- CHAPTER 03 -

57 14 0
                                    


【Mr. Sim】


Alarm berbunyi tepat pada pukul 05.45, waktunya Harsa untuk bangun dan bersiap-siap untuk pergi ke sekolah. Sang ibu yang sedang menyiapkan sarapan memanggil Harsa dengan suara yang keras. "Harsa, ayo bangun!" Yang dipanggil pun segera membuka mata, ia duduk dan meregangkan tubuhnya. Dengan malas, Harsa beranjak dari tempat tidurnya dan pergi keluar kamar untuk mandi dan berganti pakaian seragam sekolah. Ia menyiapkan tasnya dan pergi menuruni tangga, karena ini waktunya sarapan. 

Lagi-lagi, tidak sengaja Harsa menguping pembicaraan kedua orang tuanya itu. Terlihat ayahnya sedang memperlihatkan sebuah gambar dari ponselnya kepada istrinya. "Ma, Papa udah dapet supir pribadinya." Sang ibu yang penasaran langsung menghampiri pria itu, dan melihat foto seorang pria yang mengenakan jas, rambutnya tertata rapi. "Wah, gagah ya, Pa. Dia pasti bisa kuat nganterin Harsa kapan aja." Harsa mengerutkan dahinya, apa maksudnya? Apakah ayahnya telah menemukan seseorang yang akan menjadi supir pribadinya? Tidak mungkin secepat itu. Dengan raut wajah masam, Harsa menghampiri kedua orang tuanya dan duduk di kursi makan, ia melahap sarapannya tanpa basa basi. Setelah ia habiskan makanannya, Harsa berdiri dari kursinya dan mengulurkan tangannya kepada ayah dan ibunya. "Ma, Pa, Harsa berangkat." keduanya merasa kebingungan, biasanya Harsa akan berangkat pada pukul 06.30, namun ia sudah ingin berangkat sekarang, tepat pukul 06.25. "Se-pagi ini?" Ibunya bertanya dengan keheranan. Sang anak hanya mengangguk, ia mencium kedua punggung tangan orang tuanya dan mengambil kunci motornya, Harsa keluar dari rumah itu tanpa sepatah kata pun. Ibunya merasa khawatir karena tingkah anaknya yang berbeda, sekarang dia memikirkan apakah dia telah berbuat salah kepada remaja itu.

___________________________________________________________________

Tentu saja Harsa tiba di sekolah lebih awal, bahkan Agan dan Sergio pun belum tiba. Ia melangkahkan kaki masuk ke kelas, dan menaruh tasnya di kursi. Harsa duduk di kursinya sambil mengetuk-ngetuk meja, ia memikirkan tentang supir pribadinya itu. Seperti apa dia? Menurut ibunya, dia gagah. Apakah se-kuat itu? Mau se-sempurna apapun, dia akan menjadi pengganggu di hidup Harsa. Belum menemuinya saja sudah membuatnya kesal. Tak lama kemudian, Agan dan Sergio datang bersamaan, "Eh, sa!" mereka menghampiri Harsa. "Tumben lu udah di sini, biasanya lu bakal dateng dua menit setelah kita dateng." Ujar Agan. Karena penasaran, dia memutuskan untuk bertanya. "Kenapa?" Harsa terdiam sejenak, sebenarnya dia sedang tidak mood untuk berbicara. "Ada masalah sama orang tua lu?" Agan terus mencoba dan memancing Harsa untuk menjawab pertanyaannya, dia merasa gelisah karena rasa penasarannya belum terobati. "Enggak. Gak ada apa-apa sama Papa sama Mama." Ketika diberi jawaban seperti itu, Agan mendecak. "Bohong kan lu? Mesti ada sesuatu yang kita gak boleh tau." Sergio dan Agan duduk di kursinya masing-masing, kursi mereka terletak tepat di depan kursi Harsa. "Sebenernya bukan hal rahasia sih, gan. Gua bisa ngasih tau ini ke lu berdua." Balas Harsa. Mendengar jawaban Harsa, Agan segera berbalik badan dan mendekati meja temannya itu, Sergio pun ikut mendengarkan perbincangan mereka berdua. Agan mengambil botol minumnya karena haus, dengan perlahan ia meneguk air mineral itu. "Papa gua mau sewa supir pribadi buat gua."

Seketika air yang berada di mulut Agan tersembur keluar, dahinya mengkerut dan kedua matanya membola. Harsa melihatnya dengan jijik, dia memukul lengan temannya itu dengan cukup keras. "Jorok lu, anjing!" Agan hanya meringis kesakitan, ia segera menarik kembali lengannya. "Ya maaf. Kan gua kaget anjir, makanya nyembur." Ia beralasan, sambil mengusap lengannya yang habis dipukul oleh Harsa. 

"Tapi beneran? Papa lu bakal nyewa begituan?"

"Bukan kayaknya lagi sih, tapi emang iya. Tadi pas sarapan, Papa kayak ngeliatin foto orang gitu ke Mama, mungkin itu foto orangnya. Mungkin aja Papa udah nyewa, dan dia bakal dateng ke rumah dan mulai kerja besok."

• 💼 Mr. Sim | HeeJake/JakeSeungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang