RamYeon-3

250 35 2
                                    

Sesampai nya di stasiun berikut nya, mereka bergegas untuk keluar, dan ini adalah hari biasa dan mereka turun jam pada siang hari jadi jarang ada orang yang pulang atau pergi kerja.

"Nanti bunda tinggal nya di rumah kita dulu," Jelas nya.

"Emang rami sama bunda pernah tingga disini?" Rora kebingungan plus kaget, rata rata yang tinggal disini holkay.

Giselle mengangguk, ia tak percaya bahwa kota yang ia tinggali bersama sang anak sudah lama sekali ia tidak kunjungi.

Mereka sampai di apartemen mereka, karena mereka ingin menyimpan makanan, akhirnya mereka mampir dulu ke supermarket.

"Nanti kakak tungguin disini ya."

Mereka sibuk untuk memilih makanan atau minuman yang akan ia bawa menuju apartement nya, netra rora tidak sengaja melihat seorang gadis sedang kesusahan untuk mengambil suatu barang.

Rora segera membantu gadis itu untuk mengambil barang yang di incar oleh gadis itu. "Terimakasih, terimakasih banyak," Gadis itu menunduk dan mengucapkan kata terimakasih entah ke berapa kali nya.

Rora tersenyum hangat, gadis itu sangat cantik pikir nya. Ah, seperti nya Rora sedang jatuh cinta pandangan pertama. "Rora! Sudah selesai memilih belum!?" Teriakan itu membuyarkan lamunan nya.

"Sabar!!"

Setelah membeli makanan, mereka memutuskan untuk langsung pulang ke rumah karena mereka yang kelelahan akibat pergi menuju kota ini.

"Kak,"

"Hm?"

"Kalau hati aku lagi berdebar, tanda nya apa?"

"Tanda nya?" Rami berpikir sebentar sebelum menjawab pertanyaan dari Rora. "Artinya kau sedang jatuh cinta," Jelas nya.

"Apa kau sedang jatuh cinta!?"

"Enggak! Aku hanya menanyakan nya saja,"

"Eh,"

"Napa kita jadi baku ya?"

"Eh, iya juga."

"Kenapa gua manggil lu kakak!?" Lanjut nya.

"Cieeee, akhirnya lu anggep gua paling tua," Karena usia mereka tidak jauh beda, hanya saja Rora yang lompat kelas.

"Ke pedean lu!"

"Ceilah, ngaku aja deh,"

"Enggak yak!!"

Satu lemparan bantal mengenai wajah mulus rami dan hal tersebut adalah ulah Rora alias sahabat nya. Rani tidak mau kalah, ia langsung mengambil dua bantal untuk di lempar kepada Rora.

"Sttopp mi!!"

"Ma mi ma mi, emang gua mami lu!"

"Dasar kepedean!"

"Bodoamat, wleee!"

Mereka melanjutkan aktivitas lempar bantal satu sama lain, hingga tanpa mereka sadari, seseorang memencet bel apartemen mereka beberapa kali.

"Ini kata mama ada orang?"

Suara bel semakin kencang, tetapi tidak ada sahutan pun dari dalam, karena gadis itu malas untuk menunggu, ia langsung membuka pintu yang ternyata tidak di kunci.

"Hallo?"

Suara bising dari dalam kamar membuat gadis itu yakin bahwa seseorang berasa di kamar itu. Dengan langkah perlahan lahan, gadis bersurai hitam membuka pintu kamar itu.

Satu lemparan bantal berhasil mengenai wajah nya, rami dan Rora yang merasa panik langsung mengambil bantal nya dan meminta maaf.

"Maafkan kami," Mereka terus menunduk hingga tatapan mereka bertemu.

Last night {ramyeon}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang