dinner keluarga

545 39 2
                                    

Miguel sudah di beritahu dari jauh jauh hari oleh keluarganya jika akan ada dinner keluarga besar yang di adakan pada malam minggu ini.

menghindari perjodohan dadakan, Miguel sudah mengajak Hattala untuk ikut bersamanya meski harus memberikan sogokan terlebih dahulu.

"pake jas putih atau item? atau kameja aja? kaos? MIGUUUUUU"

Sudah hampir 30 menit Hattala menggerutu di depan lemari, baju baju miliknya sudah berserakan di atas kasur.

"telanjang aja udah, ribet amat" ujar Miguel dengan pandangan yang masih fokus pada ponsel, ia tidak tahu jika Hattala sudah berlari ke arahnya lalu menaiki tubuhnya.

"kaget gua anjir tiba tiba ketempelan beruang"

Hattala mendelik tidak suka, ia mendusalkan wajahnya ke arah leher Miguel.
"beli dulu yuk.."

Miguel tidak akan goyah dengan puppy eyes milik Hattala kali ini.

"kameja putih terus dalem nya kaos putih, udah lu pake itu di jamin cantik" Miguel bangkit dengan Hattala yang masih dalam gendongannya.

"berarti kalo udah cantik nanti boleh ngincer sodara lu?" Hattala menatap mata Miguel.

"ada gua kenapa harus sodara gua?"

***

Mobil milik Miguel sudah terparkir rapi di antara mobil mobil lainnya. Ia turun lalu pergi menghampiri pintu penumpang mempersilahkan Hattala untuk turun.

"gua udah cantik belum? jangan tinggalin gua ya nanti.." Jari jemari Hattala sudah berada di dalam genggaman tangan Miguel.

"lu mah cantik terus, udah ayo buruan" Miguel mulai berjalan masuk dan menyapa seluruh penjaga yang menjaga di luar.

Di dalam rumah yang amat besar ini sudah terkumpul beberapa keluarga, tak heran jika banyak sekali anak anak.

Miguel arahkan tungkai nya menuju kursi kebesaran milik Oma dan Opa dari sang ayah.

"malam Oma, malam Opa"
Miguel merunduk dan di ikuti oleh Hattala.

"malam El, sini anak cantik" ujar Oma dan menyuruh Hattala untuk menghampiri nya.

Oma dan Opa Miguel sudah tidak asing lagi dengan Hattala, pun dengan beberapa saudara Miguel yang lainnya.

Hattala berjongkok di bawah kaki Oma, ia simpan tangannya di atas paha Oma lalu mendongak, menatap mata Oma.

"sehat?" tanya Oma

Hattala mengangguk, "Oma sendiri sehat?"

"sehat selalu, gimana El jahat sama kamu?" jawab Oma.

Hattala terlebih dahulu melirik Miguel lalu terkekeh kecil, "dia baik Oma, sesuai apa yang di suruh sama Oma"

Sang Oma tersenyum senang, lalu merunduk untuk mencium kening Hattala.
"selalu sama Miguel ya? Oma yakin kamu akan tetap berada di dalam lingkungan Ganesha."

Hattala mematung namun sedetik kemudian ia kembali mengatur mimik wajahnya dengan tersenyum manis ke arah Oma.

Kini Hattala bergeser ke arah Opa dari Miguel, "apa kabar Opa?"

Sang Opa tersenyum tangannya terangkat mengelus rambut Hattala. "baik, selalu baik. kamu jaga kesehatan ya?"

Hattala mengangguk lalu tersenyum manis.
Ia kembali berdiri di sebelah Miguel.

"kita nyamperin dulu bubu, Oma" Miguel pamit terlebih dahulu lalu segera menarik tangan Hattala.

"migu pengen cake itu" Hattala menunjuk salah satu cake yang berjejer rapi di atas meja.

Melihat cake itu di tunjuk, Miguel segera menghampirinya dan mengambil cake tersebut untuk diberikan kepada Hattala.

"makasih miguuu"

"sama sama sayang"

Miguel kembali menarik tangan Hattala untuk pergi menghampiri orang tuanya yang sudah melambaikan tangannya di ujung ruangan sana.

"bubu!" Hattala memekik senang ketika melihat Bubu orang tua dari Miguel.

"alaa, sini sayang" Teshia(bubu) merentangkan tangannya dan menyambut hangat Hattala.

"udah lama ngga ketemu makin cantik aja"

Hattala tersipu malu mendengarnya, "bubu juga makin cantik!"

"iyalah, skincare nya ngga kaleng kaleng" ayah dari Miguel tiba tiba bergabung dalam percakapan.

"halo ayah!" Hattala kini beralih menjadi memeluk tubuh kekar Jayden, ayah dari Miguel.

"wangi banget?" Jayden beberapa kali mengendus rambut Hattala.

"perawatan rambut aku ngga kaleng kaleng soalnya migu yang bayarin!"

Jayden terkekeh kecil, "porotin aja ya sampe abis isi ATM nya"

"siap bos!".

***

Kini semuanya saling berpencar, saling menyapa satu sama lain antar saudara.

Miguel dan Hattala berniat akan pergi ke arah kolam renang, namun di pertengahan jalan tiba tiba ada anak yang tersandung dan menyebabkan celana yang di pakai Hattala basah dan kotor.

"HATI HATI DONG!" Hattala berusaha mengeringkan celananya dengan tisu yang ada.

"berani beraninya kamu bentak anak saya!" dari arah belakang, muncul ibu ibu yang langsung menggendong anak tadi.

"anak ibu duluan! makannya jalan tuh hati hati"

Hattala berbalik membelakangi tubuh ibu tadi, dan tidak disangka rambutnya malah di Jambak sampai kepalanya menengadah.

Miguel yang melihat itu segera turun tangan, menghempaskan tangan yang semula menjambak rambut Hattala lalu segera memeluk tubuh Hattala.

"are you oke?"

Hattala mengangguk.

"minimal nyari pasangan tuh yang bener El, masa mau kayak dia yang ngga sopan gitu?"

Mendengar itu Hattala memberontak minta di lepaskan lalu kembali berdiri di hadapan ibu tadi.
"kalo anak ibu ngga bikin kesalahan saya ngga akan marah! tapi kalo gini di tambah ibunya nyolot, saya jadi males maafin"

"saya ngga butuh maaf dari kamu!" setelah mengatakan itu, Ibu tersebut pergi membawa sayang anak.

Miguel kembali menarik tubuh Hattala lalu memeluknya.
"mau pulang aja?"

Hattala menggeleng, "rambut gua miguuu"

Tangan Miguel terangkat membereskan rambut Hattala yang berantakan "besok kita ke salon, oke?"

Hattala mengangguk lemas dan menerobos masuk kedalam pelukan Miguel.

"mau pulang aja atau tetep disini mon" Miguel kembali bertanya.

"mau pulang aja" setelah mengatakan itu bisa dirasakan jika tubuhnya melayang karena di gendong oleh Miguel.

***

Sepi nya malam ini tidak di rasakan oleh Miguel sebab Hattala nya ini terus menerus merengek.
"migu ih itu sebelah kanan"

"astaga mon, bentar. gua kan lagi nyetir, ntar aja di apart"

Bibir Hattala tiba tiba melengkung kebawah, kaki nya yang semula di simpan di atas paha Miguel kini ia turunkan, pun dengan wajahnya yang segera ia palingkan melihat ke arah luar.

Miguel sadar jika Hattala ini tengah merajuk, ia tak ada niatan membujuk nya, ia biarkan Hattala untuk meredakan emosi terlebih dahulu.

Mobil Miguel sudah terparkir rapi di basement apartemen, ia segera turun lalu mengitari mobil untuk membuka pintu penumpang.

Ia merunduk lalu segera menggendong Hattala yang kini tertidur pulas.
"maaf ya mon"

Ia merasa bersalah sebab di jalan tadi sempat menolak permintaan Hattala yang ingin di pijit.

****

jangan lupa voment guys 🥳
@mahaeoce on tiktok

FRIEND WITH BENEFIT Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang