Renjun mulai menggeliat pelan saat merasakan ada beban yang memeluk dirinya erat.Dia mengerjab pelan sembari membalik tubuhnya agar melihat tangan siapa yang memeluknya.
Renjun terdiam, dirinya hanya memandang polos seseorang yang sedang tertidur di sebelahnya.
"Pha" lirihnya dengan tangan yang menepuk nepuk muka papanya sedikit keras.
Chanyeol sendiri yang merasa ada yang memukulnya langsung saja membuka matanya, sedikit meringis dengan pukulan tangan anaknya.
"Sayangnya papa kok mukul mukul hm" Chanyeol memegang tangan putranya yang tadi memukulnya.
Namun bukannya raut bahagia yang dirinya liat justru putranya yang sudah berkaca-kaca menatapnya.
"Pha kal, hiks pa nakal hiks gi pha gi" tangan kecil Renjun berusaha mendorong papanya sembari terisak, dirinya masih marah dengan papanya yang tega meninggalkan dia.
"Eehhh eh sayang hei, papa minta maaf ya, papa nakal, aduh kasian anak papa" Chanyeol bangkit dan membawa putranya yang masih tidak mau dia peluk olehnya.
"Pha kal nakal hiks Jun malah hiks" Renjun semakin terisak sembari mencengkram kaos papanya.
"Iya Jun marah ya nak, papa minta maaf ya, mau maafin papa kan, papa kangen loh" ujarnya yang masih berusaha membujuk putranya itu.
Tak lama pintu kamar terbuka, Wendy masuk dan sedikit terkejut melihat putranya menangis.
"Ma" lirihnya berusaha melepaskan pelukan papanya saat melihat Wendy hang mendekat.
"Loh, siapa yang buat anak mama ini nangis hm, papa nakal ya nak, kamu apain anak nya" Wendy menatap tajam suaminya yang hanya menggelengkan kepalanya.
"Gak aku apa apain sumpah, Renjun marah karena aku tinggal Wen" ujarnya sembari tersenyum mengelus kepala putranya.
"Mandi yuk udah sore ya" bujuknya, beruntung Renjun mengangguk namun enggan menatap papanya.
"Ya injun masih marah, ya udah papa berangkat lagi aja deh" baru saja Chanyeol hendak beranjak namun tubuhnya langsung hampir oleng karena tiba-tiba di terjang putranya yang memeluknya.
Wendy hanya tersenyum melihat itu.
"Jun mandi sama papa ya, mama masak dulu, Jun anak pintar" setelah mengatakan itu Wendy langsung meninggalkan mereka berdua yang sudah masuk ke kamar mandi.
Di dalam kamar mandi Chanyeol mulai menyalakan shower dan mengatur suhu di dalam bathtub.
"Jun mandi sendiri, papa ambil kan baju oke, udah gak marah kan?" Candanya sehingga Renjun langsung menggelengkan kepalanya.
"Jun dak malah malah pha" ujarnya dengan semangat membuat Chanyeol sedikit tersenyum, putranya itu semakin pandai berbicara sekarang walaupun kadang ada yang tidak tepat.
"Pinter, nanti papa kasih hadiah, sekarang mandi oke biar wangi" setelah merasa semuanya siap, Chanyeol mulai meninggalkan Renjun sendirian di dalam kamar mandi.
Kini dirinya sedang bingung memilih pakaian yang pas untuk putranya, hingga dia memilih celana selutut dan kaos berwarna putih yang sedikit kebesaran.
Di ruang keluarga terjadi perdebatan antar Haechan, Chenle Jeno dan juga Jaemin yang sedang bermain game bersama, sedangkan Mark hanya menjadi penonton perdebatan adik adiknya itu dengan telinga yang sengaja dia pasang airpods.
Namun sepertinya percuma karena suara mereka lebih keras dari lagu yang dia putar hingga membuatnya jengah.
"Kalian cuma main game udah kayak tawuran astaga" dia menyugar rambutnya kebelakang, terlalu lelah menghadapi sifat semua adiknya kecuali Renjun Jisung mungkin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Stars Behind the Darkness
Fanfictiontidak ada kehidupan sejak balita berusia 3,5 tahun tersebut terkurung dalam sebuah bangunan terbengkalai di belakang mension mewah yang jauh dari pusat kota.... 15 tahun terkurung di tempat yang gelap tanpa ada yang tau bagaimana keadaannya, sebu...