-Bucin Teros-

84 14 1
                                    

"Kamu udah paham sekarang? Puas ga sama penjelasan kita?" tanya Jay dengan muka lelah.

"Iya aku udah paham ko" jawab Kara sembari tersenyum

"Gausah senyum-senyum lu, mesti ngenes ga punya pacar" muka tengil Javy yang sepertinya memang layak untuk dipukul terlihat menggoda.

"Diem anda bensin"

Author: ihh Kara marah takutnyee

Javy: ngomong begitu lagi gue tempeleng muka lu

Author: ih baperan

Back to the story...






































"Daripada diem-diem bae mending login" usulan bagus datang dari otak Javy.

"Login agama? Ayo!" such inspiring word by Kara.

"Gini nih kalo lo bego" Javy dengan segala emosinya core.

"Ish udah ayok login epep kan" Jay bermaksud memisahkan mereka berdua namun kata-kata selanjutnya dari Javy sangat tak diduga.

"Lu epep... OH MY GYAT GW KIRA SELAMA INI LO EMEL" shock Javy.

Kara yang melihat mereka Jay yang gantian ribut sama Javy jadi geleng-geleng kepala.

'Javy, Javy emang bensin ya anda'

"Udah lah main pubji aja" sepakat Kara agar tak ada perpecahan antara bocil-bocik ini. Keduanya pun mengangguk.

































Jam menundukkan angka 3 sore. Yang berarti mereka sudah bermain 6 jam. Kalo sama teman deket juga mesti waktu segitu ga ada apa-apanya.

"Yah kalah" kesal Javy.

Kara menggeleng-gelengkan kepalanya lagi. Namun, yang menarik sedari tadi Jay terlihat gelisah menatap jam dinding.

"Kenapa Jay?" lagian muka Jay keliatan pingin ditanyain plis.

"Maaf Kara, aku mau pulang sekarang aja ya. Jefran dari tadi nungguin depan gang" jawab sang empu.

"Oalah yaudah hati-hati ya" Jay hanya mengangguk. Segera berdiri dari duduknya lalu pamit pulang. Meninggalkan kedua temannya itu.

"Jav"

"Hm"

"Javy"

"Iya?"

"Javy!!!"

"Apasih njing"

Author: bensin campur api ya gini lah jadinya

"Kamu ga mau pulang gitu?" menolehkan mukanya kepada Javy yang sedang bermain game.

"Lah ngusir" ditanya baik-baik jawabannya bikin istighfar.

"Maksudnya aku kalo kamu belum mau pulang, ayo kita cari makan. Dari tadi perutku keroncongan nih" ucap Kara sambil menarik tangan Javy.

"Lah napa ga ngomong dari tadi bjir" Javy berdiri dari tempat duduknya. Kara hanya mengikuti Javy dari belakang.

Krieet~

Sesat pintu dibuka muncul seorang makhluk tampan berbadan sexy memakai helm. Ternyata itu cuma Sadewa dengan efek slowmonya. Oh iya jangan lupakan motor ninja seperti di wp-wp lainnya.

"Idih najis" kata Javy tanpa mendengar suara hati terbelah dua.

'apalah daya hati ini mudah sekali terpotek' batin Sadewa

"Hehehe...Javy cantik mau kemana nih" tanya lembut Sadewa

Author: perasaan dari tadi pada tanya mulu etdah

"Bukan urusanmu"

Jeder

Suara petir menghantam hati Sadewa. Sakit. Rasanya perih.

Sementara itu, kedua sosok didepannya tampak acuh tak acuh memandang Sadewa yang terlalu dramatis.

"Kita mau nyari makan, ya kan Javy?"

"Hm"

"Oh mau nyari makan. Aku udah bawa bakso buat kamu sama Kara. Tadi beli depan gang sama pacarnya Jay" kata Sadewa panjang kali lebar.

"Yaudah ayo kita makan didalem aja Kar"

'Kar, Kur, Kar, Kur lu kira gue ayam apa?' batin Kara menangis.

"Ay-

"Kamu makan dirumah aja, Javy. Keluarga kita lagi kumpul dirumahku nungguin kamu" kini muka bete Javy tertampang jelas.

Segera saja ia mengambil kedua bakso itu dan langsung memberikannya pada Kara. Setelahnya, Javy naik keatas motor. Tingkahnya membuat Sadewa maupun Kara bingung.

"Javy ini baksonya satu lagi dibeliin sama pacarmu loh. Gapapa kasih aku?" menanyakan kembali takutnya Javy ga ikhlas nanti malah sakit perut lagi.

"Ya gapapa, pamit ya aku mau pulang. Disuruh sama INI ORANG" tangannya menunjuk muka tampan Sadewa.

"Javy marah?"

"g"

'pake nanya anjing. orang mana coba yang lagi main terus disuruh pulang kagak marah'

"Oh yaudah, kita pulang dulu ya Kara"

"Iya hati-hati tuh pacarmu dibelakang melayang" celetik Kara sontak mengundang tatapan tajam sang empu.

Kara hanya tersenyum lalu melambaikan arah ke Javy yang sudah pergi bersama kekasihnya itu.

Krik. Krik. Krik.

Sepi.

'Maneh weh sendiri. Aing mah cape. Pengen pacar atuh' muka boleh biasa hati mah kerasa ngenes pisan.

Kruyuk~

Ingin rasanya perut sendiri ditonjok karena mengganggu aktivitas sadnya.

"Udah lah pingin makan sia"

Aku akhiri chapter ini dengan Kara yang menjadi janda part 2.Yey!











































Sekian, dadah bubye!
TBC...

Sekian, dadah bubye!TBC

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 13 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

𝓙𝓸𝓶𝓫𝓵𝓸 [ₑₙ-]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang