"Kyaaaaaa!"
"Rupanya ada gadis kecil Konoha disini... ayo keluar, jangan takut, gadis kecil. Kalau kau tidak keluar kami yang akan masuk dan menangkap mu."
Gadis kecil yang baru akan memasuki usia lima tahun itu bersembunyi dengan ketakutan di dalam gua, tubuhnya gemetaran dan air matanya terus menetes. Hingga suara orang asing menghilang dari pendengarannya dan tergantikan dengan suara benda tajam yang saling beradu.
Beberapa saat kemudian keadaan mulai hening, dengan ragu gadis kecil itu berjalan keluar dari gua dan mendengar suara deru nafas seseorang yang terdengar tak beraturan.
Gadis kecil itu mendekat dan melihat seseorang yang memakai topeng anbu, lengannya tampak tersayat dan mengeluarkan cukup banyak darah, sepertinya orang itu yang telah menolongnya.
Gadis kecil itu kemudian memilih pergi dan mengambil daun dari tumbuhan yang berada disekitarnya, ia menghaluskan semuanya dan memerasnya hingga mengeluarkan air.
Gadis kecil itu sebenarnya tidak tahu apakah itu akan bekerja, namun ia hanya berusaha dengan mengolesi daun itu pada sayatan lengan seseorang yang telah menolongnya.
Setelah selesai gadis kecil itu menatap topeng anbu yang digunakan oleh orang itu, perlahan ia membuka topeng itu dari bawah sambil menurunkan laporan di dalamnya. Saat baru melihat setengah bagian bawah wajahnya tiba-tiba saja tangan orang itu terangkat dan menahan tangannya.
"Siapa kau?"
"Maafkan aku!"
Gadis kecil itu menepis tangan orang yang menolongnya dan ia berlari menjauh dari sana, wajahnya memerah dan jantungnya berdebar tak karuan. Sepertinya orang itu tidak melihatnya, ia yakin jika mata orang itu masih tertutup.
"Aku tidak boleh kesana lagi, disana terlalu berbahaya.. tapi orang itu..."
.
.
.
"Engh..."
Seorang gadis terbangun dari tidurnya, sudah lama ia tak bermimpi dan saat bermimpi ia malah memimpikan kejadian yang sudah lama lewat, mungkin itu sudah terjadi lebih dari sepuluh tahun yang lalu, padahal ia sudah melupakannya.
Brak brak brak
"Sakura! Sudah jam berapa ini?!"
"Hah..." Sakura, gadis itu mendengus mendengar teriakan dari luar kamarnya.
"Aku sudah bangun!"
Sakura mengepalkan tangannya, ibunya selalu saja berteriak setiap pagi. Lagipula hari ini Sakura tak memiliki kegiatan apapun, ini benar-benar menyebalkan. Sakura melirik jam dinding dan terkejut, ternyata hampir siang.
Sakura memasuki kamar mandi untuk membersihkan dirinya sebelum pergi ke dapur untuk menikmati makanan yang sudah Mebuki masak sejak pagi tadi, rasa masakan Mebuki memang enak, tapi Sakura tak suka setiap kali wanita itu meneriakinya.
"Huh! Saat aku berusia 17 tahun aku akan tinggal sendirian, lagipula tidak lama lagi," tukas Sakura.
"Terserah saja, tapi awas saja kalau kau lapar kau malah datang ke rumah!"
"Tidak akan!"
Sakura berjalan keluar rumah, akhirnya Sakura bebas berkeliling desa setelah berlatih di bawah Godaime Hokage. Sakura sama sekali tidak memiliki waktu istirahat, setiap harinya ia menggunakan waktu dengan berlatih.
Langsung Sakura terhenti saat ia melihat jalan menuju tempat latihan tim tujuh, Sakura tersenyum simpul menatap ke dalam sana. Sudah lama Sakura tak pergi ke tempat itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sebuah Ikatan
RomanceMimpi itu selalu datang dan membuatku lebih mengenalmu, mengetahui bagaimana dirimu selama ini, semuanya menyakitkan. Entah ikatan apa yang terjalin hingga mimpi itu terus datang dan merenggut tidur ku, mengambil semua pikiran ku setiap detik...