02. Keinginan

194 28 0
                                    

Grup Chat
4Rangers

Gentala
Ada yang gabut gak? Nongkrong yuk

Alvero
Skip, males gue banyak tugas

Raden
Jum'at malem begini mau nongkrong di mana gue tanya?

Gentala
Bawah pohon beringin sambil jaga lilin
Ya ke mana ajalah, yang penting keluar
Ngopi kek, apa gitu

Ananta
Gass

Alvero
Orang gabut ketemu orang gabut, sepaket lo berdua

Gentala
Ini baru besti gue
Lo jemput apa gue jemput, Ta?

Ananta
Berangkat sendiri-sendiri aja, ketemuan di tempat biar gak repot

Gentala
Oke, gue sharelok lokasinya di nomor lo

Ananta
Oke

Setelah mendapatkan lokasi yang Gentala maksud, Ananta cepat-cepat meraih kunci motornya yang menggantung di belakang pintu kamar. Cowok itu bergegas keluar, melewati begitu saja Mama dan Raga yang sedang nonton TV di ruang tengah.

"MA, ADEK KELUAR YA?!" ia baru berteriak minta izin saat sudah di depan.

Mama langsung melongokkan kepala keluar. Lalu menyusul Ananta ke depan. Beruntungnya anak itu belum jalan. Sembari berkacak pinggang, Mama cabut kasar kunci motor Ananta.

"Ma? Kok diambil, sih? Aku mau keluar bentar, Ma."

"Ke mana?"

"Main sama temen-temen."

"Jam 8 malam gini?"

"Ya emang kenapa? Orang aku baru beres ngerjain tugas sekolah."

"Ini udah malam Nanta! Mana kamu cuma pake baju sama celana pendek. Kamu baru sembuh ya, jangan aneh-aneh."

Kemudian Ananta mengeluarkan jurus andalannya. Ia menukikkan kedua alisnya hingga nyaris bertemu, lalu sedikit memonyongkan bibir, lengkap dengan kedipan mata beberapa lagi.

"Please ...." Cowok yang sudah menginjak masa remaja itu memohon pakai nada yang diimut-imutkan. "Janji enggak akan aneh-aneh Mamaku sayang. Cuma sebentar kok, beneran deh, sebelum jam 11 nanti sudah ada di rumah."

Lantas Mama menghela napas panjang. Jika sudah mode bayi begitu, orangtua mana yang sanggup menolak permintaan anaknya?

"Ya minimal pake jaket, Nanta."

"Gak dingin kok, Mama. Udah ya, mana kunci motor Nanta. Udah ditungguin nih, nggak enak."

Akhirnya Mama luluh. Ia serahkan kembali kunci motor Ananta. Membiarkan anak bungsu tidak bisa diatur itu pergi entah mau nongkrong ke mana. Masih di tempatnya berdiri, Mama menatap nanar putranya yang telah melaju pergi seraya berharap semoga anak itu tidak melakukan hal-hal yang bisa melukai dirinya sendiri nanti.

***

Cafe pilihan Gentala memang tidak pernah salah. Di bagian tempat duduk outdoor Gentala dan Ananta nongkrong. Duduk sembari menikmati beberapa camilan, main game, dan mendengarkan live music.

What is Life?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang