Double up!
Sudah sebulan kejadian di pesta Nayeon berlalu. Sean berusaha untuk melupakan semuanya. Selama dua minggu itu juga Jennie selalu menghindar darinya. Awalnya, Sean ingin berhubungan baik baik dengan Jennie, namun wanita itu sepertinya masih butuh waktu. Sean berusaha memaklumi hal itu dan memberikan jarak dan waktu kepada Jennie. Ia tak ingin wanita itu membecinya.
Saat ini Sean sedang berada di kantin bersama sahabatnya Wendy dan Jaehyun. Mata Sean tidak sengaja beradu dengan mata Jennie. Wanita itu buru buru menatap arah lain. Tak mau menatap Sean. Sean tersenyum kecil, merasa lucu dengan tingkah Jennie yang menurutnya menggemaskan seperti anak kecil.
"Lo mau pesan apa Sean?" Tanya Wendy
"Beliin gue teh hangat aja." Jawab Sean
"Ga makan?"
Sean menggeleng. Perutnya tidak ingin diisi apapun. Karena nafsu makannya akhir akhir ini sedang tidak baik. Bahkan ia sering muntah hanya mencium bau makanan. Entah apa yang terjadi, Sean menganggapnya hal biasa, mungkin itu karena ia sedang banyak pikiran sehingga berpengaruh pada nafsu makannya.
"Eh tunggu...tunggu Wen, tolong beliin gue bakso dong yang pedes yaa, satu." Ucap Sean
"Bakso? Pedes? Tumben banget lo makan begituan"
Sean mengernyit bingung. lya juga tidak tau mengapa tiba tiba dirinya sangat ingin makan bakso? Padahal sebelumnya ia tidak terlalu suka dengan bakso, apalagi makanan pedas, Sean tak biasa makan makanan pedas yang pedas tapi entah kenapa ia sangat mengingingkannya sekarang. Sean mengangkat kedua bahunya acuh agar teman- temannya ini tak mempertanyakan hal ini lagi.
Lalu tak lama, Wendy tiba membawakan semangkuk bakso pesanan Sean. Dan dengan lahap, Sean memakan basko itu.
"Ah kurang pedes Wen" ucap Sean"Itu sambelnya udah dua sendor njir, kl gue tambahin takutnya lo kepedesan lagi"
"Ah kurang pedes, bentar yaa gue mau tambah sambel" ucap Sean sambil membawa mangkuknya.
Wendy dan Jaehyun menatap heran kearah Sean. Mereka dibuat bingung dengan selera makan Sean yang berubah akhir akhir ini, seperti kemarin Sean meminta Wendy dan Jaehyun untuk menemaninya mencari mangga muda dan sekarang Sean meminta bakso pedas.
...
Perutnya benar benar terasa mual, kepalanya pusing, ditambah badannya lemas.
Jennie sudah tidak bisa bangkit dari kasurnya. la hanya bisa tiduran diatas kasur karna merasakan perutnya yang tidak enak daritadi.
Wajahnya pucat, Jennie tidak tahu ada apa dengan tubuhnya saat ini. Sudah sejak pagi juga ia merasakan mual-mual. Saat di sekolah pun seringkali izin ke toilet karna ingin memuntahkan sesuatu, namun tidak ada yang keluar.
Jennie bangkit dari tidurnya saat rasa mual itu kembali ia rasakan. Jennie berlari kecil menuju ke kamar mandi.
Hoek
Hoek
Hoek
Jennie kembali memuntahkan isi perutnya, ia menyandarkan badannya yang sudah lemas ke dinding kamar mandi. Ia menatap pantulan dirinya di cermin yang ada di depannya.
"Pucat banget. Aku kenapa ya?"
Setelah lebih tenang, Jennie membersihkan mulutnya lalu kembali berjalan menuju kasurnya.
Saat sudah kembali berbaring di kasurnya, mata Jennie tertuju pada kalender yang berasa diatas nakas samping tidurnya, ia mengambil kalender itu. Seketika Jennie ingat jika dirinya sudah terlambat datang bulan sejak seminggu yang lalu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Young Parents
Teen Fiction🔞 Kisah dua orang remaja yang tidak saling mengenal namun terpaksa harus menikah karena sebuah accident yang mengharuskan mereka menikah dan menjadi orang tua diusia muda. Gimana mereka menjalani kehidupan baru sebagai sepasang suami istri dan bisa...