AV. 38

61.6K 4K 141
                                    

Ayo support author dengan cara vote dan komen 📍

Instagram: ocean.desu

Halo gengsss apa kabar lah kalian

Happy reading

----

"Krai omkara osmond."

Mata Krai sedikit bergetar mendengar suara rendah itu, ia begitu takjub mendengar nama lengkap nya di sebut oleh remaja misterius keturunan murni dari dua marga besar sekaligus.

Lazarus dan De Charon.

"Ah, ketahuan."kekeh Krai seraya memasukan tangan nya ke dalam saku celana.

Tidak ada yang tahu mengenai marga nya. Bahkan bertahun-tahun hidup di jepang pun, para aparat kepolisian dan juga detektif yang selalu menangani kasus pemberontakan nya tidak tahu nama asli dan marga yang ia gunakan.

Kengerian seorang Asgara bukan lah omong kosong. Desas-desus mengatakan, ia lebih mengerikan dari ayahnya sendiri Ghandewa Lazarus.

Yah Krai tak kaget, saat Asgara membongkar identitas nya dengan mudah.

Pemuda berambut blonde itu terkekeh. "Oh, bagaimana keadaan adik tersayang ku itu?"

Asgara yang sejak tadi duduk tumpang kaki kini bangkit, ia menurunkan tudung Hoodie, wajah nya yang datar dengan tatapan mata setajam elang menjadi ciri khas sang duplikat Dewa.

"Siapa?"suara berat Asgara di sambut hembusan angin.

Krai nampak tak gentar. "Tentu saja Luca."

Ekspresi wajah Asgara tak berubah sedetik pun. Remaja dengan aura dominan itu nampak mendorong lidah nya ke dalam pipi.

"Siapa orang bodoh yang berdiri di hadapan saya?"

Tangan Krai reflek mengepal, sepersekian detik ia pun tersenyum penuh arti. "Luca, kembalikan Luca dan aku akan pergi tanpa mengganggu milik mu."

Baru saja mulut itu berhenti berucap, tubuh Krai nyaris tersungkur ketika Asgara tiba-tiba menyerang nya.

Asgara terkekeh."Bicara lah selagi mulut mu masih pada tempat nya."

Krai tertawa, ia melirik ke bawah dimana terdapat banyak siswa yang berkumpul di aula.

Kedua remaja itu tepat di pinggiran pembatas rooftop. Tangan Krai lantas merogoh pistol yang terselip di pinggangnya.

Bibir Asgara berkedut, cengkraman di leher Krai semakin kuat. Tidak ada ketakutan di wajah sang putra Dewa itu, pistol yang menodong tepat di depan kening nya tak membuat Asgara goyah.

Krai dengan wajah psikopat nya menarik pelatuk.

"Ahahaha sangat menarik!"teriak Krai seperti orang gila.

Detik itu juga tubuh nya terlempar di sertai suara tembakan.

Dor!

"ASGARAAA!"

"Aaaaaa!"semua murid yang berada di aula reflek menjerit.

Krai mencengkram dinding pembatas di lantai dua. Ia mendongak menatap Asgara yang berdiri tegak di atas rooftop lantai tiga.

Sensasi seperti ini lah yang membuat jiwa pemburu nya bangkit. Krai terkekeh dan segera membanting tubuh nya masuk ke pinggiran koridor.

Krai itu gila.

Beberapa siswa langsung menyingkir melihat pemuda berambut blonde itu. Lagi-lagi namanya naik karena berani-beraninya berurusan dengan seorang Asgara.

Oh siswa yang malang, apakah dia tidak mengetahui identitas sebenarnya Asgara?

AVTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang