'RLN?...'
"apa itu?" tanya helios, "gw gk tau, cuma.. setiap ada yang di bunuh, pasti selalu ada tanda RLN di leher korban" jawab naka, setelah percakapan singkat itu, kini mereka semua kembali terdiam.
"kita harus cepat menemukan pelakunya" ujar jidan yang diangguki mereka semua, selang dari itu kini mereka sibuk mencari informasi dan menyiapkan laporan.
_____________
sesampai nya di rumah mina, mark,jeno, dan celio segera memasuki rumah tersebut, hal yang pertama kali mereka lihat adalah, keluarga mina yang sedang menangis ter sendu sendu, mereka yang mendengar tangisan pilu itu hanya bisa menenangkan ibu mina.
"yang sabar ya, buk.." ucap celio sembari mengelus punggung wanita paruh baya itu. "gk! gk bisa! ibu ngak terima kalau anak ibu meninggal!..." balas wanita paruh baya itu sambil memeluk celio erat erat.
"ibu harus terima atas kepergian anak ibu, kalau ibu kayak gini terus, nanti anak ibu bakalan sedih" kini jeno ikut membuka suara, ia mencoba menenangkan kan wanita paruh baya yang berada di samping dirinya. "tapi.. sampai kapan pun, ibu gk bakalan maafin orang yang udah ngebunuh anak ibu!" ujar ibu itu sembari berteriak.
kacau.
hanya kata itu yang bisa mendeskripsikan suasana rumah mina saat ini. teriakan dan tangisan mina benar benar membuat mereka ikut termenung, namun siapa sangka bahwa sedari tadi ada yang melihat kejadian tersebut dengan senyuman penuh ke menangan,
'ini baru anak mu yang terbunuh, mungkin lain waktu yang terbunuh adalah diri mu sendiri? ouh atau suami bejat mu itu?'
"sekarang bagaimana, mark?" tanya jeno dan celio secara bersamaan, "eum, buk, apa boleh saya melihat senazah, mina?" ucap mark, dengan sangat hati hati, karna mark takut membuat ibu mina tak enak. mendengar itu mina hanya mampu menganggukan kepala nya sebagai jawaban.
melihat respon mina, mark segera menghampiri jenazah mina, perlahan ia membuka kain yang menutupi muka mina, mark sedikit terkejut karna diri nya tak mendapat kan sesosok wanita yang bernama mina. 'tunggu dulu, kenapa kain ini kosong?'
Dari pada membuat ibu mina semakin terpuruk, mark memilih untuk diam, tidak memberitahu kepada wanita paruh baya itu, tapi mark akan memberi tahu kepada kedua teman nya.
"gmn mark?" tanya jeno, "nanti ada yang mau gw omongin" balas mark, yang diangguki jeno,celio.
mark berdiri di belakang jeno, jeno duduk di sebelah ibu mina, dan celio memeluk wanita paruh baya itu.selang dari itu, datang seorang anak bersurai hitam, mungkin umur nya 13 thn, diri nya berlari kecil untuk menghampiri mereka.
namun anak itu tak berbicara, malah anak itu menunjuk nunjuk mark,jeno,dan celio. mark yang melihat itu, hanya bisa memandang anak itu dengan tatapan bingung nya. ada apa dengan anak ini? apa tidak bisa berbicara?
"halo de, kamu mau ngomong apa?" ujar celio, dan anak itu tak menjawab juga, diri nya malah terus menunjuk nunjuk mereka bertiga, jelas itu membuat mereka kebingungan. ibu dari mina yang melihat itu langsung menghampiri mereka.
"maaf, dia tidak bisa berbicara..." ibu itu berkata sembari menahan tangis nya.
"eoh? apa dia bisu?" celetuk jeno, yang langsung mendapat kan pukulan ringan dari mark, "jangan ceplas ceplos, jeano!" bisik mark pada jeno. dan jeno hanya bisa cengar cengir ke orgil. g
"maaf buk, tapi anak ini beneran bisu? apa gimana?" tanya jeno
"tidak.. dulu nya dia sama seperti kita, bisa berbicara.. namun sekarang.." jujur saja ibu mina tak bisa melanjut kan ucapan nya, masih ada rasa sesak di hati nya ini, ketika mengingat kejadian 5 bln lalu.
KAMU SEDANG MEMBACA
It's all my fault [Slow update]
Conto"Jadi, karna ini semua masalah sangat susah untuk di pecahkan?" Kisah 7 pemuda yang mencari seseorang yang selalu membunuh orang orang di sekitar, awal nya mereka kira masalah ini mudah, namun ternyata masalah pembunuhan ini sangat lah susah, mereka...