Aku berasal daripada keluarga yang sangat sederhana. Ayah berkerja di bandar manakala ibu memilih tinggal di kampung bersama aku dan adikku Qindra.
Ibu dan ayah menikah kerana dijodohkan orang tua di usia yang sangat dini. Yah.. yang namanya kehidupan, wajar kalau kami masih hidup secara sederhana, bukan kerana ibu dan ayah tidak berusaha untuk kami hidup senang namun sudah jalan yang harus di tempuhi itu penuh ranjau dan duri.
Seawal usiaku 5 tahun aku sudah diletakkan sebagai anak yang harus memikul tanggungjawab untuk menguruskan segala hal yang berkaitan dengan rumah. Mulai dari mencuci pinggan mangkuk, mencuci kain, menyapu, menjaga adik serta memasak. Sementara ibu dari pagi hingga menjelang malam sibuk berkerja di ladang, pendek kata aku lah yang memegang kendali sebagai asisten rumah tangga yang di bangun ibu dan ayah.
Usai balik dari sekolah aku hanya sempat makan dan melakukan kerja sekolah yang di berikan oleh guru dan waktu selebihnya aku gunakan untuk melakukan kerja-kerja di rumah yang tidak sempat di kerjakan oleh ibu. Aku tidak seperti anak lainnya yang mempunyai banyak waktu luang untuk bermain dan bergembira.
Aku ingin sekali bermain bersama namun tuntutan kerja-kerja di rumah tidak pernah habis. Mulai dari kain yang menggunung belum dilipat mahu pun di cuci, piring yang memenuhi wastafel, makan tengahari yang belum terhidang ketika aku dan Qindra balik dari sekolah dan banyak hal lainnya.
Aku harus mengerjakan semuanya seolah itu adalah hal wajib yang harus aku lakukan. Aku tidak mengeluh atau menyalahkan kedua orang tuaku yah aku ikhlas membantu namun usiaku saat itu belum benar-benar membuat aku mengerti mengapa harus aku yang melakukan tugas-tugas yang seharusnya bukan di kerjakan oleh anak seusia ku.
Yah yang namanya juga anak-anak. Wajar saja kalau aku tergiur dengan keseronokkan dan kebebasan yang di alami rakan seusiaku. Aku pernah cuba tidak melakukan tugas-tugas itu namun yang aku dapatkan adalah adalah garis-garis kemerahan di paha kiriku yang rasa pijar dan pedihnya membekas sehingga ke dalam hatiku.
YOU ARE READING
LIFE RECENTLY ANAK PERTAMA
Storie breviBertahan ! Tanggungjawab ! Kuat. Moto hidup yang sedari usia menginjak 5 tahun sudah aku genggam erat. Dituntut untuk selalu boleh melakukan apa pun..di tuntut untuk selalu melakukan yang terbaik..di tuntut menjadi SEMPURNA untuk keluargaku dan inil...