kini mereka duduk dengan tatapan canggung .
setelah kejadian di rumah eunwoo kemarin, Jisoo langsung menghubungi Kim Soohyun ayahnya.
mungkin terlihat berlebihan, melibatkan ayahnya dalam masalah nya, namun Jisoo tidak ingin menjadi orang yang naif, ia harus tetap waspada , apalagi ini menyangkut tentang privasi nya, yang mau tak mau ia ungkapkan pada teman klub nya, Jisoo siap jika teman -teman nya harus menjauhi nya.
"ternyata ayah kita rekan bisnis ya?". ucap eunwoo berusaha,memecah suasana yang canggung.
"sebagaimana hubungan baik orang tua kita, sebaiknya kita tidak boleh begini kan ,ayo hilangkan kecanggungan ini " dohyun ingat betul ,ketika ia di hubungi ayahnya, dan berkumpul dalam satu ruangan bersama ayah - ayah temannya yang lain.
"aku sudah tau inti masalah nya dari anakku,Jisooku punya benda yang sama seperti yang kita miliki, itu sebuah keistimewaan yang di berikan Tuhan, kalian tidak bisa menjalani hubungan asmara,dan aku tidak memaksa kalian menerima anakku sebagai teman kalian setelah kalian mengetahui hal ini, tapi aku percaya kalian adalah anak - anak sahabat ku yang bijaksana ".
teringat jelas ucapan Kim Soohyun orang yang ia Kagumi, sebagai sahabat ayahnya, dan para ayah pun, tidak terkejut dengan ucapan Kim Soohyun, mereka sadar pasti berat menjadi Jisoo.
"terlepas dari hubungan ayah kita, aku tetap ingin berteman dengan Jisoo, apapun kelebihan dan kekurangan nya" . Jungkook tulus, ingin berteman dengan Jisoo ,ia suka sifat jisoo yang ramah dan baik.
"Tuhan menciptakan mu dengan begitu adil, sehingga kami tidak dapat saling membenci karena tidak ada yang bisa memiliki mu,aku juga tetap akan berteman dengan Jisoo". Haein tersenyum lembut, ia tidak ingin Jisoo merasa tak nyaman.
"baiklah jadi, Kim Jisoo terimakasih sudah berani untuk mengungkapkan ini,aku tau kau pasti takut, kau pasti banyak melewati kesulitan , kami akan tetap disisi mu sebagai keluarga". eunwoo merentangkan tangannya dan memberikan kode untuk semua teman nya, untuk saling berpelukan.
begitulah hubungan Jisoo dan Tim basket nya, mereka semakin dekat, Jisoo sudah mereka anggap seperti adik kecil yang menggemaskan.
Jisoo pun jadi lebih sering menghabiskan waktu bersama mereka dari pada dengan sahabat nya, Jennie.
sedangkan Jennie ,lebih sering,menghabiskan waktu dengan seulgi dan Irene, selama Jisoo Sibuk, dengan dunia baru nya .
namun.. tetap saja hati Jennie merasa ada kekosongan yang kini tercipta.
"jisoo bisakah kau mengantar ku membeli sesuatu nanti?". tanya Jennie ragu,ia takut mendapatkan penolakan dari Jisoo, ia merasa semakin jauh dengan sahabat nya itu , sebenarnya Jennie tidak ingin membeli apapun,ia hanya ingin mengajak Jisoo pergi berduaan dengan nya.
"baiklah,ayo kita main!". jawab Jisoo antusias, membuat Jennie tersenyum ceria, Jisoo nya belum berubah.
malam pun tiba waktu menunjukkan pukul 19:00 kst.
Jennie sudah siap dengan penampilan yang menawan ,ia akan berkencan dengan Jisoo, wajah nya berseri - seri ketika berjalan keluar rumah.
"Unnie mau kemana?". tanya seonggok anomali yang sedang mengunya, membuat Jennie waspada.
"aku ikut,aku bosan Unnie". anomali lainnya pun mengucapkan kata-kata yang membuat Jennie Panik.
tidak!, ia tidak mau mengajak kedua adiknya ini, jika Jisoo tau, mungkin ia tidak akan menolak nya ... namun, Jennie hari ini hanya ingin bersama Jisoo.
"tidak, aku ada urusan bisnis, jangan berulah dan jaga rumah baik - baik".
"bisnis macam apa yang dilakukan anak SMA?" .Lisa kesal, pasti Unnie nya mau jalan - jalan.