Pagi itu, udara segar menyambut Lee Heeseung saat dia melangkah keluar dari rumahnya. Matahari bersinar lembut, menciptakan suasana yang hangat dan nyaman. Saat melewati rumah keluarga Kim, Heeseung berhenti sejenak di depan salon kecil milik mereka. Di dalam salon, terlihat Kwon Seungwan, ibunya Kim Gaeul, sedang merapikan tempat kerja sambil mengobrol dengan putrinya.
"Heem! Heem!" Heeseung berdehem seakan menyiapkan dirinya,
Laki-laki itu akhirnya memutuskan untuk masuk. Pintu salon terbuka, dan aroma shampoo yang segar menyambutnya.
"Selamat pagi..." ucap Heeseung dengan nada ramah.
Kwon Seungwan menoleh ke arah pintu dengan senyuman. "Ah, Heeseung? Ada apa?"
Gaeul yang berdiri di dekat rak peralatan salon juga memperhatikan kedatangan Heeseung. Dia membiarkan ibunya yang menyapa lebih dulu.
"Bibi... aku ingin potong rambut. Apakah bisa?" tanya Heeseung, sedikit ragu.
"Tentu saja bisa! Duduklah! Gaeul yang akan memotong rambutmu..." jawab Kwon Seungwan, memberi isyarat kepada putrinya.
Heeseung melangkah menuju kursi salon yang berkilau, lalu duduk dengan nyaman. Gaeul segera menghampiri Heeseung. Dia mengeluarkan kain penutup berwarna hitam dan mulai memasangkannya pada Heeseung agar potongan-potongan rambut tidak mengotori pakaiannya.
"Mau potong rambut model apa?" tanya Gaeul sambil mengatur kain penutup dengan rapi.
Heeseung menatap Gaeul dari pantulan cermin yang ada di depannya, "Adanya yang model apa saja?"
Gaeul mengarahkan jarinya ke sebuah katalog yang berisi berbagai model potongan rambut pria yang tertempel di dekat cermin. "Itu!" ujarnya, menunjukkan pilihan model dengan percaya diri.
Heeseung memperhatikan katalog dengan seksama, matanya melirik berbagai potongan rambut yang ditawarkan. Setelah beberapa detik berpikir, dia menjawab, "Tolong rambutku dirapikan saja..."
Gaeul mengangguk, senyumnya semakin lebar. "Baiklah..."
Dengan terampil, Gaeul mulai mengeluarkan peralatan potong rambut—gunting, sisir, dan semprotan air. Sudah terbiasa membantu ibunya di salon sejak kecil, Gaeul memiliki kepercayaan diri dan keterampilan yang cukup baik. Dia mulai menyemprotkan sedikit air ke rambut Heeseung, kemudian menyisirnya dengan lembut, memastikan semuanya rapi.
Gaeul memulai proses pemotongan dengan hati-hati. Dia mengangkat sebagian rambut Heeseung dengan sisir, memotong sedikit demi sedikit dengan gerakan yang terampil. Suara gunting yang bergetar lembut memenuhi ruangan.
Lima belas menit telah berlalu sejak Heeseung melangkah masuk ke salon kecil milik keluarga Kim. Sekarang, rambutnya terlihat lebih rapi dan terawat. Gaeul baru saja selesai memotong rambutnya, dan dengan penuh bangga dia melepaskan kain penutup dari tubuh Heeseung.
Heeseung berdiri dari kursi dengan senyum puas. Dia meraih dompetnya dan mengeluarkan sejumlah uang, lalu menyerahkannya kepada Gaeul. "Ini uangnya..." katanya, berharap Gaeul mau menerimanya.
Namun, Gaeul dengan cepat menggelengkan kepala. "Tidak usah... anggap saja itu gantinya kau telah membelikanku makan malam waktu itu. Terima kasih."
Heeseung terkejut. "Jadi kau tahu jika itu aku?" tanyanya, mengangkat alisnya dengan rasa ingin tahu.
Gaeul membungkukkan badannya dengan sopan, menunjukkan rasa hormatnya. "Terima kasih! Kali ini kau potong rambut tidak usah bayar."
Heeseung merasa sedikit bingung, namun di dalam hatinya, dia merasa senang. "Baiklah, kalau begitu. Tapi lain kali jika aku potong lagi di sini, aku harus membayarnya!" ujarnya tegas, ingin memastikan bahwa Gaeul tidak merasa terbebani.
KAMU SEDANG MEMBACA
Find Me in Summer 1999 | ENHYPEN x IVE | 2024
FanficIni adalah kisah tentang sekumpulan lima teman yang tumbuh bersama di tahun 1999. Dalam perjalanan hidup mereka, terdapat pelajaran berharga tentang kehidupan, persahabatan, dan cinta. Setiap momen yang mereka habiskan bersama dipenuhi dengan tawa...