You Got Me // elcessa

409 30 3
                                    

"Sial."

Elsa mengecek jam tangannya lalu terduduk di salah satu kursi. Kondisi sekarang benar-benar ricuh. Bukan hanya satu atau dua orang, tapi lebih dari setengah orang di lantai itu berjalan mondar mandir. Bukan. Bukan ini yang Elsa inginkan. Ia hanya ingin sampai di rumahnya, sekarang.

Bandara Ngurah Rai ditutup, dikarenakan gunung Raung. Di sinilah Elsa, tidak bisa pulang dan terjebak di kota Denpasar, Bali. Di tambah lagi uangnya yang ngepas karena Elsa tidak memperkirakan adanya bencana seperti ini. Tujuan Elsa sebenarnya sederhana, hanya menjadi tamu temannya yang sudah menikah, jadi ia tidak membawa uang yang banyak karena semuanya sudah dibayari.

Elsa merasakan seseorang berdiri di hadapannya. Ia sontak mendongak dan melihat pria itu. Yang pertama ada di pikirannya hanya satu: cakep.

"Is it empty?" Elsa menganggukkan kepalanya saat ditanya. Ia mengambil barang-barangnya yang berada di kursi itu dan menaruhnya di lantai.

"Stuck, aren't we?" orang itu mulai membuka pembicaraan. Lagi-lagi Elsa mengangguk. Ia kembali lagi meratapi nasibnya yang terjebak di bandara.

"So, where are you come from?" tanya orang itu.

Elsa menengok lalu memberikan senyuman kecil. "Indonesia." Orang itu hanya mengangguk-anggukan kepalanya. Karena merasa tidak akan mendapatkan jawaban dari mana pria itu berasal, akhirnya Elsa berinisiatif untuk bertanya. "And you are..."Elsa sengaja menggantung kalimatnya.

"Sama. Dari Indonesia juga."

Elsa tersenyum manis lalu kembali ke posisinya semula, menatap lantai.

"Gue rasa, bandara gak bakal buka sampai besok." Suara orang itu memecahkan lamunan Elsa entah untuk yang ke berapa kali. "Jadi... Mau makan siang?"

"Eh, gak perlu repot-repot."

"Repot?" tanya orang itu lalu tertawa kecil. Manis banget, batin Elsa. "Gue gak mau traktir lo juga kali."

Skakmat. Wajah Elsa bennar-benar memerah sekarang.

"Kalau gitu, oke."

*

Elsa dan entah siapa nama pria itu sedang duduk di meja khusus dua orang di salah satu restoran di Denpasar sambil menunggu makanan mereka datang.

"So..." Pria itu membuka suara lagi, membuat Elsa mendongak, menatap pria itu. "Gue baru sadar kalau kita belom melakukan 'proper introduction'. Jadi, nama gue Harris. Harris Risjad," ucap Harris lalu menjulurkan tangannya.

Elsa menjabat tangan Harris lalu tersenyum. "Elsa."

"Elsa?" tanya Harris. Elsa mengangguk. "Do you want to build a snowman?" Elsa tertawa. Ia sudah sering dikerjai seperti ini.

"You got me."

"Yep. I got you." Harris tertawa kecil.

"Main yuk!" Harris tiba-tiba membuka suaranya lagi.

"Main apa?" tanya Elsa bingung.

"20 questions."

Elsa langsung menyetujui. Selama gak aneh-aneh, Elsa akan menjawab dengan senang hati. Daripada bosan, kan?

"Oke. Gue mulai duluan," ucap Harris. "Warna yang paling lo suka?"

"Biru. Single or taken?"

"Single. Sendiri?"

"Iya nih. Sendirian aja," jawab Elsa reflek. Tak berapa lama kemudian ia baru menyadari jawabannya. "Eh! Maksudnya gue single." Harris tertawa melihat tingkah Elsa yang panik saat salah jawab.

UnparalleledTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang