Rumah ?

4 2 0
                                    


Ku dapati dalam rumah yang berantakan bak kapal pecah, dan aku tak tau apa yang terjadi tapi saat aku pergi ke dapur suara tangisan adik ku terdengar keras bercampur suara amukan ibuku juga suara bising gedoran pintu kamar mandi.

"Dasar anak kurang ajar !!, mentang mentang dapet peringkat dapet juara lomba bisa se enak nya gitu di rumah ini?"

Ada apa ini, aku mendekat ke arah ibuk yang masih menggedor gedor pintu kamar mandi.

"Maaa udah maaa istighfaar maaa"

Aku menarik badan ibuk untuk duduk di kursi, ibuk menangis telapak tangan nya berdarah.

"Ada apa maaa ? Kenapa mama sampe marah kek gini, Aisyah ada lakuin hal apa sampe mama marah kek gini ?"

"Punya anak ga bisa di andelin semua! Bisanya HP HP aja terus, bantu bantu itu bapak mu ! Bapak mu kerja buat kalian tapi kalian ga ada yang nge hargain, apalagi adek mu itu sama orang tua ga ada sopan sopan nya, mending kamu jadi anak orang! Ga sudi aku anggap kamu anak!"

Ibuk masih marah marah ke Aisyah, dan Aisyah sesenggukan di dalam kamar mandi, aku tak mengerti kenapa apa yang terjadi disini keluarga ini tak pernah akur.

Kami sekeluarga satu ayah satu ibu dan satu nenek, jangan tanya kakek ku dimana, aku tak mau mengurusi itu lagi jejak nya tak di ketahui siapa pun

Di keluarga ini ada 5 anak perempuan, kalian ga salah liat kok, kita berlima memang perempuan.

1. FITHRIANA (Fitri)
2. RIZKA (ya itu aku)
3. SITI AISYAH (Aisyah)
4. YAMANI (Yama)
5. YAMINA (Yami)

Aku akan menjelaskan satu satu kepada kalian, pertama Fitri dia anak pertama dan yang paling pintar di antara kami, dia juga pemegang gelar (Queen) di keluarga ini, bukan tanpa alasan aku menyebutnya ratu, karna memang kenyataan nya dia yang paling sering di dengar dan di turuti permintaan nya oleh ayahhanda, juga prestasi akademik nya yang baik membuat nama keluarga ku terjunjung tinggi, dan kini dia kuliah mengambil jurusan D3 kebidanan.

Yang ke dua adalah aku, kelebihan ku adalah menggambar, tapi dalam keluarga ini itu tak di sebut kelebihan jadi sudahi saja, aku adalah anak kedua yang badan nya paling gede dari anak yang lain hehe bisa di tebak kan aku suka jajan, tapi jarang makan (mood ku adalah jajan) dan sekarang aku duduk di bangku MA kelas 11 IPA.

Yang ketiga adalah Aisyah dia adalah anak tercantik dan ter apa apa di turutin sama bapak, prestasi akademik nya juga bagus hampir mendekati mbak Fitri, dia juga sering jajan dan minta uang tapi badan nya ga gemuk gemuk woi, dan sekarang dia duduk di kelas 5 MI.

Yang ke 4 dan 5 adalah adik kecil kembar ku namanya yama dan yami sama hal nya kayak tiyas mereka berprestasi juga jajan juga banyak , dan kembar juga anak yang selalu di jadikan alasan apa apa harus adek kembar dulu, dan sekarang duduk di TK besar.

Layak nya PANDAWA bukan ?

Si bijak Yudistira
Si besar Bima
Si rupawan Arjuna
Dan si kembar Nakula , Sadewa

Kami sama seperti pandawa tapi versi cewek nya hehe.

Lanjut ke cerita, aku menenangkan ibuku mengobati luka gores di tangan ibuku dan menyuruh nya untuk tenang, lalu Aisyah ? Dia sudah kembali ke kamar nya masih menangis sesenggukan.

Oke suasana rumah sudah membaik sekarang aku juga yang harus merapikan ini.

Jujur saja terkadang aku tak tahan melihat pertengkaran aku takut akan hancurnya keluargaku.

Sebenarnya akulah yang sering menjadi titik pertengkaran terutama di masalah ekonomi, aku sering menjadi wadah untuk keluhan keluarga ini.

Namun aku tak bisa melakukan apapun.

Tapi tak apa bagaimanapun keadaan nya aku harus tetap hidup.

Oh ya aku juga punya suara suara di otak yang sering mengajak ku untuk pergi dari rumah ini.

Namun rumah ini juga banyak kenangan nya mau itu sedih atau bahagia ini adalah rumah keluargaku.

Sial aku menangis lagi

Hatiku benar benar empuk, bukan empuk lagi sih lebih ke lembek.

"Kenapa ini berantakan semua, ada apa ini ?"

Suara nenek datang sambil melihat kekacauan ini.

"Mamak sama aisyah bertengkar"

Ujarku dan perang ke 2 di mulai

"Pada kenapa sih kek gitu bikin rumah ancur aja, ibu sama anak kok tengkar sampe kayak gini ,kalian loh ngapain. Lihatlah ini, cucu cucu kok ngerusuh buat ibune sedih terus"

Pamer masalah keluarga ke tetangga, buat apa cobaaaak

Sakit juga kepalaku disini.

Ku putuskan untuk pergi ngebut kecepatan 80 ke arah sekolah, dan memilih berhenti di depan warung sekolah aku lelah.

"Kenapa akhir akhir ini masalah hati ku semakin membanyak, mental ku tak sekuat itu"

Aku berguman sendiri, sampai ada seseorang memakai jas pondok dan sarung mendekat ke arahku, dari jauh aku tak bisa melihat nya dengan jelas siapa dia ? Sampai pada jarak yang lumayan dekat aku bisa melihat nya dan terkejut Aqlil?

"Riz ngapain disini? Ngapa chat ku ga di bales ?"

Shit kenapa harus ada dia.

"Ga papa ga usah di chat lagi hubungan kita udah sampe sini"

Ujar ku lalu pergi

"Eh mba ini good day nya"

Oh iya anjir aku pesen kopi good day aaaa malu hampir aja pergi tanpa bayar

"Biar saya aja yang bayar mba"

"Eh ga usah ini mbak 3 ribu kan ? Ini uang nya pas makasih ya mbak"

Hampir saja mau di bayar sama si Aqlil

"Riz mau kemana? Ngapa tiba tiba kek gini?"

"Udah Aqlil! Jangan ganggu gw!"

Bentak ku lalu ngebut lagi pakai motor beat ku dan tanpa ku sadari arah jalan ku bukan ke arah rumah, melainkan sebalik nya sampai aku melihat tempat potong rambut dan aku terpikir untuk potong rambut tiba-tiba.

"Mbak model mullet"

Dan hari ku berubah saat aku potong mullet.

Lega sangat lega melampiaskan semua masalah dengan memotong rambut aku lega, aku merasa bebas.

Namun saat sore hari aku pulang ke rumah.

"Mau jadi apa kamu potong kayak cowok !"

"Mau bikin kiamat deket hah ?"

"Potongan banci di tiru"

Aww shit saket sekaliii hati kecik kuuu

Aku di marahin bapak habis habisan hanya karna potong mullet

Lalu setelah itu di diemin sama bapak selama satu minggu, mau makan apa nggak ga bakal di peduli in, mau berangkat sekolah apa nggak ga bakal di peduli in.

Yang penting aku masih hidup.

Dan lama lama bapak kembali berbicara dan sial nya itu membahas ekonomi tentang biaya sekolah ku biaya kuliah mbak dan permintaan dari adik adik ku.

Sial sekali aku ga ingin mendengar itu dulu.

Aku tetap menjadi badut keluarga

Sampai pada pertanyaan

"Besok kamu mau kuliah jurusan apa ?"

"Eemm DKV"

"DKV itu apa ?"

"Desain Komunikasi Visual"

Saat mendengar kata (desain) mata bapak ku langsung terkejut.

"Buat apa kamu masuk sana?"

Alur Absurd GADISKU!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang