After Wedding

866 55 1
                                        

Pernikahan telah terjadi beberapa jam yang lalu, setelah mempersiapkannya selama 1 bulan. Tepat di bulan November, Jeno menikah dengan Johnny. Begitupula Mark dengan Haechan. Pernikahan mereka berdua di lakukan di hari yang sama dengan pernikahannya.

Setelah perdebatan cukup panjang, Jeno akhirnya memilih rumah sederhana yang jaraknya hanya beda 2 rumah dengan rumah keluarganya. Johnny, suaminya itu berhasil membeli rumah yang sebelumnya masih ditinggali pemiliknya.

 Johnny, suaminya itu berhasil membeli rumah yang sebelumnya masih ditinggali pemiliknya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Rumahnya tidak sebesar rumah keluarganya ataupun rumah Haechan yang sebelumnya. Tapi, Jeno harap ia bisa merasa nyaman tinggal di dalamnya, bersama Johnny. Ya, hanya berdua saja. Karena Mark dan Haechan tinggal di rumah keluarganya.

"Kenapa belum tidur?"

Jeno menatap Johnny yang baru saja masuk ke kamar mereka. Laki-laki paruhbaya itu hanya menggunakan celana pendek serta sleeveless dengan logo merk terkenal di dadanya. Sedangkan Jeno memakai piyama cinnamorrol warna soft blue favoritnya yang dibelikan sang Mommy.

"Tidurlah, besok pagi ke sekolah kan."

Ah, mengenai sekolah. Jeno berhasil membujuk suaminya itu untuk mengizinkannya tetap sekolah. Karena walau ia sudah menikah, ia tidak ingin berhenti belajar. Bahkan Jeno sudah mempersiapkan mau universitas mana sejak 1 tahun yang lalu. Orangtuanya mendukung, namun ia belum membicarakan hal ini dengan Johnny. Walau bagaimanapun, sebagai suaminya, laki-laki itu berhak tau.

"Anu, maaf Om. Ada yang harus kita bicarakan dulu."

Johnny menautkan alisnya, menatap Jeno sambil meminum segelas air.

"Tentang apa? Katakan saja."

Johnny duduk di kursi menghadap Jeno, tatapannya begitu serius dengan mata tajam. Membuat Jeno yang duduk sambil bersandar merasa gugup, sambil mengubah posisi duduknya menjadi tegap dengan kaki bersila.

 Membuat Jeno yang duduk sambil bersandar merasa gugup, sambil mengubah posisi duduknya menjadi tegap dengan kaki bersila

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Sebelumnya maaf, izinkan Jeno tetap memanggil dengan panggilan 'om'. Jeno belum terbiasa soalnya." cicit Jeno.

"Saya tidak masalah dengan itu. Jeno, jangan menjadikan pernikahan ini sebagai beban buat kamu. Lakukan apapun yang membuat kamu nyaman, kamu juga boleh marah sama saya kalau kamu tidak nyaman."

𝐘𝐨𝐮𝐧𝐠 𝐇𝐮𝐬𝐛𝐚𝐧𝐝 ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang