Boufuurin?

29 4 0
                                    

DI sebuah kamar, seorang gadis dengan surai merah muda, tengah berdiri di depan cermin melihat pantulan dirinya, rok hitam di atas lutut, kemeja berwarna putih, lalu almamater crop top yang berwarna hitam dengan tulisan Boufuurin., jangan lupakan kaus kakinya yang berwarna putih itu.

Kini, ia tengah berjalan menuruni tangga sembari menyampirkan tas ransel nya, ia langsung menduduki kursi di ruang makan dan langsung menyambar sebuah roti ber-selai coklat.

"Astaga, Kiana, sudah berapa kali ku katakan kalau ingin mengambil makanan cuci tangan dahulu." Ucap seorang gadis bersurai coklat itu.

"Nee, Koto-chan, Aku kan sudah mandi."

"Tetap saja Kiana." Setelah selesai sarapan, kini Kiana tengah berjalan menuju sekolah SMA nya, sembari mendengarkan musik dari headphone nya.

Ting

Detingan notifikasi itu membuat dirinya harus melihat siapa pengirim pesan, disana terpampang nama Taka-Nii, membuat dirinya harus membalas pesan itu.

────────────────────────────

Taki-Nii

| Aku akan menunggumu

| Nanti temanku akan mengantarkan mu menuju ruangan kepala sekolah

────────────────────────────

Ia hanya membaca pesan itu dan melanjutkan perjalanan nya menuju sekolah barunya. Setelah berjalan kurang lebih 5 menit, ia tiba di depan sekolah dengan halaman yang di isi tanaman dan sekiranya ada 5-8 bangku kayu dan meja kayu.

Ia terus melangkahkan kakinya ke dalam sekolah itu, sura ketukan sepatu pantofelnya di lorong sekolah membuat nya bergema.

Saat di tengah perjalanan mencari ruangan kepala sekolah, ia bertemu seorang laki-laki dengan surai hitam serta tato di tangannya.

"Kau Asahi Kiana?." Tanya sang lelaki, Kiana yang sedang memasukkan hadphone nya ke dalam tas hanya mengangguk, lelaki itu membawa Kiana menuju ruangan kepala sekolah, tak lama ia sudah tiba di depan pintu ruangan kepala sekolah, ia juga berterima kasih kepada lelaki itu.

"Sumimasen sensei.." Kepala sekolah terus mewawancarai Kiana dengan berbagai pertanyaan saat gadis itu baru duduk di sofa, tentu Kiana menjawabnya.

"Kina-sama, apa anda tak apa bersekolah di sekolah yang isi nya para lelaki? Apalagi sekolah kami memfokuskan pada bidang non-akademik." Jelas Kepala sekolah, sementara Kiana hanya terkekeh sebelum mengeluarkan ponsel dan menunjukkan beberapa foto. Foto ia memenangkan pertandingan Taekwondo saat di Korea.

"Bapak lupa? Saya pemegang sabuk hitam, abaikan saja status saya sebagai Ojou-sama atau Hime-sama. Anggap saja saya sebagai murid SMA biasa." Tungkas Kiana, kepala sekolah hanya mengangguk dan memanggil seorang guru wanita—Shizu.

Ia mengantarkan ku menuju kelas 1-1 dimana ia juga sebagai wali kelas, sekolah ini hanya belajar 3 materi pembelajaran dalam satu hari, dan sisa waktunya dipakai untuk berlatih.

Srek

"Ohayou minna."

"Ohayou sensei."

"Hari ini kita kedatangan teman baru, silahkan masuk Kiana."

Kiana melangkahkan kakinya ke dalam kelas itu, kelas dengan pendingin ruangan, gorden yang bertengger di jendela, lalu loker minimalis dibelakang nya, ruangan kelas yang berwarna putih kelabu, serta aroma kelas yang berwangikan coklat, kelas IMPIAN!.

Wind Breaker High School [Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang