Earth-1870
Disitulah dimulai perang antara dua pangeran kerajaan yang berselisih. Bukan perang yang besar dengan pasukan, namun lebih ke arah by one antar pangeran.
Tuan muda Elino Mazeer dan Peter Jendral.Kerajaan Andromeda dan Kerajaan Alcyoneus adalah dua kerajaan yang memang menjadi musuh. Berawal dari kesalahpahaman raja terdahulu yang masih diungkit sampai kini.
Tunggu dulu, tujuan utama Elino dan Peter berperang bukanlah karena masalah terdahulu kerajaan mereka. Melainkan karena sebuah taruhan yang Elino berikan sehingga Peter terpancing.
Dan kini lah, Elino sedang duduk santai di batu besar dengan dua senjata panahnya, dan Peter yang baru saja datang ke lokasi dengan persiapan pedang tajam khas Alcyoneus.
"Santai dulu, kawan, kenapa tegang sekali" Ucap Elino terdengar meremehkan dengan tawa kecil khasnya. Membuat Peter menggeram.
"Kita ini hendak berperang, bukan bersantai, bodoh" Ketus Peter dengan satu tangannya mengelus batang pedang miliknya.
Elino tersenyum kecil kemudian bangkit dari duduknya sambil menenteng busur kayu.
"Well... Setidaknya kau ada waktu bersantai sebelum kau kalah ditanganku, anak kecil"Peter menggeram, emosinya berada di titik puncaknya kali ini. Tanpa basa basi, ia segera melaju cepat ke arah Elino dan melayangkan pedang tajamnya.
Elino yang disuguhi hal seperti ini tentu bersiap dengan busur dan anak panahnya. Cowok keturunan elf, yang memiliki penglihatan tajam dibanding manusia biasa.
Akan tetapi, Elino tidak berhasil menangkis serangan Peter. Membuatnya harus menghindar secara mendadak dan itu mengakibatkan luka goresan di pipinya.
"Wow..." Elino tertawa sambil mengelap darah yang keluar dari jari telunjuknya.
"Serangan yang cepat, Tuan Muda" Ejeknya."Dan tangkisan yang bagus, Pangeran" Balas Peter sambil melempar sebuah alat berbentuk bola. Yang dimana ketika merespon sentuhan, alat itu akan terbuka dan mengeluarkan sepasang rantai.
Rantai itu berhasil mengikat kedua kaki Elino. Oh tidak, jangan bilang pangeran kita akan kalah semudah itu?
Elino merasa tubuhnya tersengat listrik yang sudah pasti sumbernya dari alat canggih milik Peter. Ia terkulai lemas di permukaan tanah, namun masih menggenggam kuat busur yang sudah terisi oleh tiga anak panah.
"Say goodbye, or say bye bye?" Tanya Peter sambil mengarahkan pedangnya pada dagu Elino. Mengangkat kepala sang surai putih, namun Elink segera menghindar dan menepis pedang Peter.
"Do you think i'll die, Peter?" Tanyanya masih dengan raut wajah kesal. Satu tangannya bertumpu pada busur kuat itu yang menancap pada permukaan tanah, agar dirinya tidak ambruk.
LH : "Kurang lebih begitu"
Peter terkekeh kemudian mengarahkan ujung pedangnya pada leher Elino, cukup membuat sang pangeran bergidik ngeri tapi tidak memunculkan rasa takut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Enemy to enemy(?) [Minsung Fanfic]
Novela JuvenilPernah percaya dengan kata reinkarnasi? Jika di dunia lain kita meninggal maka kita akan terlahir kembali di dunia kini. Terdengar mustahil dan tak masuk akal, bukan? Namun itulah yang di alami seorang Lee Minho dan Han Jisung. $☆ Peringatan untuk...