HUTANG AYAH.

6 5 2
                                    

HAI GUYS SELAMA DATANG DI CERITA PERTAMA AKU SEMOGA KALIAN NYAMAN BACA CERITA INI
UNTUK AWAL-AWAL MEMANG AGAR KURANG TAPI SEMAKIN LAMA SEMAKIN GREGET

CERITA INI HANYA FIKSI MOHON MAAF JIKA ADA KESAMAAN KARAKTER DAN LATAR BELAKANG

SEBELUM MULAI BACA SILAHKAN VOTE DAN KOMEN 🤗


•••••••••••••••.   

Di pagi hari yang cerah ini terlihat seorang gadis cantik sedang bersiap-siap untuk berangkat ke sekolah. Ia berdiri di depan cermin sambil memoles wajahnya dengan sedikit makeup tipis agar tidak terlihat pucat.

"Hahhh akhirnya selesai, sekarang tinggal berangkat de". Ucap Azara sambil menggendong tas di punggung nya. Saat menuruni tangga Azara sudah di hadapkan dengan ruangan tengah yang begitu berantakan seperti kapal pecah.

"Apa Aza harus ijin dulu sama ayah kalo Aza mau berangkat sekolah?  Tapi,  kalo ayah gak ngijinin gimana? apalagi hari ini hari pertama Aza masuk sekolah karena di scors selama tiga hari ." Gadis itu tengah kebingungan antara memilih pergi bersekolah atau tinggal di rumah untuk menunggu ayah nya pulang. Karna jam di  tangan Aza sekarang sudah menunjukan setengah tujuh maka Aza memilih Untuk ke sekolah dibandingkan dengan amukan ayahnya.

Sudah setengah hari ini Aza di sekolah, kini saatnya  untuk pulang ke rumah. Dalam perjalanan  Aza merasa tidak tenang, ia merasa sedang ada sesuatu yang terjadi di rumahnya. Maka dari itu sepanjang perjalanan ia terus berlari dan sesekali berhenti untuk beristirahat. Karena dari sekolah  ke rumah Aza lumayan jauh.

Setelah sampai di pekarangan rumah, Aza melihat ada beberapa mobil mewah yang terparkir didepan rumahnya. Dan terdapat beberapa orang berbadan besar sedang berjaga di sekitar rumah.  sedetik kemudian muncullah seorang pria berpakaian rapi dengan dua orang pria di belakang nya yang sedang menyeret seseorang.

Aza yang melihat itu langsung berlari sambil memukul pria di samping ayah itu menggunakan tas sekolah yang menjadi senjatanya.

" Lepasin gak! Kalo gak mau Aza pukul ni sampai metong hah! ." Aza terus berusaha  melawan sambil membawa ayah nya mundur ke belakang.

Seseorang yang sedari tadi mengamati kejadian itu, merasa jika gadis di depannya ini cukup berani.

"Wah wah wah sungguh sesuatu yang sangat di luar prediksi saya tuan Jacob, ternyata kau mempunyai seorang anak gadis yang begitu cantik. Jadi selama ini kau telah membohongi ku Jacob?"  Tanya pria itu sambil mengeluarkan pistol dari dalam jasnya.

Mendapat pertanyaan seperti itu ayah Aza hanya bisa menundukkan kepalanya sambil terus memohon agar ia di  bebaskan.

"Bagaimana kalo kita membuat sebuah kesepakatan untuk melunasi hutang-hutang mu yang banyak itu?" Tanya pria itu berjalan pelan ke arah Aza dengan tersenyum kecil.

"terserah Anda saja Tuan asalkan hutang saya lunas. Apapun itu akan saya lakukan. Bahkan untuk mati sekarang pun saya sudah siap Tuan".

"Ayah!  hisk ayah gak boleh ngomong gitu!" Dengan cepat Aza menantang perkataan ayah nya itu. Aza tidak mau kehilangan orang yang ia sayang untuk ke dua kalinya.

"Diam kamu, jangan pernah ikut campur urusan saya". Bentak ayah Aza lalu mendorong Aza ke belakang.

"Baiklah, pilihannya sangat lah mudah kau hanya perlu menjawab iya atau tidak kau mengerti ". Tanya pria itu .

" Saya mengerti Tuan, apa pertanyaannya?.

" Kalo saya membawa Putri mu  sebagai pelunas hutang apakah kau mau tuan Jacob? Tanya pria itu sambil terus mendekat ke arah Aza yang sedang ketakutan.

Ayah Aza yang mendengar itu langsung pangling ia bingung  antara memilih putrinya atau melunasi hutang nya yang sangat banyak itu .

"Saya rasa tanpa saya memberikannya pun tuan sudah tahu sendiri jawabannya".

"Ternyata jawaban mu tidak mengecewakan ku Jacob. Baik lah Karna kau sudah memilih pilihan itu maka mulai saat ini semua hutang anda pada saya sudah lunas terbayar". 

"Terimakasih tuan terima kasih, sekarang anda bisa membawa nya pergi". Ucap ayah Aza yang menarik tangan gadis itu untuk maju ke depan.

"Ayah.. a-ayah bohong kan? Ayah bohong kan kalau Aza di jadikan sebagai pelunas hutang ayah? Ayah bilang sama aza ayah kalau ini hanya mimpi. Tuhan tolong bangunin Aza tuhan Aza gak mau terus di dalam mimpi buruk ini." Lirih gadis itu yang tidak menyangka jika ayah yang  selama ini ia banggakan dan ia  anggap pahlawan pertama dalam hidupnya nya kini telah menjadikan ia seolah-olah sebuah barang yang bisa di tukar.

"Aza tolong saya Aza  untuk kali ini saja saya membutuhkan bantuan kamu. Kamu pernah bilang kan sama saya apa pun yang saya mau akan kamu kabulin ia kan?"

Aza yang mendengar pertanyaan itu hanya mengangguk, memang ia pernah mengatakan hal tersebut pada sang ayah tapi ia tak akan menyangka jika permintaan ayah nya adalah memberikan anak gadisnya ini pada orang yang sama sekali ia gak kenal.

"Dan ini lah permintaan saya sama kamu".

Mendengar hal itu langsung membuat hatinya seperti di tusuk benda tajam namun tak mengeluarkan darah.

Apakah ia sangat jahat hingga saat ini ayah nya tidak pernah mau mengakui jika Aza adalah anaknya?.

Bahkan semenjak bunda Aza meninggal ayah mulai menelantarkan nya begitu saja. Pergi sesuka hati ke mana pun tempat yang ingin ia kunjungi, Hingga pulang larut malam dan membuat seisi rumah menjadi berantakan.

Ayahnya bahkan tidak pernah ke sekolah aza hanya untuk sekedar mengambil raport atau menghadap karena di panggil oleh guru BK. Gadis itu selalu melakukannya dengan sendiri.

Gadis mungil itu hanya bisa menangis dengan apa yang sudah terjadi. Ia pasrah sekarang, ia berharap jika cerita Doraemon itu nyata maka ia akan meminta pintu ajaib Untuk pergi jauh. Jauh sejauh-jauhnya dari tempat ini

Karna sudah muak dengan drama di depannya ini maka pria itu menyuruh bawahannya untuk membawa Aza ke padanya.

"Bawa gadis itu padaku " suruh nya.

Dua orang  yang di perintahkan langsung membawa Aza dengan paksa.

"Gak aza gak mau! aza mau ayah. Ayah tolongin aza ayah!". Gadis itu terus memberontak tak ingin di bawah berpisah dengan sang ayah. Karena Aza yang terus memberontak akhirnya ia di suntikan obat bius yang sudah mereka siapkan.

Sontak hal tersebut membuat gadis itu tak bisa bergerak dan perlahan penglihatannya mulai memudar hal terakhir yang ia lihat adalah ayah nya yang di berikan banyak uang oleh orang suruhan pria itu setelahnya
ia tak sadarkan diri lagi.

"Good girl". Hanya kata itu yang keluar dari bibir pria itu sebagai penutup dari pertemuan hari ini.

Kamis 17 Oktober 2024.

jangan lupa vote dan komen biar aku makin semangat nulisnya💐

Silakan tinggalkan jejak kalian di bab ini🖤

AZARA SKY LUVENA JOSCELYNN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang