Satu

7.7K 618 123
                                    

"Selamat pagi." Sapa sebuah suara menghentikan obrolan seisi kelas dengan temannya masing-masing. Ada yang sudah berada di kursinya, ada pula yang baru balik ke kursinya masing-masing.

"Pagi Pak..." Jawab mereka dengan kompak.

"Di pertemuan sebelumnya, saya minta hari ini bahas apa?" Tanyanya sambil menjatuhkan pantatnya ke kursi.

"Bikin ppt business plan perkelompok Pak." Jawab salah satu mahasiswa.

"Oh oke. Berarti semuanya uda buat kan? Nanti tiap kelompok saya kasih waktu masing-masing 20 menit untuk presentasi sekaligus tanya jawab ya. Jadi gunakan waktu sebaik mungkin. Untuk kelompoknya ada berapa?"

"Karena mahasiswanya ada 16 orang, jadi kelompoknya dibagi jadi 4 Pak." Jawab mahasiswa lainnya selaku ketua kelas.

"Oke. Berarti cukup ya waktu untuk semua kelompok presentasi di hari ini. Kalau gitu untuk kelompok pertama silahkan maju." Ucapan sang dosen diikuti dengan majunya kelompok pertama kedepan.

Pak Elang, senyum dong. Kalo ngajar jangan kaku gitu. Ntar gantengnya hilang loh😙

Elang, nama sapaan pria itu yang kebetulan sedang memegang HP-nya langsung menghapus chat yang masuk dan melihat ke arah kursi tepat didepan mejanya. Meski kontak itu tidak memiliki nama, tapi dia jelas tahu siapa pengirimnya, karena ini bukan kali pertama dia mendapat chat seperti itu dari orang yang sama.

Sejak mengajar di kelas Magister Manajamen 4 bulan yang lalu dan memberitahukan nomornya kepada mahasiswa, supaya mereka bisa menghubungi jika ada keperluan, salah seorang mahasiswanya malah selalu mengirimkan pesan yang tidak penting bahkan terkesan tidak sopan.

Awalnya dia sudah menegur, tapi lama kelamaan dia merasa lelah untuk melarang, jadi sekarang dia sudah membiarkan saja apa yang mau diperbuat oleh mahasiswa aneh bin ajaibnya itu tanpa melaporkan ke pihak kampus.

Isss, dibaca doang. Males bgt! Pak Elang jangan sombong gitulah. Apa aku hari ini kurang cantik sampe harus diangguri?

Lebih baik kamu fokus mendengarkan temen kamu yang sedang presentasi, dan jangan lupa, kaki kamu dirapetin, itu celana dalam kamu kelihatan. Warnanya terlalu mencolok dan bikin mata saya sakit!

Bukannya takut ataupun malu, mahasiswanya itu malah tertawa kecil dengan jari-jari yang bergerak di layar HP-nya.

Loh, kelihatan ya Pak? Ya maap. Aku ngerasa ACnya kurang dingin. Tapi btw kok mata Bapak bisa sakit? Ini baru aku beli loh Pak. Victoria secret keluaran terbaru dengan warna merah darah yang menyala🫦

Elamg tidak lagi membalas pesan itu. Dia memilih untuk fokus kepada mahasiswanya yang sedang presentasi. Meladeni perempuan genit dan gila itu hanya akan membuang waktu pikirnya.

"Sekian presentasi dari kelompok satu. Untuk segala kekurangan dalam penyampaian, kami mohon kritik dan saran dari Pak Elang selaku dosen dan teman-teman sekalian." Ucap ketua kelompok yang dibalas Elang dengan anggukan.

Elang Liandra Arkatama adalah dosen mahasiswa S2 untuk jurusan Manajemen. Bukan hanya sebagai dosen, tapi Elang juga anak pemilik universitas swasta paling ternama di Ibukota ini, tapi sayangnya Lian lebih suka mengajar daripada harus menguras pikiran untuk memajukan kampus milik keluarganya ini. Itulah kenapa dia memilih untuk jadi dosen saja.

Mulanya Elang adalah dosen S1, tapi karena dia sudah menyelesaikan studi S2-nya dan sekarang juga sedang menempuh pendidikan S3, jadi Elang ditempatkan untuk menjadi dosen S2. Sialnya dia malah bertemu dengan mahasiswa aneh di pengalaman pertamannya menjadi dosen S2.

"Terimakasih untuk kelompok satu, sebelum saya memberikan masukan. Saya minta untuk tiap kelompok memberikan satu pertanyaan. Silahkan angkat tangan untuk yang ingin bertanya." Ucap Elang. Setelahnya langsung ada salah satu mahasiswa cantik dengan rambut panjang sebahu yang angkat tangan.

AFFAIRTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang