Prologue

109 13 0
                                    

"Jangan katakan apapun Bae, cukup" ujar Taehyung bangkit dari rasa terkejutnya.

Ia menarik pinggang sang wanita untuk semakin mendekat, menempelkan pada tubuh hangatnya yang nampak demam dengan wajah kusut- sungguh. Pikirannya kacau, sejak pembicaraannya dengan Jung kook ia masih tak nyaman hanya untuk mengais udara, makan dan minum. Raganya menolak bergerak kecuali pada magnet di hatinya- Bae Irene.

"Jangan katakan apapun lagi, aku tak sanggup hanya untuk mendengarnya" lanjutnya dengan suara semakin lirih.

Kim Taehyung menaruh kepalanya untuk bersandar pada bahu sang kekasih. Lamat suara isakan keluar dari bibir manismu itu, hingga Irene bisa merasakan bahunya yang basah. Tubuh bergetar milik sang lelaki membuat hati Irene semakin dilanda rasa rapuh.

Lelakinya- menangis.

Tangan Irene terulur untuk mengelus punggung sang lelaki, mengusap perlahan lalu berhenti pada bahu untuk menepuk beberapa kali seolah memberikan ketenangan di hati kekasihnya itu. Hingga suara isakan yang tadinya kecil berubah menjadi tangisan besar, suara berat khas seorang Kim Taehyung.

"Jangan katakan jika kau ingin pergi dariku, Bae" ujar Taehyung di sela tangisannya.

Kim Taehyung memeluk erat sang kekasih, seolah tak ingin kehilangan- seolah jika ia lengah sedikit saja wanitanya ini akan beranjak pergi- dan tak akan kembali. Ia tak akan pernah membiarkan hal itu terjadi, sungguh.

Tidak akan pernah.



cerita ini ada versi PDF, jika tertarik silahkan DM di IG tertera

SEREIN; We may Not to be on the Same Page [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang