Lysandra hanya tersenyum kecut mengingat sang suami yang telah mengasingkan darah dagingnya sendiri, ia sangat kecewa kepada suami nya yang sudah termakan omongan selirnya

Alastair Calypso, kaisar yang bijaksana dari kekaisaran Alastair, Calyso sangat sempurna sebagai kaisar namun ia gagal sebagai ayah bagi Kallioz.

"ibu?? Apa yang ibu pikir kan?? Wajah ibu terlihat sedih, apa aku membuat ibu sedih??" Kallioz tidak suka jika ibunya sedih, ia ingin melihat ibunya bahagia dan selalu tersenyum

Lysandra menatap Kallioz yang nampak khawatir dengannya, ia tersenyum dan mengangkat tangannya untuk membelai kepala sang anak

"ibu baik baik saja Kallioz, ayo lanjutkan makanmu dan habis kan semua yang ada di piring mu" mereka melanjutkan makann siang

Setelah makan siang Lysandra pamit kepada Kallioz, ia akan kembali ke ibu kota Windberg. Sebenarnya Kallioz meminta sang ibu untuk menginap dan kembali ke ibu kota besok pagi, namun di tolak oleh Lysandra dengan alasan bahwa ia tidak bisa meninggalkan ibu kota terlalu lama. Dengan terpaksa Kallioz pun mengizinkan sang ibu untuk kembali ke ibu kota Windberg

Setelah memastikan ibunya pergi dengan selamat, Kallioz pergi memasuki kastilnya untuk mengambil bibit yang ibunya kasih dan menanamnya.

Saat ia menanam bibit yang ia ambil tadi, Kallioz mendengar suatu suara, ia mendekati arah suara itu berasal, tetapi ia tak menemukan apapun, tetapi ia melihat bunga bunga nya rusak seperti ada yang memotong dan mengambil bunga bunga yang ia tanam.

"SIAPA YANG BERANI MENGAMBIL BUNGA DI TAMANKU, BERANI SEKALI DIA!"

Kaliioz sangat marah karna bunga yang ia tanam dan ia rawat untuk sang ibu di ambil oleh orang.

"liat saja besok jika dia berani datang lagi aku akan menghukumnya"

Karna marah Kallioz pergi ke dalam kasitil ia tidak melanjutkan kembali kegiatan yang ia lakukan tadi




Sedangkan di lain tempat

Lusyna sedang berlari tergopoh-gopoh keluar dari sebuah kastil yang berada dipinggiran hutan, ia berlari menuju ke desa spookagtige yang tak jauh dari kastil tersebut.

TAAK
TAAK
TAAK
TAAK

" Haaah Haaaah Haaaaah, hampir saja aku ketauhan " ucap lusyna dengan nafas yang tersendat-sendat

" Tapi, bagaimana bisa dia menanam semua bunga-bunga itu dengan mata yang tertutup kain " bingung lusyna sambil terus berjalan menuju sebuah toko yang menjual bunga didesa itu, tempat ia dibesarkan.

" siang paman, bagaiman kabar paman hari ini " tanya lusyna dengan ramah

" oh lusy, kabar paman baik jadi, berapa banyak bunga yang kamu bawa ? " tanya sang paman dengan tersenyum

" hmmm, hari ini tidak terlalu banyak paman " jawab lusyna dengan nada sendu

" kau kenapa, apakah ada masalah ?, apakah kau diganggu oleh seseorang ?" tanya sang paman dengan khawatir

" tidak paman, aku tidak papa, emmmm
hanya ada masalah kecil tadi hehehe " jawab lusyna dengan bercanda, agar paman penjual bunga itu tidak khawatir pada nya

" ooh, baiklah kalau begitu, jika ada seseorang yang mengganggu mu langsung bilang ke paman ya, ohhh iya, bawa kemari bunganya biar paman hitung " ucap paman penjual bunga.

Calos itulah nama paman penjual bunga itu. Calos sudah menganggap lusyna seperti anak nya sendiri. Calos hidup berdua bersama sang istri didesa spookagtige sejak kecil, mereka dibesarkan didesa itu , lalu tidak sengaja bertemu ketika istrinya yang bernama Sophia membeli seikat bunga ditokonya, dan seperti kata pepatah
"jodoh tak akan kemana"

Mereka pun semakin lama semakin dekat dan memutuskan untuk menjalin hubungan lebih dalam lagi. Namun, setelah bertahun-tahun menikah kebahagian mereka belum lengkap, karna mereka belum juga dikaruniai seorang anak, hingga datanglah seorang gadis kecil didesa itu untuk menetap disana bersama sang nenek karna si ibu bekerja sebagai pelayan di ibu kota Winberg. Gadis itu bernama Lusyna......ya gadis yang sekarang berdiri didepannya, sudah ia anggap anak sendiri.

Back to topik...

" tentu paman, ini " ucap lusyna sambil menyerahkan bunga-bunga yang ia bawa

" baik tunggu sebentar ya " titah si paman

" hmmm " gumam lusyna sambil melihat-lihat bunga yang dipajang di dinding toko

" Lusy,, ini " pangil sang paman sambil menyerahkan 50 koin perak dan 10 koin tembaga.

" wahh paman, bukankah ini terlalu banyak, aku hanya membawa sedikit bunga tapi kau memberiku uang sebanyak ini" ucap Lusyna, ia merasa tidak enak karna menerima uang sebanyak ini padahal ia hanya membawa seidikit bunga

"sudahlah bawa ituu, anggap saja itu bayaran dariku untukmu" ucap Calos sambil tersenyum ke arah Lusy

"Terima kasih, kau sangat baik sekali ku doakan semoga kebahagian selalu menghampirimu dan bibi Sophia, kalau begitu aku langsung pergi untuk pulang ya paman, sampai jumpa " pamit lusyna, setelah menggambil uang koinnya

" iya, hati-hati dijalan lusy " ucap Calos sambil melambaikan tangan

Lusyna pun membalas lambaian Calos

___________________________________________

HUWAAAAAA BAGUS GAA????

Duhhh aku tuh bingung yahh mauu buat cerita ini kek gimanaa

Maap yahh kalok ga nyambung😕

Soo jangan lupa komen sama vote yahh
Biar aku sama kookie semangatt

SOO BYE BYE GUYS SEE YOU NEXT CHAPTER GUYSS!!!!

verstoten prinsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang