Zee baru saja sampai di kelas, Zee sudah berada di tahun ajaran ke dua. Zee berjalan ke tempat duduknya yang berada di sudut kelas kiri, sudah ada teman sebangku nya."Hai bro" Sapa Zee menepuk pundak Adel.
"Hai, btw lo udah kerjain pr mtk?"
"Belum, liat punya lo dong del hahaha"
"Kebiasaan lo, istirahat aja nanti salin nya"
Bell pertanda apel pagi berbunyi, para murid segera keluar dari kelas. Zee menaruh tas dibangku lalu pergi keluar bersama Adel, saat dipintu kelas Zee melihat sudah banyak murid tapi masih rusuh sekali. Zee memilih diam sebentar disini, sementara Adel sudah hilang entah kemana.
Saat sedang memperhatikan murid murid berlalu lalang, seorang cewek berhasil menarik perhatian. Hanya 10 detik, netra coklat yang bersinar mengunci Zee untuk hanya melihat objek itu. Ada rasa lain dari tubuhnya, aliran darah yang cepat dan pacu jantung yang tak beraturan, Zee langsung mengalihkan pandangan ke langit takut ketahuan sedang memperhatikan.
Zee berjalan mencari barisan kelas nya, tak lama Zee menemukan Adel yang sedang melambaikan tangan.
"Darimana? Lama amat" Tanya Adel karena Adel kira Zee berada disamping ikut berjalan tadi.
"Di pintu tadi sebentar doang"
Adel hanya menganggukan kepala, tak lama upacara pun dimulai. Sepanjang upacara, pikiran Zee hanya terfokus pada cewek itu.
-----------
Jam istirahat Zee tak pergi ke kantin, menyalin tugas Adel. Keduanya memang biasa saling berbagi, berbagi contekan. Adel pergi ke kantin, sementara hanya ada Zee didalam kelas.
Seorang murid masuk ke dalam kelas, mata nya melihat seluruh isi kelas hanya ada satu orang dipojok yang sedang menulis. Rasa ragu ingin menghampiri tapi, dirinya harus menyampaikan pada anggota osis. Akhirnya ia berjalan dengan pelan, seseorang yang sedang menulis itu sangat fokus sampai tak sadar bahwa ada orang lain yang ingin menghampiri nya.
"Permisi"
Sebuah suara berhasil mengalihkan fokus Zee dari buku, Zee mengangkat kepala yang langsung membuat mata nya bertabrakan dengan netra coklat yang tadi Zee lihat dilapangan.
"Iya?" Jawab Zee dengan sedikit ragu, Zee juga gak tahu kenapa suaranya terasa berat untuk keluar.
"Sebelah kamu tempat nya Adel?"
Otak Zee seakan tak mau berjalan dengan baik, hanya mengangguk saja untung reflek tubuhnya masih bagus.
"Aku minta tolong bilangin ke Adel ya nanti ada rapat osis abis pulang sekolah" Dirinya merasa canggung karena belum kenal sudah meminta tolong tapi tak ada cara lain, kalau cari Adel pasti lama.
"Iya nanti dibilangin"
"Makasih"
"Sama sama"
Akhirnya suasana canggung itu berakhir, setelah pemilik netra coklat pergi dari sana. Waktu berjalan akhirnya jam istirahat telah selesai, para murid sudah masuk kembali ke dalam kelas.
Zee sudah selesai menyalin tugas Adel, awas aja kalau Zee sudah capek capek nulis guru nya tidak datang eh tapi bagus sih kan jamkos. Adel masuk ke dalam kelas.
"Del kata anak osis pulang ada rapat"
"Kata siapa?"
"Cewek, mata nya coklat"
Adel mengkerut kan dahi heran, Adel gak bingung sama siapa orang yang dimaksud Zee pasti dirinya sudah tau tapi tumben Zee bisa mengingat orang biasanya cuek aja.
"Kenapa?" Tanya Zee karena Adel terus melihat nya.
"Heran aja"
Mereka pun lanjut membuka buku pelajaran karena guru yang sudah datang.
-----------------------
Adel berjalan dilorong, suasana sekolah sudah cukup sepi karena sudah waktunya pulang.
"Del" Panggil murid dari belakang Adel.
Adel berbalik, murid yang memanggilnya itu menghampiri.
"Makasih shel tadi udah ngingetin ada rapat, gue lupa hehehe"
"Kamu sih lupa terus, mangkanya dibaca itu grub osis jangan cuma dibuka buat hilangin notifnya"
"Iya iya... Maaf ya bu ketua" Adel menyatukan kedua tangan nya.
"Iya udah ayok rapat"
Keduanya pun kembali berjalan menuju ruangan yang biasa anggota osis gunakan untuk rapat.
--------------------------------
KAMU SEDANG MEMBACA
HER EYES
Teen FictionGimana kalo lo berhasil jatuh cinta, tapi ada seribu alasan yang membuat rasanya lo gak pernah pantes dapet cinta-nya itu. Zee gak pernah mau jatuh cinta akibat kurangnya kasih sayang dari keluarga, menurut Zee selagi ada teman temannya dan uang du...