#2
Sinar mentari mulai masuk dari sela-sela ventilasi udara. Sorot cahaya kuning hangat tampak bersinar terang dari balik jendela kamar dengan gorden yang tidak tertutup rapat.
Pagi yang indah telah dimulai.
Jam di dinding sudah menunjukkan tepat pukul 07:30 pagi, namun Kim Ju-Eun masih terlihat berleha-leha diatas ranjang tidur empuk-nya. Dia membalikkan tubuhnya kekanan dan kekiri. Posisi tubuhnya bahkan berubah melintang, dari kepalanya dibagian atas kasur menjadi berpindah kesamping kasur. Ju-Eun hanya seperti itu selama berjam-jam dari ia membuka matanya pada pukul 4 pagi buta.
Kegelisahan itu mulai menguasai dirinya.
Tiba-tiba, ia dikejutkan oleh suara lantang ibunya yang mencoba membangunkannya dengan membuka pintu kamar tidurnya dengan kasar dan tidak mengetuk terlebih dahulu.
𝘉𝘙𝘈𝘒𝘒!!!
➖ 𝐁𝐮 𝐉𝐢𝐬𝐮𝐧: "𝘏𝘦𝘪! 𝘒𝘪𝘮 𝘑𝘶𝘦𝘶𝘯! 𝘒𝘢𝘶 𝘢𝘬𝘢𝘯 𝘵𝘦𝘳𝘭𝘢𝘮𝘣𝘢𝘵 𝘵𝘪𝘣𝘢 𝘥𝘪 𝘬𝘢𝘯𝘵𝘰𝘳 𝘫𝘪𝘬𝘢 𝘵𝘦𝘳𝘶𝘴 𝘣𝘦𝘳𝘭𝘦𝘩𝘢-𝘭𝘦𝘩𝘢!"
Ucap bu 𝙅𝙞-𝙎𝙪𝙣 dengan suara menggelegar hingga mengejutkan sang putri.
➖ 𝐉𝐮𝐞𝐮𝐧: "𝘐𝘣𝘶 𝘢𝘬𝘢𝘯 𝘮𝘦𝘳𝘶𝘴𝘢𝘬 𝘱𝘪𝘯𝘵𝘶 𝘬𝘢𝘮𝘢𝘳𝘬𝘶 𝘭𝘢𝘨𝘪!"
Kelakar Ju-Eun, kesal.
➖ 𝐁𝐮 𝐉𝐢𝐬𝐮𝐧: "𝘊𝘦𝘱𝘢𝘵 𝘣𝘢𝘯𝘨𝘶𝘯 𝘥𝘢𝘯 𝘴𝘢𝘳𝘢𝘱𝘢𝘯."
Ucap bu Ji-Sun, lalu menutup pintu kamar putrinya.
➖ 𝐉𝐮𝐞𝐮𝐧: "𝘈𝘬𝘶 𝘵𝘪𝘥𝘢𝘬 𝘢𝘬𝘢𝘯 𝘱𝘦𝘳𝘨𝘪 𝘣𝘦𝘬𝘦𝘳𝘫𝘢!!"
Sahut Ju-Eun lantang dari dalam kamar.
Ucapan putrinya dari dalam kamar seketika membuat bu Ji-Sun membuka kembali pintu kamar dengan cepat. Dan tanpa mengatakan apapun, bu Ji-Sun menatap tajam kearah putrinya selama beberapa detik saja yang kemudian membuat Ju-Eun merasa takut dibuatnya.
Sesaat setelah ibunya pergi, Ju-Eun baru dapat menghela nafas panjang seraya memejamkan kedua matanya.
[ 𝘿𝙞 𝙧𝙪𝙖𝙣𝙜 𝙢𝙖𝙠𝙖𝙣 ]
Di depan meja makan, Ju-Eun tampak duduk dengan ekspresi wajah kesal seraya matanya memandang kosong keatas meja. Di sampingnya, terlihat adik laki-lakinya tampak asik memainkan ponsel. Sementara ibunya yang berada didepan meja wastafel tampak sibuk menuangkan nasi kedalam masing-masing mangkuk kecil.
➖ 𝐉𝐮𝐞𝐮𝐧: "𝘈𝘬𝘶 𝘴𝘶𝘥𝘢𝘩 𝘮𝘦𝘮𝘶𝘵𝘶𝘴𝘬𝘢𝘯."
Kelakar Ju-Eun, tiba-tiba.