bab 21

839 68 17
                                    

Afan semakin malu dan semakin mendusel di perut Devi, membuat Devi kegelian

"aduhh,fan geli tau"ucap Devi

beberapa menit kemudian,tiba tiba Devi merasa mual dan ia segera pergi ke kamar mandi meninggalkan afan yang kepalanya terjatuh dari paha Devi.

Afan hanya melihat Devi yang berlari menuju kamar mandi dengan tatapan polosnya

"depi kenapa??"tanya afan kepada dirinya sendiri

"ini salah afan??,apa karna afan ngedusel di perut depi??"tanya afan dengan mata yang berkaca-kaca dan mengeluarkan isakannya

"hiks...i-ini salah afan..HUAAAAA,,,,DEPIIIII,,,,MAAFIN AFANNN"tangis afan dan berlari ke kamar mandi

"huhuhu,,depii maafin afann,,hiks,,,huhuhu"ucap afan dengan isakannya dan menggedor-gedor pintu kamar mandi.

sedangkan didalam kamar mandi,Devi sedang berada di wastafel mengeluarkan muntahan yg ga keluar

"huek,,huek"

"eughh,,k-kenapa gw ngerasa aneh di perut gw??"tanya Devi

Devi mendengar suara gedor gedor pintu pun berteriak

"BENTARR AFANN"teriak Devi dari dalam

Afan yang berada di luar pun langsung berhenti menggedor pintu

"huhu,,depii,,hiks"isak afan dan kembali ke kasur,ia ingin menangis di kasur saja.

*

balik lagi sama Devi

sekarang keadaan Devi sudah membaik dan saat ini Devi sedang memikirkan sesuatu

"apa gw hamil ya?"

"nanti gw bilang ke mami aja deh"gumam Devi lalu pergi menuju pintu kamar mandi untuk keluar dari kamar mandi

CEKLEK
anggap suara ceklekan pintu yang dibuka 😁

Afan yang mendengar suara itu langsung bangun dan berlari dengan wajah yang penuh air mata pipi yang merah karna menangis

"HUAAAAA,,,DEPIIII"tangis afan pecah saat melihat Devi keluar dari kamar mandi.ia memeluk Devi sangat erat

"aduh,fan jangan erat erat meluknya"ucap Devi karna merasa pelukannya terlalu erat

"huhuhu,depii,,jangan marahin afan,,hiks"ucap afan dengan isakannya dan bukannya melonggarkan pelukannya ia malah mengeratkan pelukannya

"kamu kenapa nangis? hm"tanya Devi sambil mengelus lembut rambut afan

"hiks ma-af ga-ra - gara afan hiks nge-dusel di pe-rut devi hiks Devi jadi muntahh" jawab afan sesekali sesegukan

Devi yang mendengar pun terkekeh padahal ini bukan salah afan tp mungkin karena........hamil.

"udahhh sstt jangan nangis mending kita tidur"ucap devi lalu menggendong afan ala koala ke kasur.

lalu membaringkan tubuh afan yang ternyata dia sudah tertidur karena lelah menangis.

setelah itu Devi pun turun kebawah untuk menemui mamih afan yang berada dikamar nya.sesudah sampai didepan pintu mamih afan sebelum masuk Devi mengetuk pintu terlebih dahulu

tok

tok

tok 

"masuk" ucap mamih afan di dalem

Devi yang mendengar dari luar pun membuka pintu lalu menghampiri mamih afan

"ehh kenapa kesini sayang" tanya mamih afan

dijodohkan dengan cowo manjaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang