Arsa Dian Pradana

2 1 0
                                    

Halo semua
Akhirnya setelah sekian lama cuma wacana, ona memberanikan diri buat publish cerita ona hehe. Ini cerita pertama ona jadi maaf banget kalau bahasa nya masih campur aduk dan kalau bisa ona minta tolong buat di koreksi yaaa kalau ada bahasa yang kurang cocok di kalian.

Jangan lupa vote dan coment hehee

.
.
.
.
.

"Jadi Arsa enak banget ya, banyak yang demen." Ucap seorang laki-laki dengan kulit tan nya. Kedua tangan lelaki itu menyangga pipi nya, memandang seorang remaja lain yang sedang dikerubungi para kaum hawa, entah apa yang sedang lelaki itu dan mereka lakukan sehingga melupakan teman temannya yang lain.

Heksa Rekabuming. Remaja keturunan Sunda ini memiliki kulit tan yang exotic dengan tinggi yang semampai. Hidungnya yang mancung, matanya yang memicing tajam namun berbinar lucu memberikan kesan tegas namun lembut. Seperti namanya 'Rekabuming' kata ayahnya namanya adalah plesetan dari kata 'booming' yang artinya menggemparkan, dan hal itu terbukti benar adanya karena Heksa selalu saja membuat orang terkejut dan greget dengan tingkahnya yang ceroboh nan tengil.

"Nggak enak, banyak yang ganggu." sahut remaja berkulit putih bermata sipit, dengan permen di mulutnya.

Lain dengan Heksa. Remaja berkulit putih yang sering menjadi sasaran kejahilan Heksa ini lebih suka dengan ketenangan. Yú kai rú, atau biasa di panggil kairo. Memiliki tubuh yang putih bersih dan lembut, Kairo memiliki tinggi badan di atas rata rata orang Indonesia, tetapi tetap saja teman temannya jauh lebih tinggi daripada dirinya. Yah, walaupun hanya berbeda beberapa centimeter saja. Hal inilah yang sering membuat Heksa dan teman temannya menjahili dirinya.

"Gue laper, kantin yok" ajak remaja berwajah tampan. Remaja itu berdiri dari duduknya menarik kerah belakang seragam Heksa yang masih asik memandang temannya itu, membuat Heksa tercekik dan hampir terjatuh dari kursinya jika saja dirinya tidak bisa menjaga keseimbangannya.

Ilyas Rolan, biasa dipanggil Ilyas. Remaja berwajah tampan rupawan dengan ekspresi dingin yang sebenarnya tidak ada dingin dinginnya ini adalah yang paling receh setelah Heksa. Tak hanya wajahnya yang tampan tetapi dompet nya juga tampan. Banyak sekali kartu kartu bewarna hitam dan juga deretan uang berwarna merah bergambar presiden Soekarno dan wakilnya Moh Hatta di dompetnya.

"WOY ARSA IKUT KAGAK LO!?" Teriak Kairo pada Arsa yang masih asik mengobrol dan berceloteh ria dengan para perempuan dan beberapa anak laki-laki. Arsa menoleh, melangkah pergi mengikuti teman temannya yang kini sudah berada di depan. Para perempuan yang sedari tadi asik bercanda ria dengan Arsa mendesah kecewa karena kepergiannya.

Arsa Dian Pradana. Biasa di panggil Arsa. Lelaki ramah ini memiliki banyak sekali penggemar yang tidak hanya di dalam lingkungan sekolah, tetapi juga di luar lingkungan sekolah. Jika orang bertanya bagaimana bisa? Maka arsa dengan percaya diri akan menjawab "dengan hasil kerja kerasnya".

Karena tak bisa di pungkiri. Arsa memang murid yang aktif di lingkungan sekolah. Dirinya sering mengikuti perlombaan perlombaan berbasis bahasa inggris, fisika dan kimia. Untuk ekstra kulikuler dirinya hanya aktif di ekstra kulikuler English club dan Sains club, bahkan sekarang dirinya di tunjuk menjadi ketua di ekskul English club. Sedikit maruk memang, karena dirinya juga menjadi wakil di organisasi OSIS.

Di tambah dirinya juga aktif di media sosial nya membagikan tips and tricks menjalankan kegiatan produktif dan berbagai cara belajar agar tidak membosankan. Dirinya juga menjadi BA atau sekarang istilahnya adalah influencer di platform toktok dan instagram miliknya. Dengan statusnya ini bagaimana orang orang di luar sekolah tidak mengenal dirinya?.

___________________________________________________

"Denger denger ada murid baru ya?" Tanya Heksa dengan memasukkan bakso berkuah merah kedalam mulutnya.

"Iya, kata mereka tadi juga gitu tapi nggak tau sih." Arsa mengangkat bahunya tanda tidak tahu dan mencomot batagor di piring Ilyas membuat pemiliknya memukul kepala Arsa dengan kesal. Walaupun itu hanya satu tetapi jika dirinya sudah lapar itu sama saja seperti mengambil semua makanannya. Dirinya menjadi semakin lapar sekarang.

"Jadi dari tadi lo ghibahin murid baru?"  Tanya Kairo dengan membelikan es tehnya pada Arsa yang sedang tersedak oleh batagor yang  didapatkannya dengan cara yang haram, karena pemilik nya tidak ridho, tetapi ilyas.

Arsa meneguk kasar es teh Kairo. Mengelus lehernya yang terasa sakit karena tersedak. Dengan ekspresi rumit dan kesakitan Arsa menjawab pertanyaan Kairo hanya dengan anggukan.

" Kok lo ngga risih sih? sama mereka?" Tanya Kairo penasaran.

"Engga kan udah biasa" Bukan, bukan Arsa yang menjawab melainkan Ilyas. Bahkan setelah mengatakan hal itu secara gamblang, ilyas malah memakan batagornya dengan santai. Seakan akan tidak peduli jika Arsa akan marah karena perkataan nya.

Arsa menggulirkan netranya malas, dirinya memang sudah terbiasa dengan perkataan Ilyas yang secara tidak langsung mengatakan dirinya 'bisa didekati dengan gampang'. Hei!? Friendly friendly begini dirinya bisa melihat mana yang tulus dan mana yang tidak, mana yang baik dan mana yang buruk. Dan yang perlu di ingat dan di garis bawahi adalah, Arsa tidak pernah memiliki mantan ataupun pacar.

Brak

"Masuk anjay! Pelajaran pertama pelajaran bu liling, gue ngga mau ya bintang yang susah payah gue dapat di congkel ma dia!"  Dengan tidak santainya Heksa menggebrak dan melangkahi kursi panjang meja kantin, padahal dirinya bisa keluar lewat samping.

Heksa berlari mendahului teman temannya, disusul oleh Ilyas dan Arsa yang juga berlari, bahkan sudah mendahului Heksa dan berujung balapan hingga didepan kelas. Berbeda dengan Kairo yang malah berjalan santai dengan tangan yang diletakkan di saku kanan dan kirinya sesekali bersiul. Biarkan saja bintang nya di congkel, toh dirinya masih memiliki bintang yang banyak bahkan sangking banyak bintang nya dicongkel sepuluh saja masih melebihi bintang bintang murid kelasnya.

By the way Bu Liling adalah guru bahasa Mandarin, dan Kairo memiliki darah campuran China. Otomatis dirinya bisa berbahasa China karena ketika di lingkungan keluarga dirinya wajib menggunakan bahasa China.

Sistem pembelajaran di sekolah ini adalah, ketika para murid berhasil menjawab pertanyaan dan soal soal yang diberikan oleh gurunya ataupun mendapatkan nilai yang sempurna maka, mereka mendapatkan satu bintang yang bernilai 4 poin. Dan bintang tersebut akan di congkel jika mereka melanggar peraturan di dalam mata pelajaran tersebut, seperti terlambat masuk kelas karena alasan tidak jelas, terlambat mengumpulkan tugas, ataupun membolos. Dan bintang ini hanya berlaku di mata pelajaran saja.

Dan syarat mendapatkan nilai raport diatas kkm adalah bintang yang di peroleh tidak boleh kurang dari 20. Dan guru dapat mengisi bintang ataupun mengurangi bintang lewat sebuah aplikasi yang bernama 'starsis' .

Cittt

BRAK

DUG




Okee segini dulu hari ini hehee, kenapa nih mereka? Tungguin terus yaaa.

Terimakasih banyak, jangan lupa vote
dan komen. Sampai ketemu
di part selanjutnya.

See you all

Just FriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang