Chapter. 1

465 73 10
                                    

Semoga Kalian semua bisa merasakan setiap emosi, ketegangan, dan momen manis di perjalanan mereka. Selamat membaca!
╔══╗....<3
╚╗╔╝..('\../')
╔╝╚╗..( •.• )
╚══╝..(,,)(,,)
╔╗╔═╦╦╦═╗ ╔╗╔╗
║╚╣║║║║╩╣ ║╚╝║
╚═╩═╩═╩═╝ ╚══╝

(Bab 1: Beban Panggung Gemerlap)

Hari itu langit Seoul dipenuhi awan kelabu. Di dalam ruang meeting yang dingin, Jennie duduk dengan kaki disilangkan, wajahnya menunjukkan ketidakpuasan. Sebagai salah satu artis paling terkenal di Korea Selatan, Jennie memiliki standar tinggi terhadap siapa pun yang bekerja dengannya. Dan saat ini, manajer lamanya menjadi sasaran amarahnya.

“Aku tidak bisa bekerja dengan orang yang selalu terlambat dan tidak fokus!” Jennie menghempaskan dokumen ke meja. "Aku butuh manajer baru. Segera."

Tim manajemen yang duduk di depannya saling melirik, bingung tapi tahu betul ini bukan pertama kalinya Jennie meminta pergantian. Mereka harus bertindak cepat, atau risiko kehilangan salah satu aset paling berharga mereka menjadi nyata.

"Baik, Jennie-ssi," jawab salah satu perwakilan manajemen. "Kami akan mengaturkan pengganti. Ada satu kandidat, manajer yang baru saja kembali dari bekerja dengan salah satu artis besar Jepang. Namanya Lalisa Manoban. Kami yakin dia cocok untuk Anda."

"Bagaimana bisa kalian yakin? Aku tak ingin terjebak dengan seseorang yang tak tahu apa yang dia lakukan," balas Jennie, nadanya datar namun menusuk.

"Tolong beri dia kesempatan, Jennie-ssi. Kami yakin Lalisa adalah pilihan terbaik. Dia tangkas, fokus, dan sangat berdedikasi."

Jennie mendesah panjang. "Baiklah, tapi kalau dia gagal memenuhi ekspektasiku, kalian tahu apa yang akan terjadi."

Hari berikutnya, Jennie duduk di ruang tunggu studio foto untuk pemotretan majalah. Waktu berjalan lambat, dan dengan setiap detik yang berlalu, kekesalannya tumbuh. Dia berharap penggantian manajernya tidak memperburuk situasi.

Pintu ruangan terbuka dengan pelan, dan seorang wanita bertubuh tinggi, dengan rambut hitam yang diikat rapi, masuk ke dalam. Dia tampak tenang, berpakaian formal dan profesional, wajahnya serius namun ada kehangatan tersembunyi di balik ekspresi tegasnya. Lalisa Manoban, atau Lisa, menatap Jennie sejenak sebelum membungkuk sopan.

"Jennie-ssi, saya Lalisa, manajer baru Anda. Saya di sini untuk memastikan semua kebutuhan Anda terpenuhi," katanya dengan nada tenang dan percaya diri.

Jennie mengamati Lisa dari kepala hingga kaki. Dia tampak berbeda dari manajer-manajer sebelumnya—tidak terlalu banyak bicara, tidak mencoba memuji berlebihan, hanya lurus pada tugasnya. Jennie tidak menyembunyikan kekritisan di matanya.

"Kau tepat waktu. Itu permulaan yang bagus," ujar Jennie, menguji.

Lisa hanya mengangguk, matanya tetap tenang. "Itu bagian dari pekerjaan saya, Jennie-ssi."

Jennie menyipitkan matanya, menguji lebih jauh. "Kau tahu siapa aku, bukan? Standarku sangat tinggi."

"Tentu, Jennie-ssi. Dan itu tugas saya untuk memastikan semua berjalan sesuai dengan harapan Anda."

Sikap dingin dan fokus Lisa membuat Jennie terdiam sejenak. Dalam pikirannya, ada sesuatu yang berbeda dari wanita ini. Bukan basa-basi, bukan perhatian yang dibuat-buat, tetapi efisiensi dan ketulusan yang jarang ia temui.

Diam Diam MenikahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang