7. Bahagia

358 23 0
                                    

Sudah saatnya makan malam, namun pasangan suami istri di dalam kamar itu masih saja bergelung selimut, sampai suara ketokan di pintu membangunkan salah satu dari mereka.

Tok

Tok

"Mama! Mama bangun ayo kita makan...!" Ucap Al membangunkan ke dua orangtuanya.

Yang di panggil mama, mulai terusik, ia mengerangkan badannya dan bangun sambil melepaskan lilitan tangan suaminya di tubuhnya.

Livi turun dari kasur dan membuka pintu, dan langsung di serbu anaknya.

"Mama...!" Al masuk ke kamar orang tua nya dan memeluknya.

"Al udah makan? Udah mandi?" Tanya Livi.

"Udah mandi, belum makan" ucap Al.
Anak itu merentangkan tangannya meminta di gendong.

Livi menggendong anaknya.

"Ayo kita bangun kan Daddy" ujar Livi pada anaknya.

Livi menurunkan Al ke kasur, sedang Al langsung saja menepuk wajah Daddy nya tersebut bermaksud membangunkan.

"Al bangunin Daddy ya, mama mau mandi dulu" ujar Livi, ia meninggalkan ayah dan anak itu berdua dan segera masuk ke kamar mandi.

"Daddy!"

"Daddy" Al terus saja menepuk wajah daddynya tersebut, membuat Jay yang masih tertidur malah terusik dengan tepukan itu.

"Hmm?" Gumam Jay.

"Kata mama bangun dad!" Ujar Al, setelah berhasil membangun kan Daddy nya ia turun dari kasur.

"Daddy ayo turun kita makan malam" ucap Al, Jay mengangguk, ia ikut turun dari ranjang.

Menyadari sesuatu yang kurang, pria itu lantas bertanya pada sang anak.
"Mana mama mu Al?" Tanya Jay.

"Mama mandi, ayo kita turun duluan" Jay dan Al turun ke ruang makan, Jay mencuci wajahnya di wastafel bersama Al yang mencuci tangan nya.

Tak lama kemudian Livi turun dengan kaus oversize berwarna cokelat dan celana pendek, tak lupa rambut di jedai.

"Mama ayo makan" ajak Al, Livi terkekeh, seperti nya anaknya itu sudah lapar sekali, sedari tadi ia sibuk membangun kan orang untuk di ajak makan malam.

Livi lantas mendatangi anaknya, dan mengecup pipi gembul itu.
"Al udah lapar banget ya...?" Ejek Livi.
Al langsung saja mengangguk.

"Iya Al lapar, ayo cepat mama"

Livi segera menyendokkan nasi untuk Jay dan Al yang sudah menunggu Sedati tadi, baru terakhir miliknya, mereka makan dengan khidmat tanpa gangguan sama sekali.

Setelah makan, Al tampak bersandar pada sandaran kursi.

"Ah... Al kenyang sekali..." Ujarnya, membuat Livi tertawa gemas, Jay segera menggelitik perut Al yang sudah melendung itu.

"Kenyang banget?" Tanya Jay.

"Hm, masakan mama pasti selalu enak" ujar Al.

"Tau darimana itu mama yang masak?" Tanya Jay heran.

"Kalau yang bikin tomyam bibi rasanya gak kaya gini, tomyam mama tu ada ciri khasnya, pokoknya enak banget...!" Seru Al.

Tak tahan melihat kegemasan Anaknya, Livi membawa Al kepangkuan nya.

"Gemes banget anak mama" ucapnya mencium wajah anaknya, membuat Al tertawa.

"Mama...!" Tawa riang malam itu menjadi bukti keluarga itu sangat harmonis.

Jay yang menyaksikan itu sedari tadi, sebenarnya merasa sakit di hatinya, ia merasa bersalah atas apa yang ia lakukan pada anak dan istrinya dulu.

Ia yang selingkuh, namun ternyata di khianati selingkuhannya sendiri, ia juga menelantarkan anak dan istrinya itu, andai saja, dulu ia tidak mempercayai si wanita ular itu, mungkin sejak dulu ia sudah merasakan keluarga yang harmonis seperti ini.

Jay tersenyum, ia mendekati keduanya dan memeluknya.

"Mama....! Kita di peluk monster...!" Ujar Al.

Between Time And Him (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang