Sore ini Nata tidak berdiam diri di rumah melainkan mencari Enzi yang entah pergi main kemana. Sudah di cari dari tempat main biasanya namun Nata tak kunjung menemukannya.
Terlihat segerombolan anak kecil dalam keadaan basah kuyup dan menenteng ikan di tangannya yang sudah di ikat dengan tali.
"kak Nata nyari Enzi ya?" tanya anak laki laki yang berdiri paling depan.
"iya nih, kalian liat ngga?"
"di sungai kak sama mas Lintang lagi mancing ikan" ujar anak itu kembali.
"yaudah kalo gitu, makasih ya! langsung mandi kalian nanti masuk angin"
"siap kakk" serempak mereka mengatakan demikian dan melenggang pergi.
***
Sesampainya di sungai, Harsya tak menemukan seorang pun manusia. Hanya ada suara gemercik air dan angin yang berhembus menyejukkan badan.
Nata duduk panas bebatuan yang ada disana, mencoba menunggu Lintang dan Enzi yang mungkin sedang membersihkan tubuh.
"ENZIII"
Tidak ada sautan sama sekali, ketika ia akan mengeluarkan ponselnya Nata di kejutkan oleh seseorang yang memegang pundaknya.
Ketika menoleh, ia menemukan Enzi dan Lintang yang sedang tertawa terbahak-bahak."kaget aku!"
Enzi maju untuk memeluk Nata, meski badannya masih bergetar karena tawa nya tak kunjung reda.
"maaf baba""ayo pulang, udah sore" ajak Lintang, ia tenteng ember berisi ikan hasil pancingan dirinya dan Enzi.
"pulang ke rumah bapak ya, kan tadi katanya mau bakar bakar ikan.."
Nata menoleh pada Lintang meminta penjelasan, "ngga ah, baba pulang aja ke rumah nenek. kalo kamu mau ke rumah bapak ya sana.."
Enzi mendadak menjadi terlihat lesu, ia berjalan meninggalkan Nata dan Lintang yang masih bergelut dengan pikirannya.
"satu kali ini aja dek, kasian itu Zi" ujar Lintang mencoba membujuk.
"pasti di ngga mau pulang nantinya, terus harus sama aku jugaa" Nata berucap demikian lalu pergi menyusul Enzi.
"Zi, kalo mau bakar ikan sama bapak boleh kok. gih pulang sama bapak" ujar Nata, ia berjongkok di depan Enzi.
Mimik wajahnya masih menunjukan rasa kecewa dan sedih.
"Zi mau nya sama baba, emang kenapa sih kalian ngga satu rumah? Zi iri liat temen temen orang tua nya tinggal satu rumah!" setelah mengatakan itu Enzi berlari meninggalkan Nata dengan rasa bersalahnya.
Nata menghela nafas panjang lalu mensejajarkan langkahnya dengan Lintang.
"tebak dia bakal kemana" tanya Lintang mencoba mencari topik untuk mengobrol dengan Nata selama perjalanan.
"paling ke pos ronda di pertigaan sana" jawab Nata, dirinya sudah yakin jika Enzi pasti berada disana.Dan benar saja, Enzi duduk di sana dengan wajah di tekuk.
"ayo Zi, baba mau buru buru bakar ikan nih" ajak Nata.
Enzi seketika menunjukan wajah senangnya, ia buru buru turun dan segera memakai sendalnya. Melompat lompat karena senang Nata menuruti kemauannya.
"nanti baba harus nginep!!! Zi mau pamer sama temen temen kalo Zi juga bisa bobo bareng baba sama bapak!!'
Lintang tersenyum getir mendengarnya. Tahun depan Enzi sudah mulai memasuki sekolah TK namun Nata masih tak menerima ajakan untuk kembali berumah tangga.
KAMU SEDANG MEMBACA
Senandung Cinta di Kaki Bukit
Fiksi Remajasepasang kekasih yang telah resmi bercerai sejak sang anak masih di dalam kandungan. Ketika anak itu mulai tumbuh besar, ia mulai bertanya tanya kenapa orang tua nya tidak satu rumah. kalo kalian pernah baca mas lintang & nata di tiktok, ini aku ya...