Yoona sengaja memesan ruang VVIP untuk mereka makan siang, kini di depan mereka sudah ada spaghetti, stick ayam dan daging, franch fries, nasi goreng dah nugget, bukan Yoona yang memesan tapi mereka sendiri, tadinya Renjun meminta ice cream namun karena tadi sudah memakan ice cream maka Yoona melarangnya."Ini untuk injun" Yoona mengambilkan spaghetti untuk Renjun karena sedari tadi anak itu terus memakan kentang goreng nya.
Yoona juga mengganti sumpit di piring anak itu dengan garpu agar lebih mudah.
"Gimana tadi sekolahnya seru gak?" Yoona menatap Chenle dan Jisung andai mereka bersekolah di yayasan milik keluarganya.
"Biasa aja tan, tapi yang buat aku kaget tuh harga makanan di sana, murah banget padahal enak enak loh, kayaknya kita kebanyakan deh bawa uang sakunya" ujar Chenle membuat Yoona terkekeh pelan dengan tingkah keponakannya.
"Kalau Jisung gimana?" Kini dirinya beralih menatap Jisung yang sejak tadi fokusnya membantu Renjun memotong motong stick ayam nya.
"Biasa aja tan" jawabnya membuat Yoona tampak bingung.
"Aku kasih tau ya tante, Jisung tuh kalau di sekolah sok cool gitu padahal di rumah hobi banget ngerengek nya, heran aku kadang, kok bisanya punya kembaran kayak dia tan" Chenle melirik sinis pada Jisung yang hanya diam.
"Jangan seperti itu, dulu waktu kalian baru lahir, kamu yang nangis saat di pisahkan dengan Jisung padahal dokter nya cuma mau ngasih suntikan imunisasi pertama buat Jisung eh malah kamu yang nangis kejer, lalu di dekatkan lagi malah diem" Chenle rasanya tidak percaya dengan cerita tantenya.
"Te Jun minta nasi" ujarnya menunjuk nasi yang sedikit jauh dari nya.
"Ini sayang, maaf ya tante gak peka hm, makan yang banyak ya biar cepet tinggi kayak saudaranya yang lain" Yoona terkekeh sembari mengatakan hal tersebut, sudah di pastikan jika Wendy mendengarnya wanita itu akan marah nanti.
"Jun inggi te" protes nya membuat Yoona tidak percaya.
Belajar dari mana keponakannya itu sudah bisa protes seperti itu.
"Emang Jun tinggi, tapi masih tinggian jie gitu" Yoona rasanya tidak akan puas menggoda keponakannya tersebut.
Wajah Renjun mulai cemberut bahkan mereka bertiga bukannya berhenti malah tertawa.
"Jun inggi" sentak nya mengambil piringnya dan makan membelakangi mereka.
Entah sebenarnya siapa yang mengajari anak itu ngambek seperti itu.
"Oke oke injun tinggi kok, tante say sorry hm" Yoona mengusak pelan rambut keponakannya.
Di rumah Chanyeol sedari tadi terus menatap ke arah pintu utama bahkan saat ini mereka tengah makan siang namun Chanyeol terus terusan menatap ke arah pintu.
"Papa pintunya gak bakal hilang, ngapain coba di liatin terus" ujar Jaemin yang kebetulan hari ini dirinya pulang lebih awal karena dosen yang mengajar sedang ada urusan mendesak.
"Gak gitu Jaemin anak papa yang paling kalem, kamu gak tau aja, papa udah kangen banget sama anak manis dan lucunya papa, ini Yoona gak nyulik Renjun kan? Entar gak di balikin lagi anak aku duh" Chanyeol mengusap kepalanya setelah dapat gemplakan dari istrinya.
"Jangan aneh aneh deh, bentar lagi juga pulang, paling juga makan siang di luar mereka" Wendy benar benar tidak habis pikir dengan suaminya yang sejak tadi terus menanyakan Renjun, salahkan juga Yoona yang terus sengaja mematikan panggilan telepon dari mereka.
"Tuh dengerin kata mama pa, bukannya tante yoona sekalian ngajemput Chenle dan juga Jisung nanti, paling mereka jalan jalan dulu" ujar Jaemin, Chanyeol hanya mendengus pelan kali ini dirinya benar-benar tidak ada yang membelanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Stars Behind the Darkness
Fanfictiontidak ada kehidupan sejak balita berusia 3,5 tahun tersebut terkurung dalam sebuah bangunan terbengkalai di belakang mension mewah yang jauh dari pusat kota.... 15 tahun terkurung di tempat yang gelap tanpa ada yang tau bagaimana keadaannya, sebu...