Alvaro tersenyum ketika melihat Alisa masuk ke dalam apartemennya. "Tempat tinggal barumu sangat indah," ujar Alisa seraya mendekati Alvaro yang terlihat baru bangun tidur di atas ranjang.
Alisa duduk di pangkuan Alvaro sembari menatap wajah tampan prianya yang baru bangun tidur. "Kamu sangat tampan," ucap Alisa membuat Alvaro tersenyum lebar saat dirinya dipuji oleh sang kekasih.
Alvaro memegang pinggang Alisa. "Terimakasih karena telah menerimaku menjadi kekasihku Alisa," ucap Alvaro membuat Alisa mengecup bibir pria di hadapannya.
"Jangan bicara begitu, kamu pantas dicintai Alvaro," ucap Alisa membuat Alvaro mengecup tekuk leher wanitanya.
Alvaro sangat bersyukur memiliki seorang kekasih kaya raya yang mau menemaninya merintis sebuah perusahaan. "Aku akan membuka kantor besok hari," ucap Alvaro membuat Alisa ikut bahagia.
"Kenapa baru mengabariku, aku tidak membawa hadiah sama sekali?" ujar Alisa.
Alvaro membawa tubuh Alisa ke bawah tubuhnya lalu mengukungnya sebelum akhirnya mencumbunya. "Uhmngh," lenguh Alisa saat kekasihnya itu mencoba untuk menanggalkan pakaiannya.
"Kamu belum mandi," ucap Alisa menahan dada Alvaro yang kini sudah tidak menggunakan bajunya.
"Apa tidak boleh melakukannya di pagi hari?" tanya Alvaro seraya mencium bibir kekasihnya lebih panas dari sebelumnya.
Alvaro dan Alisa saling bercumbu dan mulai menanggalkan pakaiannya hingga keduanya tak lagi menggunakan pakaian. "Ah, mnghsh Alvaro mngsh!" lenguh Alisa ketika buah dadanya di permainkan oleh satu tangan Alvaro.
Ting!
Suara ponsel Alisa terdengar membuat wanita itu menahan Alvaro untuk tidak membuka pakaian dalamnya terlebih dahulu. "Halo, iya saya segera kesana," ucap Alisa ketika sedang menjawab panggilannya.
Alvaro yang mendengar itu terlihat sedih dan mau tidak mau membiarkan Alisa pergi untuk wawancara kerja di perusahaan impiannya. "Aku mencintaimu," ucap Alisa seraya merapihkan pakaiannya lalu mengecup pipi Alvaro sebelum pergi dari rumah kekasihnya.
Alvaro sangat amat bangga pada kemandirian yang dimiliki Alisa padahal keluarga wanita itu adalah salah satu konglomerat di negri ini sedangkan Alvaro hanyalah anak dari orang tua yang miskin.
Sepeninggalan Alisa, Alvaro mendapatkan panggilan dari seorang yang mengaku sebagai orang tua dari Alisa ingin menemuinya sekarang juga.
Alhasil Alvaro kini berada di salah satu cafe dan tengah berhadapan dengan ibu dari kekasihnya. Wanita tua itu memberikan sebuah amplop coklat yang ingin Alvaro buka sekarang juga.
Alvaro membukanya dan kaget melihat foto di acara pertunangan Alisa. "Apa Alisa sudah mengatakannya padamu tentang pertunangannya?" tanya wanita paruh baya itu.
Alvaro mengeraskan rahangnya, ia mulai mengerti ucapan tentang wanita kaya yang tidak mungkin bisa menerima lelaki biasa seperti dirinya.
"Menjauhlah darinya, masa depannya masih panjang. Saya bisa membantu perusahaan barumu dengan memberikanmu uang," ujar wanita itu seraya menyodorkan satu lembar cek berisikan 1.3 milliar rupiah pada Alvaro yang nampak sengaja menahan amarahnya.
"Terimakasih untuk niat baiknya bibi, tapi saya tidak bisa menerimanya," ucap Alvaro sebelum akhirnya pergi dari sana.
Alvaro mendapatkan pesan bahwa pesta pembukaan perusahaan akan dilakukan jam enam sore ini, infonya pakaian pria itu juga telah diantarkan ke apartemennya.
Alvaro menuju ke apartemennya dengan perasaan gelisah dan khawatir serta kecewa karena fakta pengkhianatan kekasih yang selama ini ia cintai sejak tujuh tahun berlalu.
Selesai bersiap, Alvaro menuju ke pesta yang bertepatan di ballroom kantor perusahaan barunya. Cukup banyak orang penting yang hadir karena inovasi dari pekerjaan yang Alvaro bawa ke dalam dunia bisnis cukup menarik perhatian investor.
"Pak Alvaro, perkenalkan saya Damian. Saya cukup tertarik untuk menginvestasikan uang saya kepada perusahaan Bapak," ujar Damian seraya memberikan kartu namanya pada Alvaro.
"Damian Helington, pemilik perusahaan properti ternama dia juga pemilik dari perusahaan yang sedang Alisa incar," gumam Alvaro.
"Saya juga telah mendengar banyak tentang Bapak," ujar Alvaro dengan senyuman lebar di wajahnya.
"Bisa saya bicara sebentar dengan Bapak," tamya Damian membuat Alvaro mengangguk dan membawa rekannya itu ke dalam sebuah ruangan yang memang telah disiapkan para timnya jika suatu terjadi seperti sekarang ini.
Ternyata Damian ingin berbicara padanya empat mata untuk memberi tawaran bekerja bersamanya menjadi partner selama tiga tahun untuk pengembangan bisnisnya di Jepang.
"Pak Alvaro bisa bekerja mobile untuk perusahaan baru Bapak, saya mengerti akan sulit dilakukan jika harus pulang pergi karena perusahaan Bapak yang terbilang baru. Tapi saya memperbolehkan Pak Alvaro untuk pulang beberapa bulan sekali untuk mengontrol perusahaan yang ada disini lalu kembali lagi ke Jepang untuk mengurus bisnis kita," ujar Damian.
"Ini akan menjadi ekpansi besar-besaran dan dijamin menguntungkan kedua belah pihak, Pak Alvaro bisa memikirkannya terlebih dahulu saya akan minta sekretaris saya mengirimkan kontrak serta dokumen lainnya malam ini ke email Bapak," ucap Damian membuat Alvaro cukup tertarik namun bukan hanya perusahaan di hatinya sekarang yang menjadi pertimbangannya.
Walau Alisa sudah menghianatinya, namun namanya masih ada jauh di dalam lubuk hatinya dan membuatnya sulit untuk memilih.
"Saya akan mengabari keputusan ini secepatnya," ucap Alvaro sembari berjabat tangan dengan Damian.
Saat Damian telah pergi, Alvaro tak sengaja melihat Alisa dengan gaun putih memasuki ballroom begitu cantik dan anggun.
Baju putih itu mengingatkannya pada Alisa bersama pria tunangan wanita itu di dalam foto tadi sore yang telah berhasil menyayat hati kecilnya.
Saat Alvaro hendak menghampiri wanita itu, Alisa malah terlihat mengobrol dengan salah satu pria di pestanya. Alvaro nampaknya mengenal pria itu, saat Alisa terlihat membawa pria itu menjauh dari kerumunan dengan cara menggenggam tangannya membuat Alvaro sadar bahwa pria itu adalah tunangan Alisa.
Alvaro mengepalkan tangannya dengan kuat sembari menatap kepergian kedua orang itu, saat itu pula Alvaro menelepon nomor Damian yang berada di dalam kartu namanya.
"Saya menerimanya, tawaran anda Pak Damian. Saya ingin kontraknya dikirim secepatnya malam ini," ucap Alvaro.

KAMU SEDANG MEMBACA
My Sexy Ex-Lover! 🔞
Romance(21+) Alisa memutuskan untuk pergi dari kehidupannya yang mewah demi bisa menjalin kasih dengan pria yang sedang menitih karirnya, sang kekasih bernama Alvaro. Namun justru yang Alisa dapatkan adalah ditinggal oleh sang kekasih selama tiga tahun la...