"Enggh..."
"Sakura! Kau bisa mendengar ku?!"
"Sensei...?"
"Kau memanggilku sensei lagi."
Tuk
"Awh..." Sakura meringis saat Kakashi menyentil keningnya, tapi sesaat kemudian Sakura terkejut saat menyadari bagaimana rupa Kakashi. "Ini.. jangan-jangan..."
"Ada apa?"
Sakura menggeleng. "Aku di rumah sakit?"
"Benar, kau tidak sadar selama beberapa hari setelah penyerangan Kyuubi."
"Begitu ya..." Sakura menatap nanar. "Kau..."
"Aku tidak apa-apa, oh ya, mulai hari ini aku menjadi anbu, aku harus mengurus anak yang ditinggalkan oleh Minato sensei."
"Eh? Kau yang mengurus Naruto?"
"Naruto? Kau tahu namanya?"
"Aa, hanya sebuah kebetulan," ternyata Kakashi lah yang menjaga Naruto saat ia masih bayi. "Bolehkah aku ikut?"
"Kau yakin? Kau baru sadar setelah beberapa hari."
Ternyata selama setahun itu hanya beberapa hari di mimpinya, sudah lama Sakura tidak menimpakan masalalu Kakashi. Sakura bingung dengan ini, kenapa ia bisa tiba-tiba memimpikan hal ini lagi?
Sakura tak mengerti dengan semuanya, tapi Sakura ingin menikmati waktunya melihat Kakashi di masa remajanya. Sakura berjalan mengikuti Kakashi, berkeliling di desa Konoha.
Kruuuyuk
"Sepertinya kau lapar...?" Kakashi memperhatikan wajah Sakura yang memerah. "Ayo makan di sebuah kedai, apa yang ingin kau makan?"
"Bagaimana dengan ramen?"
"Ramen ya.. baiklah."
Sakura dan Kakashi memasuki kedai ichiraku ramen, ternyata kedai ini sudah begitu lama. Bahkan rasa ramennya sejak dulu tak pernah berubah, tetap saja rasanya enak.
"Ayo makan, Kakashi, aku juga sudah pernah melihat wajahmu."
"Hah? Ini tempat umum..." gumam Kakashi dengan semburat merah tipis di pipinya, walau tidak terlihat karena maskernya.
"Aku akan melindungi mu."
"Apa? Dasar..."
Sakura tersenyum dan menghalangi pandangan orang-orang sekitar dengan tubuhnya sendiri, Kakashi terkejut dengan kedekatan Sakura untuk menghalangi wajahnya.
Perlahan Kakashi membuka maskernya, entah kenapa Kakashi jadi lebih leluasa untuk makan di tempat umum karena Sakura. Sakura hanya menghalangi wajahnya, tapi Sakura tak memiliki reaksi apapun saat melihat wajahnya saat ini, seolah Sakura sudah terbiasa.
Padahal saat itu Sakura terkejut melihat wajahnya, itu pertama kalinya, tapi saat ini Sakura biasa saja. Tanpa Kakashi sadari bahwa Sakura lebih menyukai melihat wajah Kakashi yang dari dunia nyata, bukan dari mimpi.
.
.
.
Setelah bermimpi, Sakura tidak membahas hal itu dengan Kakashi dan langsung pulang ke Konoha. Saat perjalanan pulang, Sakura cukup mengkhawatirkan Kakashi karena cara Guy membawa Kakashi begitu brutal.
Hingga tiba di perbatasan, Sakura semakin khawatir dengan keadaan pria itu. Itu bahkan lebih buruk dari sebelumnya, tapi Sakura berusaha untuk terlihat biasa saja hingga Kakashi dibawa ke rumah sakit.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sebuah Ikatan
RomanceMimpi itu selalu datang dan membuatku lebih mengenalmu, mengetahui bagaimana dirimu selama ini, semuanya menyakitkan. Entah ikatan apa yang terjalin hingga mimpi itu terus datang dan merenggut tidur ku, mengambil semua pikiran ku setiap detik...